Kurang atau terlalu lama tidur berdampak negatif pada tubuh
Monday, October 15, 2018

Umumnya kita pasti tau, kurang tidur pasti ga baik buat tubuh. Bahkan ane udah pernah bikin threat tentang itu, bahkan gak main-main bahkan kurang tidur juga bisa berujung kematian.
:takut
Sama halnya dengan kurang tidur, ternyata tidur berlebihan juga punya efek buruk ke tubuh ternyata gan.
Simak aja langsung artikelnya gan
:cystg
Quote:

Ilustrasi seseorang sedang tidur malam | GP Studio /Shutterstock
Menurut sebuah studi baru dari Western University di Kanada, tidur terlalu lama bisa sama buruknya dengan durasi tidur terlalu sedikit. Hasil studi tidur multi-nasional ini diterbitkan di jurnal Oxford Academic, Sleep.
Penemuan mengejutkan lainnya adalah tidur memengaruhi orang secara setara. Jumlah tidur terkait dengan perilaku kognitif yang sangat fungsional adalah sama untuk semua orang (tujuh hingga delapan jam), tanpa memandang usia. Juga, gangguan yang terkait dengan terlalu sedikit atau terlalu banyak tidur tidak bergantung pada usia.
Peneliti dari Brain and Mind Institute di universitas tersebut memulai studi berjudul "World's Largest Sleep Study" pada Juni tahun lalu. Dalam beberapa hari, lebih dari 40.000 orang dari seluruh dunia mendaftar secara daring untuk ambil bagian. Orang-orang dari 173 negara berbeda disurvei, mayoritas berasal dari Inggris, Kanada, Amerika Serikat, dan Portugal.
"Kami menemukan bahwa jumlah tidur optimal untuk menjaga otak Anda melakukan yang terbaik adalah tujuh hingga delapan jam setiap malam. Sesuai dengan apa yang akan dikatakan dokter untuk menjaga tubuh Anda dalam kondisi prima," kata Conor Wild, peneliti laboratorium dan penulis utama studi tersebut.
"Kami juga menemukan bahwa orang yang tidur lebih dari jumlah itu sama-sama terganggu dengan mereka yang tidur terlalu sedikit."
Para relawan diminta untuk mengisi kuesioner tentang informasi pribadi dan kebiasaan tidur mereka, termasuk jumlah jam rata-rata tidur per malam selama sebulan terakhir. Kemudian, lebih dari 10.000 peserta diberi serangkaian tes yang mengukur fungsi kognitif mereka, seperti penalaran, ingatan, dan keterampilan verbal.
"Mereka memberi tahu kami hal-hal seperti obat-obatan yang mereka pakai, berapa usianya, di mana mereka tinggal, dan jenis pendidikan apa yang diterima, karena ini adalah semua faktor yang mungkin telah berkontribusi pada sejumlah hasil," kata Adrian Owen, seorang peneliti Western University dalam ilmu saraf kognitif dan pencitraan.
Secara statistik, kebanyakan remaja dan orang dewasa cenderung kurang tidur secara kronis. Sedangkan tidur berlebihan secara teratur bukanlah masalah yang umum bagi sebagian besar dari kita.
Sekitar separuh peserta melaporkan rata-rata tidur kurang dari 6,3 jam satu malam, sekitar satu jam lebih sedikit dari jumlah yang disarankan penelitian, dan memiliki gangguan yang terdeteksi dalam kognisi secara keseluruhan.
Selain itu, mereka yang tidur kurang dari empat jam semalam menunjukkan penurunan setara dengan menambahkan hampir sembilan tahun ke usianya.
Kemampuan peserta dalam menyelesaikan masalah dan kemampuan verbal adalah dua aksi yang paling dipengaruhi atas jumlah waktu yang dihabiskan untuk tidur. Kinerja memori jangka pendek relatif tidak terpengaruh.
Satu temuan yang menonjol adalah terlalu banyak tidur juga merugikan. Peneliti mencatat hal ini mungkin ada hubungannya dengan fenomena yang disebut "sleep inersia."
Sleep inersia ditandai oleh pening yang dirasakan seseorang setelah tidur panjang dan nyenyak.
Peneliti juga menemukan bahkan tidur malam pada satu kesempatan saja dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir. Orang-orang yang tidur lebih sering dari biasanya pada malam sebelum berpartisipasi dalam survei, berkinerja lebih baik daripada mereka yang tidur kurang dari biasanya.
"Saya pikir kita semua sangat sadar ketika kita tidak cukup tidur Anda dapat merasakannya di dalam tubuh dan mungkin merasa bahwa otak Anda sedikit berkabut, tetapi apa yang mungkin tidak kita sadari adalah bahwa sejumlah fungsi otak kita lebih terganggu daripada yang lain," kata Wild.
Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dipresentasikan di European Society of Cardiology Congress di Munich awal tahun ini.
Dikutip dari The Globe and Mail (9/10), Profesor Teresa Liu-Ambrose dari University of British Columbia, yang tidak terlibat dalam penelitian, membenarkan bahwa hasil penelitian tersebut memang sejalan dengan berbagai penelitian sebelumnya.
Namun ia memberi catatan bahwa durasi tidur yang dibutuhkan setiap individu bisa jadi berbeda-beda.
Menurutnya, ada banyak hal atas tidur malam yang harus diperhatikan ketimbang hanya berbicara durasi.
Faktor penting lainnya termasuk seberapa cepat orang tertidur, berapa kali mereka terbangun di malam hari, dan apakah orang-orang tidur senyenyak yang seharusnya ketika mereka melewati fase tidur.
Indikator yang baik tentang seberapa baik Anda tidur, menurutnya, adalah apakah Anda bangun dengan perasaan segar, bukan berapa jam yang dihabiskan di tempat tidur.
Penemuan mengejutkan lainnya adalah tidur memengaruhi orang secara setara. Jumlah tidur terkait dengan perilaku kognitif yang sangat fungsional adalah sama untuk semua orang (tujuh hingga delapan jam), tanpa memandang usia. Juga, gangguan yang terkait dengan terlalu sedikit atau terlalu banyak tidur tidak bergantung pada usia.
Peneliti dari Brain and Mind Institute di universitas tersebut memulai studi berjudul "World's Largest Sleep Study" pada Juni tahun lalu. Dalam beberapa hari, lebih dari 40.000 orang dari seluruh dunia mendaftar secara daring untuk ambil bagian. Orang-orang dari 173 negara berbeda disurvei, mayoritas berasal dari Inggris, Kanada, Amerika Serikat, dan Portugal.
"Kami menemukan bahwa jumlah tidur optimal untuk menjaga otak Anda melakukan yang terbaik adalah tujuh hingga delapan jam setiap malam. Sesuai dengan apa yang akan dikatakan dokter untuk menjaga tubuh Anda dalam kondisi prima," kata Conor Wild, peneliti laboratorium dan penulis utama studi tersebut.
"Kami juga menemukan bahwa orang yang tidur lebih dari jumlah itu sama-sama terganggu dengan mereka yang tidur terlalu sedikit."
Para relawan diminta untuk mengisi kuesioner tentang informasi pribadi dan kebiasaan tidur mereka, termasuk jumlah jam rata-rata tidur per malam selama sebulan terakhir. Kemudian, lebih dari 10.000 peserta diberi serangkaian tes yang mengukur fungsi kognitif mereka, seperti penalaran, ingatan, dan keterampilan verbal.
"Mereka memberi tahu kami hal-hal seperti obat-obatan yang mereka pakai, berapa usianya, di mana mereka tinggal, dan jenis pendidikan apa yang diterima, karena ini adalah semua faktor yang mungkin telah berkontribusi pada sejumlah hasil," kata Adrian Owen, seorang peneliti Western University dalam ilmu saraf kognitif dan pencitraan.
Secara statistik, kebanyakan remaja dan orang dewasa cenderung kurang tidur secara kronis. Sedangkan tidur berlebihan secara teratur bukanlah masalah yang umum bagi sebagian besar dari kita.
Sekitar separuh peserta melaporkan rata-rata tidur kurang dari 6,3 jam satu malam, sekitar satu jam lebih sedikit dari jumlah yang disarankan penelitian, dan memiliki gangguan yang terdeteksi dalam kognisi secara keseluruhan.
Selain itu, mereka yang tidur kurang dari empat jam semalam menunjukkan penurunan setara dengan menambahkan hampir sembilan tahun ke usianya.
Kemampuan peserta dalam menyelesaikan masalah dan kemampuan verbal adalah dua aksi yang paling dipengaruhi atas jumlah waktu yang dihabiskan untuk tidur. Kinerja memori jangka pendek relatif tidak terpengaruh.
Satu temuan yang menonjol adalah terlalu banyak tidur juga merugikan. Peneliti mencatat hal ini mungkin ada hubungannya dengan fenomena yang disebut "sleep inersia."
Sleep inersia ditandai oleh pening yang dirasakan seseorang setelah tidur panjang dan nyenyak.
Peneliti juga menemukan bahkan tidur malam pada satu kesempatan saja dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir. Orang-orang yang tidur lebih sering dari biasanya pada malam sebelum berpartisipasi dalam survei, berkinerja lebih baik daripada mereka yang tidur kurang dari biasanya.
"Saya pikir kita semua sangat sadar ketika kita tidak cukup tidur Anda dapat merasakannya di dalam tubuh dan mungkin merasa bahwa otak Anda sedikit berkabut, tetapi apa yang mungkin tidak kita sadari adalah bahwa sejumlah fungsi otak kita lebih terganggu daripada yang lain," kata Wild.
Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dipresentasikan di European Society of Cardiology Congress di Munich awal tahun ini.
Dikutip dari The Globe and Mail (9/10), Profesor Teresa Liu-Ambrose dari University of British Columbia, yang tidak terlibat dalam penelitian, membenarkan bahwa hasil penelitian tersebut memang sejalan dengan berbagai penelitian sebelumnya.
Namun ia memberi catatan bahwa durasi tidur yang dibutuhkan setiap individu bisa jadi berbeda-beda.
Menurutnya, ada banyak hal atas tidur malam yang harus diperhatikan ketimbang hanya berbicara durasi.
Faktor penting lainnya termasuk seberapa cepat orang tertidur, berapa kali mereka terbangun di malam hari, dan apakah orang-orang tidur senyenyak yang seharusnya ketika mereka melewati fase tidur.
Indikator yang baik tentang seberapa baik Anda tidur, menurutnya, adalah apakah Anda bangun dengan perasaan segar, bukan berapa jam yang dihabiskan di tempat tidur.
Tidur cukup memang perlu buat kesegaran tubuh, soalnya porsi tidur orang beda-beda, tergantung aktifitas dan usia orangnya.
:matabelo
Kualitas tidur juga perlu diperhatiin, tidur cepet tapi kebangun terus di malem hari pasti ada dampaknya juga bagi tubuh.
:nohope
Semoga bermanfaat threat ane gan
:shakehand2
Quote:
:hn Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat di sini :cystg
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh :cendolgan
SUMUR :
Beritagar.id
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh :cendolgan
SUMUR :
Beritagar.id
Quote:
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan :thumbup:thumbup
Doyan mangga? jangan ampe kulitnya kemakan gan!
Portugal Tanpa Ronaldo? Gak Masalah Tuh~~~
Agan gampang dibohingi orang dekat? Mungkin ini penyebabnya
Inilah alasan mengapa orang berbohong
'Dewa' penolong di tengah bencana Donggala
Baru hadir di indonesia Realme keluarkan 3 jagoan dengan spek dan harga terjangkau
Buat agan yang nyari kerja, hindari 5 kesalahan ini saat diwawancara
Warner Bros dekati Margot "Harley Quinn" Robbie untuk perankan Barbie
Efek buang air besar sambil main hp bagi kesehatan
Sekolah terlalu pagi gak efektif, ente setuju?
Doyan mangga? jangan ampe kulitnya kemakan gan!
Portugal Tanpa Ronaldo? Gak Masalah Tuh~~~
Agan gampang dibohingi orang dekat? Mungkin ini penyebabnya
Inilah alasan mengapa orang berbohong
'Dewa' penolong di tengah bencana Donggala
Baru hadir di indonesia Realme keluarkan 3 jagoan dengan spek dan harga terjangkau
Buat agan yang nyari kerja, hindari 5 kesalahan ini saat diwawancara
Warner Bros dekati Margot "Harley Quinn" Robbie untuk perankan Barbie
Efek buang air besar sambil main hp bagi kesehatan
Sekolah terlalu pagi gak efektif, ente setuju?
