Bio Farma Ekspansi Ekspor Vaksin Ke Pasar Afrika

PT Bio Farma (Persero) membidik ekspansi ekspor vaksin ke negara-negara di Afrika karena kawasan tersebut merupakan salah satu pasar potensial menyerap produk vaksin buatan Indonesia.


Quote:






Menurut dia, vaksin yang akan diekspor ke beberapa negara Afrika diantaranya vaksin imunisasi dasar seperti tetanus, difteri, pertusis, harmophilus infuenza tipe B (HIB) serta pentabio.

Selain Afrika, perusahaan BUMN produsen vaksin dan antisera itu juga membidik pasar di Amerika Latin sehingga pihaknya optimistis ekspor tahun ini yang ditargetkan sebesar 71 juta dolar AS bisa tercapai.


Quote:


Bio Farma, kata dia, mampu menghasilkan total kapasitas produksi lebih dari 2 miliar dosis per tahun dengan komposisi produksi masing-masing 60 persen untuk kebutuhan dalam negeri dan 40 persen untuk kebutuhan ekspor.

Hingga saat ini, imbuh Rahman, banyak negara-negara berkembang yang ingin belajar vaksin dari Indonesia setelah menjadi pusat rujukan produk vaksin, khususnya bagi negara-negara Islam atau OKI.

Dari 57 negara anggota OKI yang memiliki pabrik pembuatan vaksin, kata dia, baru ada tujuh negara yang diakui Badan Kesehatan Dunia atau WHO yang salah satunya adalah Indonesia.

Sementara itu, untuk produksi vaksin imunisasi dasar baru berhasil diproduksi oleh Bio Farma Indonesia.

Dalam kesempatan pertemuan HLM on CLKS itu, pihaknya juga berbagi pengalaman kepada ratusan peserta dari 30 negara terkait manajemen inovasi yang selama ini telah dilakukan.

Salah satu inovasi dalam produk vaksin, lanjut dia, dengan menciptakan efisiensi kemasan vaksin lima antigen dalam satu alat suntik sekali pakai yang tidak hanya memberikan keuntungan bagi perusahaan tetapi juga masyarakat.

Dengan demikian, pihaknya bisa mengurangi penggunaan sumber daya alam seperti air, listrik, dan bahan mentah lainnya yang semula lima antigen terpisah, maka sekarang menjadi dalam satu produk vaksin sehingga distrinusi dan harga bisa ditekan.

Rahman menambahkan inovasi Bio Farma lainnya dibilang teknologi informasi dengan mengintegrasikan sistem "Enterprise Resources Planning" untuk perusahaan Bio Teknologi, serta menerapkan teknologi sistem "track and trace" untuk menjamin risiko pemalsuan produk vaksin.


Quote:



Spoiler for Sumber:

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel