Hitam dan Putih Jakarta: "pak ogah" the keeper of U-turn
Membahas Jakarta memang tidak akan pernah ada habisnya, dari gemerlap Jakarta yang tampak, hingga gelap sisi di balik covernya selalu menarik untuk di bahas, kali ini saya tidak akan membahas tentang kotanya (Jakarta), saya akan membahas tentang salah satu kegiatan yang sering kita jumpai di tiap U-turn atau tempat untuk memutar arah yang ada di Jakarta atau mungkin ada di tiap kota besar.
Quote:
pak ogah sendiri menurut wikipedia, adalah orang-orang random yang berusaha 'mengatur' lalu lintas dengan imbalan uang seikhlasnya dari pengguna jalan. Mereka yang umumnya dari kalangan masyarakat kelas bawah ini memiliki motif yang beragam - murni membantu kelancaran lalu lintas dan pengguna jalan, namun bisa juga malah melanggar aturan-aturan jalan raya demi uang. Polisi ini biasanya kita temui di perempatan, pertigaan, jalan satu arah yang sangat sempit, jembatan yang hanya dapat dilalui satu mobil atau jalan berlubang. source
Namun menurut saya pribadi The keeper of U-turn (biasa saya Menyebutnya) atau biasa disebut pak ogah, polisi cepe, kang parkir, dan lainya, whatever you named it ! Adalah seseorang yang membantu laju kendaraan saat ada di U-turn atau tempat putar balik arah kendaraan sambil melakukan pungutan liar pada kendaraan yang melintasinya, atau bisa juga diartikan suatu pekerjaan yang dilakukan perorangan atau kelompok untuk mendapatkan uang dengan cara membantu laju kendaraan yang ingin memutar arah.
Di Jakarta satu tahun yang lalu, "pak ogah" sempat menjadi tajuk utama beberapa pemberitaan media massa yang timbul karena wacana dari Dirlantas Polda metro Jaya Halim Pragarra yang ingin merekrut pak ogah menjadi sukarelawan pengatur lalu lintas (Supeltas), pro kontra timbul dari wacana tersebut dan hingga akhirnya sampai detik ini wacana itu hanya tetap menjadi wacana, pemberitaanya pun tenggelam bak tertelan bumi.
Dan bicara tentang pak ogah, maka kita akan menemukan dua sisi, saya akan membawa hitam dan putih Jakarta kali ini pada topik The keeper of U-turn "pak ogah ini" let's cekibrot.
Quote:
1. Penyebab timbulnya
Polisi cepek muncul secara spontan seiring dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, khususnya di Jakarta, di mana kota metropolitan ini menjadi kota dengan arus kemacetan terpanjang dan terlama di Indonesia. Selain itu, faktor ekonomi masyarakat yang masih minim turut memicu timbul dan berkembangnya polisi cepek ini. source
Menurut saya pribadi yang tertulis di wikipedia tentang penyebab muncul "pak ogah" tidaklah salah, Faktor ekonomi memang menjadi hal utama, namun selain itu ada faktor besar yang menjadi penyebab utama seseorang memutuskan untuk menjadi seorang "pak ogah" yaitu faktor sulitnya mencari pekerjaan yang layak karena tingkat pendidikan rata-rata kalangan ekonomi tingkat "bawah" yang kurang mumpuni yang berakibat juga pada minimnya keterampilan membuat beberapa orang memutuskan untuk turun ke jalan untuk menjadi "pak ogah" dan faktor kekecewaan terhadap sistem kerja juga menjadi salah satu penyebab orang turun ke jalan (cie curhat mas)
Quote:
2. Dampak eksistensi.
Keberadaan pak ogah sendiri ini terkadang dapat memberikan kemudahan bagi kita (pengguna kendaraan) untuk memutar arah, bayangkan kondisi jalanan yang sedang padat dengan tingkat kondisi stress pada pengendara yang tinggi, dan hampir semua pengendara ingin cepat sampai ke tujuan menimbulkan keegoisan yang berujung tidak mau mengalah satu sama lain, akan sulit untuk pengendara yang ingin memutar arah mendapatkan celah untuk bisa berputar arah, dan peran pak ogah di sini sangat membantu. Namun, karena rata-rata "pak ogah" berasal dari golongan masyarakat kebawah tidak jarang dari mereka cenderung memiliki sifat impulsif yang terkadang membuat mereka tidak pikir panjang di saat emosinya sedang memuncak menimbulkan keresahan bagi pengguna kendaraan, belum lagi kebanyakan "pak ogah" memang bertujuan untuk mencari uang, sehingga lebih mementingkan kendaraan yang ingin memutar arah, tidak jarang mereka menahan laju kendaraan terlalu lama sehingga bukannya memperlancar justru malah menjadi penyebab kemacetan itu sendiri.
Quote:
3. Sebuah cerminan peraturan dan hukum di Indonesia yang saling tumpang tindih.
Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Dalam pasal 256 disebutkan "masyarakat berhak berperan serta dalam penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan"
Pasal 7 ayat (1) Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
Dalam pasal tersebut disebutkan setiap orang atau sekelompok orang yang tidak memiliki kewenangan dilarang melakukan pengaturan lalu lintas pada persimpangan jalan, tikungan atau putaran jalan dengan maksud mendapatkan imbalan jasa.
Jadi jika ditanya apakah pak ogah adalah suatu pelanggaran? Jawabanya IYA ! Jika dia meminta uang secara paksa, dari dasar dua di atas kenapa terkadang instansi-instansi terkait terkesan menutup mata, karena kejelasan hukum tentang pak ogah sendiri masih abu-abu.
Namun sekali lagi, abu-abu akan menjadi hitam jika sudah terdapat unsur kekerasan di dalamnya.
Quote:
4. Anomali kepolisian lalu lintas.
Kebetulan saya mempunyai seorang sahabat yang berprofesi sebagai polisi lalu lintas, sekali waktu saya pernah berkumpul bersama dia dan rekan-rekanya sesama polisi lalu lintas, dan di sela-sela pembicaraan saya menanyakan pendapat mereka tentang "pak ogah" dari pendapat mereka saya mengutip pendapat dari salah satu mereka, "kami bukanya melakukan pembiaran, atau menutup mata, hanya saja kami sadar kami kekurangan personel untuk mengatur lalu lintas di tiap u-turn yang ada, mereka (pak ogah) secara tidak langsung sudah membantu pekerjaan kami, dan tentang mereka meminta uang, selama tidak memaksa dan mengancam saya rasa masih bisa di tolerir, tapi kalau kami sudah mendapatkan laporan, bareskrim akan lansung menindak karena itu sudah termasuk tindakan kriminal"
Quote:
5. Keresahan sendiri bagi pengendara (khususnya mobil)
Dari sisi pengendara "pak ogah" juga pasti menjadi keresahan tersendiri setiap kali kita akan berbalik arah. Dalam membuat thread ini sebelumnya saya juga menanyakan pada seorang pengendara mobil, tapi saya menanyakan ini secara random dari berbagai latar belakang profesi, dari jawaban mereka saya menyimpulkan para pengendara mobil memiliki ketakutan yang sama "para pak ogah akan merusak mobil mereka jika tidak di beri uang."
Quote:
6. Pendapatan pak ogah.
Penasaran dengan pendapatan mereka? Mungkin kalian pernah mendengar gosip beredar pendapatan seorang "pak ogah" bisa mencapai ratusan rupiah bahkan sampai jutaan dalam satu hari, No !! Itu hoax !! Kenyataanya dalam satu putaran balik bukan hanya ada satu dua orang, mungkin jika dalam satu putaran balik hanya ada satu orang, maka bilangan juta akan bisa tercapai, tapi itu MUSTAHIL, karena apa? Karena dalam satu putaran balik di isi oleh lebih dari 10 orang dan ini FAKTA !! Durasi terlama seorang pak ogah rata-rata dalam sehari maksimal hanya 2 jam dan dalam durasi tersebut mereka bisa mengantongi uang 200rb, namun itu berlaku hanya pada u-turn yang ramai yang memiliki intensitas lalu lalang kendaraan yang padat. pernah suatu waktu saya menghitung perputaran uang di suatu putar balik di kawasan Jakarta selatan, dalam 12 jam uang yang di hasilkan sebesar Rp. 1.700.000 Dengan perincian (saya membulatkan angkanya)( saya menghitung dari jam 9 pagi sampai jam 21.00 malam). Jam 9-10 Rp.60.000 Jam 10-11 Rp. 120.000 Jam 11-12 Rp. 100.000 Jam 12-13 Rp. 140.000 Jam 13-14 Rp. 140.000 Jam 14-15 Rp. 160.000 Jam 15-16 Rp. 140.000 Jam 16-17 Rp. 200.000 Jam 17-18 Rp. 200.000 Jam 18-19 Rp. 160.000 Jam 19-20 Rp. 160.000 Jam 20-21 Rp. 120.000 Total : 1.700.000.- Dan seperti yang saya bilang tadi dalam satu putaran balik tidak hanya satu orang, rata-rata paling sedikit 10 orang dan di tempat saya mendapatkan data ini ada 20 orang yang saling bergantian di hari itu, jadi jika kita menghitung 1.700.000 : 20 = 85.000 satu orang (rata-rata) dan itu belum terpotong jika ada oknum-oknum instansi pemerintahan yang meminta "jatah rokok" pada mereka
.
Quote:
7. Menjadi "lahan" tambahan untuk oknum-oknum intansi pemerintahan dan ormas.
Seperti yang sudah saya katakan tadi ada "jatah rokok" untuk oknum-oknum dari instansi pemerintahan, mulai dari oknum polisi, oknum salpol pp, oknum pejabat kelurahan, sampai oknum TNI, mereka meminta "jatah" dengan alasan agar para pak ogah aman (tidak di tangkap), dan tiap kali ada pembersihan mereka (pak ogah) akan di beri tau sebelumnya oleh oknum-oknum tersebut.
Untuk ormas sendiri biasanya mereka akan meminta jatah persenan dari penghasilan para pak ogah, nilainya relatif, namun jatah untuk ormas hanya berlaku di u-turn yang menurut mereka (ormas) ada di daerah kekuasaanya, dan ormas biasanya akan menjanjikan kekebalan dari penangkapan dinsos, polisi, atau satpol pp, biasanya jika pak ogah di bawah naungan ormas tertangkap akan segera di urus oleh ormas ini, tergantung ormasnya juga karena ada beberapa pak ogah yang mengatakan itu cuma janji bui belaka.
Quote:
8. 5 hal yang paling di benci pak ogah
Ini saya dapatkan dari menanyakan langsung pada beberapa pak ogah, dan ini 5 jawaban terbanyak mereka. pertama, pak ogah paling benci dengan pengendara mobil yang sudah tidak memberi mereka uang pengendara itu bertindak seolah-olah tidak ada orang di sana, kasarnya pak ogah paling benci pengendara-pengendara yang mendongakan dagunya. Kedua, pak ogah benci dengan pendendara sepeda motor yang berputar arah mengambil sisi dari kiri langsung ke kanan, sehingga memotong laju mobil. Ketiga, pak ogah benci satpol pp, dan dinas sosial, karena pak ogah bukanlah pengidap masalah Keempat, pak ogah benci dengan mobil yang melaju seenak jidatnya. Kelima, pak ogah benci dengan kendaraan yang berjalan dengan kecepatan tinggi.
Quote:
9. Yang harus di lakukan agar terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan saat berhadapan dengan pak ogah.
Pertama, ada baiknya agan/sista siapkan uang recehan, karena pak ogah tidak meminta uang lembaran 100rb, di beri uang 500 saja mereka sudah senang. kedua, jika memang tidak ada receh usahakan agan buka kaca jendela, ucapkan terimakasih agar mereka merasa di hargai. Ketiga, tidak ada salahnya agan meminta maaf jika tidak ada receh, walaupun sebenarnya tidak memberi mereka uang bukanlah salah kita. Keempat, jadilah orang ramah, sekalipun tidak bisa, berpura-puralah ramah. Kelima, jika sedang menunggu giliran untuk memutar arah, perhatikan mobil-mobil yang ada di depan kalian, jika mobil di depan kalian tidak memberi uang usahakan agan memberi uang, karena biasanya pengrusakan oleh pak ogah terjadi karena dia kesal karena banyaknya mobil yang hanya lewat begitu saja, pegang omongan saya, TIDAK MUNGKIN MOBIL KALIAN DIRUSAK JIKA KALIAN MOBIL PERTAMA YANG TIDAK MEMBERI MEREKA UANG.
Quote:
10. Hal yang harus di lakukan saat hal yang tidak diingkan terjadi.
Dan terakhir, jika memang hal yang tidak diinginkan terjadi misalnya mobil kalian di bareti, spion di pukul, kaca jendela di gedor, atau lainya bahkan yang lebih parah, Jangan pernah panik, tetap tenang dan usahakan mengambil photo si pelaku atau jika tidak sempat mengambil photo orang itu usahakan hafal ciri-ciri orang itu, lalu laporkan kepihak yang berwajib dan membuat laporan yang sedetil-detilnya mulai dari waktu, tempat, dan ciri-ciri pelaku, kenapa harus spesifik dalam membuat laporan? Karena saat kalian membuat laporan tidak secara mendetil kalian akan menutup rezeki bukan hanya untuk satu dua orang bisa jadi kalian menutup rezeki untuk puluhan orang.
Demikian thread saya kali ini, mohon maaf jika ada salah-salah kata dalam penulisan, saya disini hanya bermaksut mengajak semua melihat satu fenomena yang ada dari sudut yang berbeda, semoga tulisan saya bermanfaat bukan hanya untuk saya pribadi tapi untuk kita semua agar bisa menilai apapun bukan hanya dari sisi ego diri kita.
Akhir kata salam sejahtera untuk kita semua, om swastyastu, Tuhan memberkati kita semua dan Assalamua'laykum.
sumber: ide sendiri, sebagian teman, pengendara, pak ogah, wiki, google
sumber gambar : sebagian koleksi pribadi, sebagian google