Inilah Kisah dibalik Istilah “Narsis” yang Populer di Masyarakat
Wednesday, October 3, 2018
ALOHA GANSIS
WELCOME TO MY THREAD
:selamat:ultahhore
Narsis, seberapa sering agan mendengar kata ini dalam sehari? Sepertinya kata narsis cukup populer terutama di kalangan anak muda. Mereka akan menyebutkan kata ini jika melihat temannya sering memandang dirinya sendiri lewat cermin, berswafoto atau ketika temannya mulai membanggakan dirinya sendiri secara berlebihan.
sumber: pixabay.com/F1Digitals
Didalam KBBI sendiri, kata Narsis merujuk pada nama bunga-bungaan dari keluarga Amarylidaceae (jenis bunga bakung). Sedangkan kata narsis yang populer di masyarakat disebut Narsisme yang didfinisikan sebagai suatu kondisi psikolog dimana seseorangmemiliki kecenderungan berlebihan terhadap dirinya sendiri, termasuk kecenderungan seksual. Wah ngeri ya.
Pernahkah terpikir oleh agan dari mana istilah "narsis" itu bermula? Ternyata, istilah ini bekaitan erat dengan suatu kisah dari mitologi yunani mengenai sosok seorang pria bernama Narcissus. Kisah ini sebenarnya ada beberapa versi dan semua versinya cukup merepresentasikan keterkaitan antara Narcissus dan istilah Narsis yang kita ketahui pada zaman kini. Bagaimana ceritanya? Langsung aja disimak gan~
Quote:
Diceritakan dahulu kala, hiduplah seorang pemuda tampan bernama Narcissus. Ia digambarkan sebagai lelaki sempurna dengan rambut sehitam arang dan matanya bersinar sejernih berlian. Tak hanya itu, tubuhnya pun terlihat proporsional layaknya pria sejati. Saking tampan dan sempurnanya, semua gadis (tanpa terkecuali) yang melihat wajahnya langsung jatuh cinta pada sekali pandang. Narccisus yang sadar akan ketampanannya justru merasa angkuh dan mudah meremehkan orang lain. Ia menganggap tak ada satu pun gadis yang sebanding dengannya.
Salah satu gadis yang jatuh cinta pada Narcissus adalah Echo. Echo sebenarnya gadis manis, cantik dan menyenangkan yang sangat disayangi para dewi-dewi Yunani, terutama Arthemis. Namun, ada satu dewi yang iri terhadap kecantikannya, dialah Dewi Hera. Dewi Hera kemudian mengutuk Echo agar tidak bisa berbicara dengan normal. Echo hanya dapat mengulang kata dari lawan bicaranya. Hal ini tentu membuat Echo sedih karena ia tidak dapat mengutarakan rasa cintanya pada Narcissus yang sulit tertarik pada wanita.
Echo pun akhirnya mengikuti Narcissus setiap hari dengan harapan Narcissus akan sedikit memperhatikannya. Ternyata usaha Echo cukup berhasil, tak berapa lama Narcissus mulai merasakan kehadirannya. Namun Narcissus sebenarnya sangat terganggu dengan kehadiran Echo yang selalu mengikutinya. Ia pun kemudian berbicara dengan Echo untuk menanyakan tujuan gadis itu kenapa selalu menguntitnya.
"Apa yang kamu mau?" tanya Narssicus
"Apa yang kamu mau?" Echo mengulang pertanyaan Narcissus
Kesal karena semua pertanyaannya tidak dijawab dan malah diucapkan ulang, Narcissus kemudian memaki Echo kemudian meninggalkan gadis itu dengan perasaan sakit hati.
Berita kesedihan Echo sampai pada dewi Artemis yang kemudian bercerita pada dewi Nemesis. Nemesis yang dikenal sebagai dewi keadilan kemudian menjatuhkan hukuman pada Narcissus dengan mengutuk pemuda itu agar jatuh cinta pada apapun yang pertama kali dilihatnya.
Kutukan Dewi Nemesis ternyata sampai pada saat Narcissus ingin minum di sungai yang jernih. Saat itu Narcissus secara tak sengaja melihat bayangannya sendiri yang terpantul di permukaan air sungai. Seketika ia pun jatuh cinta pada bayangan dirinya sendiri dan terus menerus melihat bayangannya di permukaan air seumur hidupnya.
Echo melihat kejadian itu dan bersedih. Ia pun akhirnya masuk ke dalam sebuah goa dan menyendiri selamanya. Menurut kepercayaan orang Yunani, Echo masih ada sampai saat ini bersemayam dalam goa. Kalau orang Indonesia mungkin lebih mengenal Echo sebagai Gema.
Nah dari kisah ini istilah "narsis" yang kita ketahui lahir. Kisah ini pula yang menginspirasi pemberian nama salah satu bunga di tepian sungai. Narcissus flower adalah bunga cantik yang biasa tumbuh di tepian sungai dan saat mekar bunga ini seolah-olah menunduk mengagumi bayangannya sendiri pada permukaan sungai, persis seperti apa yang dilakukan Narcissus.
Gimana? Menarik kan kisahnya~
:bigkiss:cendolgan:rate5:peluk
Quote: