Kalau Depresi, Harus ke Psikolog atau Psikiater ya?

Kalau Depresi, Harus ke Psikolog atau Psikiater ya?

Sebagian masyarakat masih bingung membedakan antara psikolog dan psikiater. Supaya ada gambaran, yuk simak ulasan berikut.

Infografik perbedaan psikolog dan psikiater. (Inibaru.id/Nafis Ghifary)

Inibaru.id - Setiap orang pasti pernah merasa terpuruk bahkan jatuh. Nggak jarang, hal itu bisa mengakibatkan seseorang mengalami stres atau depresi gan. Kalau agan dalam posisi itu, sebaiknya agan segera berkonsultasi ke ahli jiwa.

Selama ini, ada dua ahli yang dibuat rujukan bila seseorang mengalami gangguan kejiwaan. Kedua profesi itu adalah psikolog dan psikiater. Kendati hampir sama, pekerjaan psikolog dan psikiater dipastikan berbeda.

Psikolog lebih menangani masalah-masalah kejiwaan dengan treatment khusus. Sementara itu, psikiater cenderung melihat pasien dari sisi medis dan menangani pasien dengan obat-obatan.

Nah, supaya nggak bingung, simak infografik berikut.



Infografik perbedaan psikolog dan psikiater. (Inibaru.id/Nafis Ghifary)

Nggak cuma cara menangani, jenjang pendidikan antara psikolog dan psikiater berbeda, gan. Untuk menjadi psikolog, seseorang mesti menempuh pendidikan sarjana psikologi dan melanjutkan program profesi psikolog. Sementara itu, psikiater mempunyai latar belakang di bidang kedokteran. Mereka yang menjadi psikiater adalah orang yang mengambil spesialis kedokteran jiwa.

So, sebelum agan mengonsultasikan kejiwaan agan, sebaiknya agan mengetahui dulu siapa yang akan agan tuju. Apakah agan membutuhkan psikolog atau justru agan lebih tepat berkonsultasi dengan psikiater.

Gimana, apakah jiwa agan sehat-sehat saja atau malah butuh penanganan salah satu di antaranya? Kalau agan memang perlu penanganan, jangan ragu untuk mendatangi mereka karena gejala-gejala kejiwaan perlu ditangani dengan cara yang tepat.



*SUMBER:inibaru.id

Share this post