Kita tertipuu!!!! Ternyata selama ini harga kebutuhan hidup tidak pernah naik
Monday, October 29, 2018

Quote:
Selama ini kita terus terjebak dengan persepsi bahwa kebutuhan hidup terus meningkat. Mulai dari kebutuhan sehari-hari seperti gula, beras, bahan bakar, tarif listrik, buku, seragam sekolah. Dari tahun ketahun terus mengalami kenaikan.
15 tahun lalu saja, kita masih bisa beli 1kg beras seharga Rp. 2.300 dan sekarang harga beras Rp. 10.000 / Kg.
15 tahun lalu saja, kita masih bisa beli 1kg beras seharga Rp. 2.300 dan sekarang harga beras Rp. 10.000 / Kg.
Apakah nilai berasnya yang naik??
atau
Nilai uang kita yang turun?
Quote:
Saya sendiri kaget ketika beberapa hari yang lalu ( norak juga ya baru tau saya ) baca artikel tentang fakta bahwa harga kambing dari jaman Nabi Muhammad ( Sekitar 1500 tahun yang lalu ) hinga sekarang ( 2018 ) tetap bisa di beli dengan uang 1 dinas.
Artinya Nilai 1 dinar 1500 tahun yang lalu hingga sekarang nilainya tetap sama. dan nilai kambing pun tetap sama. 1 kambing = 1 dinar, 1 dinar = 1 kambing. Tak ada yang naik tak ada yang turun.
Singkat cerita, ternyata mata uang dinar ini terbuat dari emas utuh. Yang mana nilai 1 dinar terbuat dari 4,5 gram emas utuh. Pantas saja nilainya stabil karena memang turdiri dari emas utuh.
Artinya Nilai 1 dinar 1500 tahun yang lalu hingga sekarang nilainya tetap sama. dan nilai kambing pun tetap sama. 1 kambing = 1 dinar, 1 dinar = 1 kambing. Tak ada yang naik tak ada yang turun.
Singkat cerita, ternyata mata uang dinar ini terbuat dari emas utuh. Yang mana nilai 1 dinar terbuat dari 4,5 gram emas utuh. Pantas saja nilainya stabil karena memang turdiri dari emas utuh.
Baca Juga : Belum diterima-terima kerja? mungkin nasib kamu malah jadi investor sukses
Quote:
Oke sampai disini kita sepakat artinya sebenarnya harga barang tetap, berarti rupiah kita yang turun ya.
Tidak hanya di Indonesia. Seluruh negara yang menggunakan uang kertas juga mengalami yang nama INFLASI.
di Indonesia sendiri rata2 nilai inflasi pertahun 3,5%. Jadi setiap tahunnya mata uang kita mengalami penurunan nilai sekitar 3,5%.
Itu berarti jika Anda memiliki uang Rp. 1.000.000 hari ini, nilainya sama saja dengan Rp. 965.000 di tahun lalu.
Yaaaa... tipis sih kalau cuma di hitung 1 tahun doang.. Tapi jika ini berlangsung selama bertahun-tahun. Akan Terasa..
Maka dari itu agar nilai uang kita tidak terus mengecil, kita perlu mengambil langkah investasi untuk mengembangkan nilai uang atau minimal mengamankan nilai uang.
Tidak hanya di Indonesia. Seluruh negara yang menggunakan uang kertas juga mengalami yang nama INFLASI.
di Indonesia sendiri rata2 nilai inflasi pertahun 3,5%. Jadi setiap tahunnya mata uang kita mengalami penurunan nilai sekitar 3,5%.
Itu berarti jika Anda memiliki uang Rp. 1.000.000 hari ini, nilainya sama saja dengan Rp. 965.000 di tahun lalu.
Yaaaa... tipis sih kalau cuma di hitung 1 tahun doang.. Tapi jika ini berlangsung selama bertahun-tahun. Akan Terasa..
Maka dari itu agar nilai uang kita tidak terus mengecil, kita perlu mengambil langkah investasi untuk mengembangkan nilai uang atau minimal mengamankan nilai uang.
Apa saja pilihan investasi itu?
Quote:
1. Deposito
Deposito merupakan produk Investasi yang diselenggarakan oleh bank. Simplenya, bank menampung dana dari masyarakat lewat produk deposito ini, kemudian menyalurkan pada yang membutuhkan pinjaman. lewat produk deposito ini biasanya bank akan memberikan keuntungan sekitar 5% pertahun. ( yahhh.. kecil sih. tapi minimal selamat lah dari Inflasi ). Hanya saja minimum saldo untuk deposito cukup besar. setau saya minimum Rp. 8jt. Dan kelemahannya, dana tersebut tidak bisa di tarik selama tenor yang di tentukan.
2. Beli Emas
Belajar dari Emas dan kambing tadi, maka kita tau bahwa emas merupakan instrumen investasi yang nilainya sangat aman. Jika di rupiahkan, maka biasanya emas mengalami kenaikan nilai sebesar 10% pertahun. Jika ingin mencairkan emas adalah dengan cara menjualnya.
3. Beli Properti
Jumlah manusia akan terus bertambah, namun tidak dengan luas tanah. Ini lah yang mendasari kenapa nilai tanah akan terus naik. Selain untuk mengamankan nilai uang, investasi properti juga berpeluang menambah pemasukan yaitu karena bisa di sewakan.
4. Berdagang
Berdagang juga menjadi solusi mengatasi inflasi. Dengan membeli dalam bentuk barang kemudian menjual kembali dengan mengambil keuntungan, maka kita mendapatkan dana kita berkembang.
6. Berbisnis
Jika Anda adalah seorang yang penuh ide, maka tak ada salahnya pula mencoba berbisnis dengan menciptakan produk sendiri kemudian menjualnya.
7. Peer to peer lending
Instrumen investasi ini memang cukup baru terutama di Indonesia. Seiring berkembangnya teknologi Informasi, maka semakin banyak pula orang-orang inovatif yang menerobos batasan-batasan yang sebelumnya tidak bisa menjadi bisa. Termasuk di bidang keuangan atau yang sekarang dikenal dengan nama fintech ( financial technologi ). Investasi peer to peer lending menguhubungkan masyarakat yang ingin berinvestasi seperti kita dengan UKM yang membutuhkan pendanaan. Di Indonesia sendiri mulai banyak platform peer to peer lending yang sudah resmi terdaftar dan di awasi oleh OJK di antara ada AKSELERAN, crowdo, koinworks, investree, .dll
Di peer to peer lending seperti ini kita bisa berinvestasi mulai dari Rp. 100.000,- sangat cocok dan minim resiko untuk yang baru mau belajar-belajar. Dengan keuntungan yang lumayan besar. Seperti misalnya Akseleran yang menghadirkan imbal hasil 18%-24%. Dan lebih serunya lagi Setiap pinjaman yang sudah dibayarkan kembali bisa langsung dicairkan setiap bulan.
Deposito merupakan produk Investasi yang diselenggarakan oleh bank. Simplenya, bank menampung dana dari masyarakat lewat produk deposito ini, kemudian menyalurkan pada yang membutuhkan pinjaman. lewat produk deposito ini biasanya bank akan memberikan keuntungan sekitar 5% pertahun. ( yahhh.. kecil sih. tapi minimal selamat lah dari Inflasi ). Hanya saja minimum saldo untuk deposito cukup besar. setau saya minimum Rp. 8jt. Dan kelemahannya, dana tersebut tidak bisa di tarik selama tenor yang di tentukan.
2. Beli Emas
Belajar dari Emas dan kambing tadi, maka kita tau bahwa emas merupakan instrumen investasi yang nilainya sangat aman. Jika di rupiahkan, maka biasanya emas mengalami kenaikan nilai sebesar 10% pertahun. Jika ingin mencairkan emas adalah dengan cara menjualnya.
3. Beli Properti
Jumlah manusia akan terus bertambah, namun tidak dengan luas tanah. Ini lah yang mendasari kenapa nilai tanah akan terus naik. Selain untuk mengamankan nilai uang, investasi properti juga berpeluang menambah pemasukan yaitu karena bisa di sewakan.
4. Berdagang
Berdagang juga menjadi solusi mengatasi inflasi. Dengan membeli dalam bentuk barang kemudian menjual kembali dengan mengambil keuntungan, maka kita mendapatkan dana kita berkembang.
6. Berbisnis
Jika Anda adalah seorang yang penuh ide, maka tak ada salahnya pula mencoba berbisnis dengan menciptakan produk sendiri kemudian menjualnya.
7. Peer to peer lending
Instrumen investasi ini memang cukup baru terutama di Indonesia. Seiring berkembangnya teknologi Informasi, maka semakin banyak pula orang-orang inovatif yang menerobos batasan-batasan yang sebelumnya tidak bisa menjadi bisa. Termasuk di bidang keuangan atau yang sekarang dikenal dengan nama fintech ( financial technologi ). Investasi peer to peer lending menguhubungkan masyarakat yang ingin berinvestasi seperti kita dengan UKM yang membutuhkan pendanaan. Di Indonesia sendiri mulai banyak platform peer to peer lending yang sudah resmi terdaftar dan di awasi oleh OJK di antara ada AKSELERAN, crowdo, koinworks, investree, .dll
Di peer to peer lending seperti ini kita bisa berinvestasi mulai dari Rp. 100.000,- sangat cocok dan minim resiko untuk yang baru mau belajar-belajar. Dengan keuntungan yang lumayan besar. Seperti misalnya Akseleran yang menghadirkan imbal hasil 18%-24%. Dan lebih serunya lagi Setiap pinjaman yang sudah dibayarkan kembali bisa langsung dicairkan setiap bulan.
Itu tadi adalah beberapa pilihan investasi yang bisa sangat bermanfaat untuk mengamankan dan mengembangkan nilai mata uang kita.
Mana yang lebih baik? Yang lebih baik adalah jika anda menyebarkan dana anda tidak terpaku hanya pada 1 instrumen investasi.