Kota Seks itu Bernama Tenancingo
Tuesday, October 30, 2018

Selamat datang di trit ane gan :)
Sejak dulu ya gan, yang namanya prostitusi telah ada di dunia ini. Dengan datangnya modernisasi dan ajaran agama, perlahan tapi pasti kegiatan maksiat nan bejat itu mulai ditinggalkan. Di Indonesia sendiri, pekerjaan tersebut ilegal untuk dilakukan. Namun, siapa sangka ternyata menjadi pekerja seks komersial menjadi pekerjaan yang biasa di Tenancingo. Saking banyaknya bisnis seks di kota ini, Tenancingo dijuluki sebagai ibu kota seks dunia. Wow, sekali ya gan!
Tenancingo merupakan sebuah kota yang berada di Meksiko. Saking banyaknya pekerja seks di kota ini, anak-anak pun bercita-cita menjadi pekerja seks. Kebanyakan sih pengen jadi germo atau muncikari, bos dari para pekerja seks. Gila kan gan? Berdasarkan survei yang dilakukan oleh University of Tlaxa pada tahun 2010, satu dari lima anak di Tenancingo bercita-cita sebagai muncikari.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, perdagangan manusia menjadi industri terlarang yang membawa keuntungan terbesar ketiga setelah penjualan obat-obatan terlarang dan pemalsuan. Sayangnya, hal itu mereka abaikan. Dapat dikatakan bahwa Tenancingo dibangun dengan pondasi eksploitasi. Jadi, tak mengherankan, jika manusia bisa diperdagangkan. Perempuan terjebak dalam perbudakan modern. Saking populernya, identitas pekerja seks komersial bukanlah rahasia lagi.
Kisah prostitusi di kota ini, diperkirakan bermula pada tahun 1950-an. Pada saat itu, banyak buruh yang bekerja di luar kota kembali ke asalnya karena hanya mendapatkan gaji yang rendah. Mereka pun membangun bisnis sendiri. Bisnis seks yang menggiurkan pun akhirnya dipilih. Seorang gadis berusia 15 tahun yang bernama Maria Mendez harus merasakan pekerjaan bejat tersebut. Ia bekerja sebagai pekerja seks komersial karena dijebak oleh pacarnya, Richardo Lopez yang masih berusia 16 tahun. Awalnya, Maria diterima dan diperlakukan baik oleh keluarga sang pacar. Namun, pada akhirnya ia dipaksa untuk menjadi PSK.
Selain Maria, Alejandra Rodriguez juga mengalami nasib yang malang. Di usianya yang ke-19 tahun, ia juga terpaksa menjadi PSK. Sama dengan Maria, ia dipaksa oleh sang pacar. Padahal, mereka baru berpacaran selama 8 hari. Ia dikurung di dalam rumah dan dipaksa untuk berkubang dalam dunia gelap prostitusi dengan pacarnya sebagai germo. Mirisnya, Alejandra mengaku pernah melayani pelanggan sebanyak 60 orang dalam sehari. Ia menambahkan bahwa dalam tahun, ia kemungkinan telah diperkosa sebanyak 40 ribu kali.
Pekerjaan yang tak selayaknya dilakukan itu juga harus dibebankan kepada anak-anak. Parah sekali bukan? Bagaimana menurut agan jika ini terjadi di negara kita tercinta ini? ini sangat mengerikan untuk generasi bangsa kita kedepan. Semoga menjadi pembelajaran bagi pemerintah kita untuk membasmi dari akarnya prostitusi di negara kita.
salam dari ane raffaonyou
referensi: theguardian