Ngeri, Pria Ini Dihukum Mati Tapi Gak Mati!
Sunday, October 21, 2018

MATA INDONESIA, JAKARTA – Biasanya terpidana mati bakal 'lewat' alias tewas jika sudah dieksekusi oleh regu tembak di depannya. Apalagi berondongan timah panas akan langsung bersarang di seluruh bagian tubuhnya. Kecuali eksekusi mati Wanseslao Moguel.
Pria yang ditangkap karena ikut gerakan Revolusi Meksiko 1915 itu selamat dari sembilan tembakan para eksekutor, termasuk peluru yang ditembakkan ke kepalanya. Mengutip http://bit.ly/2yUVavm, Minggu 21 Oktober 2018, kisah aneh tapi nyata Wenseslao ini sempat menarik perhatian Robert Ripley.
Sebelum dieksekusi, Wenseslao dicap sebagai pengkhianat dan pengikut "Pancho" Villa adalah salah satu pemimpin Revolusi Meksiko yang paling terkenal. Tanpa proses peradilan, ia divonis hukuman mati dengan cara ditembak.
Selama Revolusi Meksiko, eksekusi yang lebih disukai adalah dengan cara hukum tembak mati. Regu eksekutor terdiri dari sembilan tentara yang semua akan menembakkan senjatanya pada saat yang bersamaan. Untuk memastikan terpidana telah mati, maka penembak kesepuluh, seorang perwira, yang akan ditugaskan untuk membidik salah satu organ vital tahanan dan memberikan coup de grace, alias tembakan membunuh.
Wenseslao pun menjalani eksekusi pada 18 Maret 1915. Sembilan tembakan disarangkan ke tubuhnya, termasuk satu di bagian wajah. Dengan asumsi dia sudah mati, para algojo meninggalkanya. Aneh bin ajaib, Wenseslao justru selamat!
Setelah mengetahui para algojo pergi, Wensesleo pergi meninggalkan tempat kejadian, meskipun dalam kesakitan yang luar biasa.
Meskipun mengerikan, Wenseslao Moguel akhirnya bisa melanjutkan hidup penuh, dan menjadi legenda berkat Robert L. Ripley, pendiri Ripley's Believe It or Not !. Dia muncul di acara radio 1937 dan di Cleveland, Ohio, odditorium. Ddan dia dijuluki El Fusilado — yang dieksekusi. (Rayyan Bahlamar)