Untuk pertama kalinya! Perempuan transgender bisa menyusui..
Tuesday, October 2, 2018

Tapi hal ini benar terjadi. Untuk pertama kalinya seorang perempuan transgender menyusui bayinya...
:matabelo :matabelo :matabelo
Quote:

Ilustrasi bayi menyusu. | Taweepat /Shutterstock
Untuk pertama kalinya, seorang perempuan transgender bisa menyusui bayinya.
Dinukil Daily Mail, berkat Dr. Tamar Reisman dan perawat Zil Goldstein, seorang perempuan transgender berusia 30 tahun dapat menyusui bayinya secara eksklusif selama enam pekan.
Meskipun perempuan transgender tersebut tidak menjalani prosedur seperti pembesaran payudara atau vaginoplasty, Reisman dan Goldstein dapat membantu pasien mereka ini hingga bisa menyusui.
Keduanya menerapkan konsumsi obat "off-label"--obat yang dikembangkan untuk alasan selain kegunaannya.
Prosedur ini bisa mengubah tingkat hormon seseorang dan berdampak pada kemampuan laktasi atau menyusui.
Temuan mereka diterbitkan dalam Transgender Health. Reisman dan Goldstein meyakini bahwa ini adalah laporan formal pertama dalam literatur medis tentang menyusui yang diinduksi pada perempuan transgender.
Cerita berawal saat seorang perempuan transgender ingin mengeksplorasi pilihan saat pasangannya yang hamil memutuskan untuk tidak menyusui bayi mereka. Pergilah ia berkonsultasi dengan dokter di Center for Transgender Medicine and Surgery, Mt Sinai.
Hanya sekitar tiga bulan sebelum kelahiran anak tersebut, perempuan transgender ini diberi terapi hormon dengan obat domperidone. Obat ini dikembangkan untuk mengatasi masalah gastrointestinal, namun juga dikenal sebagai galactagogue, yang memicu produksi ASI.
Obat ini diperoleh dari Kanada, karena saat ini dilarang di AS. FDA melarangnya lantaran khawatir akan efeknya yang dapat memicu aritmia jantung, serangan jantung, dan kematian mendadak saat digunakan secara intravena.
Perempuan transgender ini juga disarankan untuk menggunakan pompa payudara selama lima menit di setiap payudara, tiga kali per hari. Ini untuk memicu produksi air susu agar bisa menghasilkan setidaknya 236,5 mililiter air susu per hari.
Efek terapi hormon mulai terlihat sekitar satu bulan kemudian. Perempuan transgender ini mulai memproduksi air susu tetes demi tetes.
Melihat efeknya bekerja, Reisman dan Goldstein menambah dosis domperidone dan dosis hormon. Frekuensi pompa payudara juga ditingkatkan jadi enam kali sehari.
Sebulan kemudian, dosis hormon ditambah lagi. Pada bulan ketiga, perempuan transgender ini sudah dapat memproduksi jumlah air susu yang ideal secara konsisten setiap hari.
Setelah bayi tersebut lahir, ia pun bisa menyusui selama enam minggu dan terus melakukannya selama enam bulan sambil memberi makanan pendamping ASI.
Dalam laporan itu Reisman dan Goldstein menulis, "Sepanjang waktu tersebut, dokter anak melaporkan bahwa pertumbuhan, kebutuhan makan, dan kebiasaan buang air besar bayi tersebut sesuai dengan perkembangannya."
Pada saat bayi berusia enam minggu, bayi mulai diberi asupan pelengkap berupa susu formula sebanyak 118 sampai 236 mililiter setiap hari karena khawatir volume air susu tidak mencukupi.
Saat Reisman dan Goldstein mempublikasikan laporan penelitian, bayi tersebut sudah berusia hampir enam bulan. Perempuan transgender tersebut masih terus menyusui sebagai suplemen tambahan selain susu formula.
Ia juga terus melanjutkan pengobatan yang dijelaskan sebelumnya.
Dr Reisman yang merawat perempuan transgender tersebut mengatakan bahwa ini adalah terobosan besar dalam pengobatan untuk kaum transgender. "Kami senang bahwa pasien ini dapat berbagi pengalaman dengan kami, dan kami dengan senang hati membantu pasien kami membina keluarga transgender yang bahagia dan sehat," terangnya.
Meskipun Reisman dan Goldstein bisa dibilang sukses dengan pasien ini, jelas bahwa masih banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk menemukan pengobatan yang optimal. Sebab laporan mereka mencatat bahwa mereka tidak yakin apakah semua komponen pengobatan pasien tersebut diperlukan untuk mencapai laktasi.
Khususnya, mereka mempertanyakan perlunya menggunakan domperidone. Mereka menulis bahwa, "Walaupun ada literatur signifikan yang menunjukkan bahwa domperidone meningkatkan kadar prolaktin dan volume air susu, pasien menggunakan pompa payudara, yang kemungkinan meningkatkan kadar prolaktin secara independen di luar konsumsi domperidone."
Bagaimanapun kesuksesan Reisman dan Goldstein sangat penting bagi komunitas transgender dan orang-orang di dalamnya yang ingin dapat menyusui anak-anak mereka, baik jika mereka telah menjalani operasi penguat gender atau tidak.
Di luar temuan ini, Madeleine Bair, seorang sarjana UCLA yang juga perempuan transgender mengungkapkan betapa masalah medis kaum transgender sering kali disalahartikan atau malah diabaikan sama sekali. Akhirnya, kebanyakan perawatan kesehatan transgender didapat dari hasil urun daya sesama kaum transgender.
Karena hambatan terhadap akses layanan kesehatan yang sering dihadapi oleh kaum transgender, anggota masyarakat sejauh ini harus bergantung pada sumber daya dan akal mereka sendiri untuk mendapatkan terapi yang mereka butuhkan.
Bair mencontohkan bagaimana ia harus mengupayakan terapi hormon pengganti (HRT) pada masa lalu karena keterbatasan akses, kemiskinan, dan kurangnya asuransi. Tak hanya Bair, banyak orang yang menginginkan HRT tak dapat memperolahnya karena alasan kesehatan mental dan fisik, juga masalah kelas.
Padahal, jika penyedia layanan kesehatan dan kaum transgender bisa bekerja sama dan berbagi pengetahuan, hasilnya mungkin baik seperti yang ditunjukkan oleh Reisman dan Goldstein.
Gimana gan??
Ini bukti perkembangan teknologi makin canggih..
:1thumbup
Meskipun perempuan transgender, iya bisa menyusui bayinya tanpa menjalani prosedur seperti pembesaran payudara atau
Vaginoplasty...
:matabelo :matabelo :matabelo
Perempuan transgender ini hanya mengkonsumsi obat "off-label" yang diberikan oleh Reisman dan Goldstein selaku dokter
yang membantu dan memantau sampai pasiennya bisa menyusui...
:2thumbup :2thumbup :2thumbup
Jadi ada yang mau coba obat ini gak??
:ngakak:ngakak:ngakak
Quote:
:hn Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat di sini :cystg
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh :cendolgan
SUMUR :
Beritagar.id
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh :cendolgan
SUMUR :
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan :thumbup:thumbup
Kenali rumus 20-20-20 biar agan siaga kalo ada tsunami
Ini baru namanya diet sehat.. "Diet Mediterania"
kabar baik buat kamu fanboy Marvel, kisah X-Men berlanjut dalam Dark Phoenix
Kenapa susah tidur di tempat asing dan cara mengatasinya
Bali bakal larang turis pakai bikini!!!
Jangan remehkan tidur gan! Hal ini bisa terjadi pada ente yang kurang tidur
Benarkah senyum tanda kita bahagia??
5 Jenis penyakit yang bisa ditularkan lewat jarum suntik selain HIV/AIDS
Punya ciri-ciri berikut ? Bisa jadi ente seorang Psikopat gan
Cara menyiasati tiket murah untuk liburan akhir tahun
Kenali rumus 20-20-20 biar agan siaga kalo ada tsunami
Ini baru namanya diet sehat.. "Diet Mediterania"
kabar baik buat kamu fanboy Marvel, kisah X-Men berlanjut dalam Dark Phoenix
Kenapa susah tidur di tempat asing dan cara mengatasinya
Bali bakal larang turis pakai bikini!!!
Jangan remehkan tidur gan! Hal ini bisa terjadi pada ente yang kurang tidur
Benarkah senyum tanda kita bahagia??
5 Jenis penyakit yang bisa ditularkan lewat jarum suntik selain HIV/AIDS
Punya ciri-ciri berikut ? Bisa jadi ente seorang Psikopat gan
Cara menyiasati tiket murah untuk liburan akhir tahun
