WAW Begini Kata Menteri Rini: Sinergi BUMN Pulihkan Stabilitas Daerah Terdampak Gempa
Monday, October 1, 2018
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno bertolak ke Palu untuk turut menyalurkan bantuan dan meninjau langsung sinergi perusahaan negara yang ikut berperan dalam penanganan pasca bencana gempa di Sulawesi Tengah. Rini berangkat ke Palu via Balikpapan, kemudian melanjutkan perjalanan dengan pesawat ATR milik Pupuk Indonesia Grup yang mengangkut bantuan logistik seperti bahan makanan, makanan ringan, tenda dan kebutuhan sehari-hari lainnya dari sejumlah BUMN.
"Bantuan dari para BUMN masih akan terus bertambah seiring dengan membaiknya akses pengangkutan ke lokasi bencana. Saat ini kami terus berkordinasi dengan para BUMN untuk mendata bantuan-bantuan yang telah dan akan disalurkan," kata Rini.
Hadir pula mendampingi Menteri Rini, Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, Staf Khusus III Wianda Pusponegoro dan sejumlah Direktur Utama BUMN.
Rini menjelaskan, hingga saat ini, bantuan dan aksi cepat tanggap bencana oleh BUMN masih terus dilakukan dengan maksimal. Pasca gempa bermagnitudo 7,4 di Donggala yang diikuti tsunami dan beberapa gempa susulan, seluruh perusahaan negara langsung turut bergerak aktif menurunkan relawan dan bantuan bagi para korban.
Upaya menjaga stabilitas kebutuhan energi di daerah yang terdampak musibah pun telah dilakukan dengan maksimal. Langkah awal yang telah dilakukan yakni pengamanan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh PT Pertamina (Persero) dan pemulihan pasokan listrik PT PLN (Persero).
Pertamina telah menjalankan rencana alternatif RAE (Regular, Alternative, Emergeny) untuk mengamankan pasokan energi (meliputi BBM, elpiji, dan avtur) ke Palu dan sekitarnya. Pasokan akan dilakukan melalui beberapa TBBM yakni TBBM Poso, TBBM Moutong, TBBM Toli-Toli dan TBBM Pare-Pare. Lokasi TBBM tersebut dipilih sesuai dengan kondisi jalur darat yang paling memungkinkan.
Pertamina mengutamakan pasokan BBM kepada PLN agar bisa kembali mengoperasikan pembangkit listrik, juga kepada TNI dan Polri untuk operasional armada dalam penanganan bencana. Selain itu, Pertamina juga terus berupaya optimal mengamankan pasokan BBM dan elpiji bagi industri dan masyarakat.
PLN pun terus berupaya mempercepat pemulihan listrik. Hingga saat ini, PLN telah berhasil mengoperasikan kembali 2 gardu induk (GI), yaitu GI Pamona dan GI Poso yang mensuplai pelanggan daerah Tentena, Poso, Kota Poso, dan Bandara Kasiguncu serta berhasil memperbaiki 3 unit PLTD Silae masing-masing berkapasitas 1,3 MW, ketiganya saat ini sedang dalam tahap penyesuaian dan ditargetkan paling lambat malam nanti sudah bisa menyala dan memasok listrik warga.
Tak hanya itu, Menteri Rini juga telah menginstruksikan PLN untuk mendatangkan kapal pembangkit (marine vessel power plant/MVPP) berkapasitas 125 MW yang ada di Kota Kupang, NTT ke Kota Palu, Sulawesi Tengah, guna memulihkan pasokan listrik.
"Kami segera menarik kapal listrik dari Kupang, selain juga mengerahkan sejumlah genset yang disebar ke sejumlah lokasi di Palu," kata Rini.
Di Palu, Menteri Rini juga meninjau sejumlah lokasi untuk memastikan pasokan BBM seperti SPBU yang terletak di jalan RE Martadinata Palu dan SPBU Trio Celebes, Palu.
"BBM jenis solar tambahan sudah sampai sekitar 4.000 liter tadi pagi, selajutnya Pertalite sebanyak 4.000 liter, dan pasokannya akan ditambah setiap hari," ujar Rini.
Bantuan tanggap darurat dari para BUMN pun masih terus mengalir. Bantuan berupa sembako dan kebutuhan darurat seperti tenda, alas tidur dan terpal serta bahan pokok yang terdiri dari beras, gula, minyak goreng, mie instan, air mineral, sarden dan makanan bayi. Bahkan, demi menjamin pasokan beras, Perum Bulog pun telah menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang siap disalurkan minimal 200 ton per provinsi dan 100 ton per kota/kabupaten. Serta bantuan sembako melalui program BULOG PEDULI senilai lebih dari Rp 250 juta.
Untuk memudahkan distribusi bantuan, Pelindo IV juga telah membuka tiga posko distribusi di Makassar, Balikpapan dan Bitung untuk kemudian dikirimkan ke Pelanuhan Pantoloan. Untuk mendukung hal tersebut, Pelni pun akan mengerahkan enam armadanya yakni KM Lambelu, KM Labobar, KM Binaiya, KM Egon, KM Dobonsolo dan KM Lognus 1 untuk melayani penyaluran bantuan sembako, relawan dan medis ke Pelabuhan Pantoloan.
Begitupun dengan ASDP Indonesia Ferry yang mengerahkan kapal motor penyebrangan (KMP) Julung-Julung dari pelabuhan Toli-toli ke Pelabuhan Taipa Palu dengan memuat berbagai macam bantuan berupa pakaian, selimut, tandon air dan kebutuhan lainnya.
BUMN Pulihkan Layanan Telekomunikasi dan Perbankan
Untuk telekomunikasi, PT Telkom Indonesia/Telkom (Persero) Tbk secara bertahap telah berhasil memulihkan sebagian besar jaringan di wilayah Kota Palu, Donggala, dan sekitarnya.
Saat ini layanan komunikasi SMS dan suara berangsur pulih di beberapa titik strategis kota Palu yang diprioritaskan bagi pemerintah dan instansi-instansi yang sangat membutuhkan serta jaringan 4G yang sudah kembali beroperasi di beberapa wilayah seperti Toli-toli, Poso dan Luwuk. Sedangkan untuk Kota Donggala, perangkat layanan voice dan internet pun telah pulih.
Telkom juga telah mengaktifkan akses free wifi di area kjantor Telkom Donggala yang diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin menggunakan layanan internet. Serta mengaktifkan sistem komunikasi satelit dengan vmemberangkatkan Satellite News Gathering (SNG) dari Makassar ke Palu. Percepatan pemulihan layanan telekomunikasi tersebut untuk memudahkan koordinasi pemerintah serta seluruh petugas lapangan yang saat ini tengah fokus melakukan evakuasi terhadap masyarakat yang terkena dampak bencana.
Sementara Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) telah berupaya optimal untuk memulihkan kembali layanan perbankan bagi masyarakat Palu, Donggala dan sekitarnya. Harapannya, kegiatan perekonomian dapat segera berangsur pulih. Meski tak sedikit kantor cabang perbankan Himbara yang rusak terdampak bencana. Sumber