6 Perilaku Nonverbal Yang Dinilai Saat Wawancara Kerja
Monday, November 19, 2018
Saat melakukan wawancara kerja, Anda mungkin berpikir bahwa kesuksesan dari sebuah sesi wawancara kerja adalah dengan menjawab pertanyaan dengan sebaik mungkin. Kenyataannya, terdapat beberapa hal penting lain yang mempengaruhi kesuksesan suatu wawancara kerja. Sebagian besar keberhasilan Anda dalam menjawab pertanyaan wawancara kerja sebenarnya dipengaruhi oleh perilaku komunikasi nonverbal.
Ada beberapa jenis perilaku yang dikategorikan sebagai komunikasi nonverbal. Contohnya, bahasa tubuh seringkali dikaitkan dengan komunikasi nonverbal. Unsur - unsur cara berbicara selain kata-kata juga merupakan suatu komunikasi nonverbal, seperti intonasi, kecepatan berbicara, jeda saat berbicara, dan ekspresi wajah. Penampilan dan pakaian Anda juga termasuk komunikasi nonverbal saat melakukan wawancara kerja.
Berikut ini adalah enam perilaku komunikasi nonverbal yang sering dievaluasi oleh pewawancara pada sesi wawancara kerja:
1. Kelancaran berbicara
Kelancaran Anda dalam berbicara dapat sangat mempengaruhi persepsi pewawancara mengenai kepercayaan diri dan kompetensi Anda. Hal ini adalah alat paling efektif dalam menilai tingkat kepercayaan diri dan kompetensi Anda. Anda harus memastikan bahwa Anda menyelesaikan setiap pikiran yang telah diekspresikan. Mengekspresikan pemikiran yang lengkap menunjukkan bahwa Anda percaya pada ide-ide Anda dan memiliki kemampuan untuk memulai sebuah ide/argumen hingga menghasilkan kesimpulan. Berlatih dan persiapkan diri Anda sebaik mungkin sebelum sesi wawancara kerja untuk memastikan kelancaran bicara Anda.
2. Intonasi
Sebagian besar kesan yang Anda buat dalam sebuah wawancara berasal dari pengiriman vokal (vocal delivery). hal ini berarti berkaitan dengan seberapa baik intonasi bicara Anda. Pembicara terbaik, adalah komunikator terbaik. Jaga komunikasi Anda agar mudah diikuti dengan mengungkapkan ide-ide Anda dalam kalimat singkat sederhana. Usahakan untuk berhenti sebentar sebelum beralih ke pemikiran Anda berikutnya.
3. Postur tubuh
Sudah menjadi rahasia umum kalau postur tubuh seseorang mempengaruhi persepsi pewawancara dalam sebuah wawancara kerja. Pastikan postur Anda untuk tidak membungkuk. Condongkan badan ke depan sedikit ke arah pewawancara sehingga Anda tampak tertarik dengan topik pembicaraan. Jangan bersandar, Anda akan terlihat terlalu santai.
4. Kontak mata
Melakukan kontak mata adalah tentang bagaimana menunjukkan kepercayaan diri. Pastikan Anda melakukan kontak mata dengan pewawancara selama beberapa detik secara berkala pada proses wawancara kerja. Kontak mata tidak hanya membuat Anda terlihat lebih percaya diri tetapi juga tampak ramah dan memperlihatkan Anda mencoba untuk membangun koneksi dengan pewawancara.
5. Tingkat level suara
Cobalah untuk mencocokkan level suara dan kecepatan berbicara Anda dengan pewawancara Anda selama proses wawancara. Metoda ini adalah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan komunikasi yang nyaman. Jika pewawancara Anda berbicara dengan lembut, cobalah untuk tidak menggunakan volume berbicara yang kontras. Jika Anda memiliki seorang pewawancara dengan suara yang keras dan bersemangat, cobalah untuk mencocokkan kecepatan dan volume pewawancara Anda untuk mencerminkan antusiasmenya.
6. Penampilan pribadi
Satu hal yang penting saat wawancara adalah mengetahui pakaian apa yang harus dipakai. Hal ini harus dipersiapkan dengan baik. Apakah Anda akan memakai setelan jas atau pakaian yang casual tergantung dari budaya perusahaan dan posisi yang Anda cari. Pewawancara Anda terkadang telah memiliki ekspektasi awal mengenai penampilan Anda, adalah tugas Anda untuk memenuhi ekspektasi tersebut.
Ada beberapa jenis perilaku yang dikategorikan sebagai komunikasi nonverbal. Contohnya, bahasa tubuh seringkali dikaitkan dengan komunikasi nonverbal. Unsur - unsur cara berbicara selain kata-kata juga merupakan suatu komunikasi nonverbal, seperti intonasi, kecepatan berbicara, jeda saat berbicara, dan ekspresi wajah. Penampilan dan pakaian Anda juga termasuk komunikasi nonverbal saat melakukan wawancara kerja.
Berikut ini adalah enam perilaku komunikasi nonverbal yang sering dievaluasi oleh pewawancara pada sesi wawancara kerja:
1. Kelancaran berbicara
Kelancaran Anda dalam berbicara dapat sangat mempengaruhi persepsi pewawancara mengenai kepercayaan diri dan kompetensi Anda. Hal ini adalah alat paling efektif dalam menilai tingkat kepercayaan diri dan kompetensi Anda. Anda harus memastikan bahwa Anda menyelesaikan setiap pikiran yang telah diekspresikan. Mengekspresikan pemikiran yang lengkap menunjukkan bahwa Anda percaya pada ide-ide Anda dan memiliki kemampuan untuk memulai sebuah ide/argumen hingga menghasilkan kesimpulan. Berlatih dan persiapkan diri Anda sebaik mungkin sebelum sesi wawancara kerja untuk memastikan kelancaran bicara Anda.
2. Intonasi
Sebagian besar kesan yang Anda buat dalam sebuah wawancara berasal dari pengiriman vokal (vocal delivery). hal ini berarti berkaitan dengan seberapa baik intonasi bicara Anda. Pembicara terbaik, adalah komunikator terbaik. Jaga komunikasi Anda agar mudah diikuti dengan mengungkapkan ide-ide Anda dalam kalimat singkat sederhana. Usahakan untuk berhenti sebentar sebelum beralih ke pemikiran Anda berikutnya.
3. Postur tubuh
Sudah menjadi rahasia umum kalau postur tubuh seseorang mempengaruhi persepsi pewawancara dalam sebuah wawancara kerja. Pastikan postur Anda untuk tidak membungkuk. Condongkan badan ke depan sedikit ke arah pewawancara sehingga Anda tampak tertarik dengan topik pembicaraan. Jangan bersandar, Anda akan terlihat terlalu santai.
4. Kontak mata
Melakukan kontak mata adalah tentang bagaimana menunjukkan kepercayaan diri. Pastikan Anda melakukan kontak mata dengan pewawancara selama beberapa detik secara berkala pada proses wawancara kerja. Kontak mata tidak hanya membuat Anda terlihat lebih percaya diri tetapi juga tampak ramah dan memperlihatkan Anda mencoba untuk membangun koneksi dengan pewawancara.
5. Tingkat level suara
Cobalah untuk mencocokkan level suara dan kecepatan berbicara Anda dengan pewawancara Anda selama proses wawancara. Metoda ini adalah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan komunikasi yang nyaman. Jika pewawancara Anda berbicara dengan lembut, cobalah untuk tidak menggunakan volume berbicara yang kontras. Jika Anda memiliki seorang pewawancara dengan suara yang keras dan bersemangat, cobalah untuk mencocokkan kecepatan dan volume pewawancara Anda untuk mencerminkan antusiasmenya.
6. Penampilan pribadi
Satu hal yang penting saat wawancara adalah mengetahui pakaian apa yang harus dipakai. Hal ini harus dipersiapkan dengan baik. Apakah Anda akan memakai setelan jas atau pakaian yang casual tergantung dari budaya perusahaan dan posisi yang Anda cari. Pewawancara Anda terkadang telah memiliki ekspektasi awal mengenai penampilan Anda, adalah tugas Anda untuk memenuhi ekspektasi tersebut.