Demo !! Kok Doyan ??



Demo !! Sejak tumbangnya rezim orde baru berkat demo besar dan negara dibuat seakan sedang chaos, maka demo menjadi senjata mereka yang tak sefaham dan menuntut sesuatu yang menurut kelompoknya adalah sebuah tujuan untuk kepuasan mereka.



Demo biasanya dilakukan kepada para penguasa negeri, namun di dalam keluarga terkadang demo juga suka terjadi. "seperti anak kecil minta mainan, ia menangis kencang membuat orang tuanya mengikuti keinginan si anak" itu adalah contoh demo kecil dalam sebuah keluarga.



Walaupun sebenarnya demo adalah sesuatu hal yang di perbolehkan dalam negara ini, tapi sebenarnya demo adalah pemberontakan pada sesuatu yang belum tentu bisa dibenarkan. Bahkan yang terjadi saat ini demo yang terjadi seakan ingin memaksakan kehendak dari tuntutan para pendemo. Lalu bisa saja yang dituntut tidak sejalan dengan keberagaman bangsa yang sudah di pupuk sejak lama. Tak hanya itu tuntutan mereka yang ingin dikabulkan pun terkadang butuh perjuangan yang tidak mudah ketika dead lock terjadi maka sudah pasti akan menyisakan keributan, kerusuhan hingga pertumpahan darah.



Yang rugi siapa ? Yang hancur siapa ? Yang susah siapa ? Yang binasa siapa ? Yang terpuruk siapa ? Banyak pertanyaan yang ujungnya akan menunjuk kepada masyarakat secara keseluruhan. Bahkan untuk mereka yang menggunakan tag #demodamai pun ada konsekuensi yang harus dibayar pastinya akan memacetkan jalan, putaran ekonomi warga akan menjadi terganggu, terutama mereka yang memadati jalan protokol. Terlebih bila itu terjadi setiap minggu hingga tuntutan dikabulkan, tentu saja banyak para pekerja yang meradang walau ada juga yang senang terutama tukang asongan pinggir jalan.



Bahkan setelah tuntutan di dengar dan dikabulkan, sang pendemo tidak dapat apa-apa. Mereka hanya berkata ini untuk keadilan, dan kepuasan di batin yang tentu saja tak dapat dijabarkan dengan kata-kata. Sebagai contoh kecil setelah jatuhnya orde baru yang naik menjadi penguasa istana siapa ? Lalu apa yang terjadi dengan mahasiswa yang jumlahnya jutaan ? Apa kabar dengan mereka yang meninggal atas nama perbaikan negeri ini ? Apa ada tersemat nama pahlawan seperti mereka yang gugur melawan penjajah di medan perang ? Mudahkah mereka mendapat pekerjaan saat ini ? Apa hidup mereka yang berdemo menjadi senang ?



Entahlah kawan sudah banyak carut marut kehidupan lalu ditambah lagi dengan kegiatan demo yang terkadang sering salah langkah. Bisa jadi banyaknya provokator yang ingin negara tidak kondusif yang keuntungannya bisa dinikmati segelintir orang, seperti harga saham yang bisa terkoreksi dengan cepat. Bahkan ada yang menginginkan kekuasaan dengan dalih menjadi pahlawan reformasi.



Bila menarik garis kebelakang lagi ada demo yang sukses seperti revolusi perancis, namun ada yang berakhir pada perang saudara seperti perang ja'mal dan siffin akibat kematian Ustman bin Affan. Dan semua demo tersebut di akhiri dengan pertumpahan darah, apakah demo ciri bangsa yang beradab ? Namun lucunya di negeri ini dikit-dikit demo, salah sedikit demo, duhh demo kok doyan !!



Entahlah, daripada demo mending dagang es kopi ke yang demo lumayan menjaring receh di tengah panasnya jalanan, seruuputtt ahh



c4punk@2018

referensi









Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel