Dianggap Syirik, Patung Pahlawan Sultan Ageng di Serang, Banten Dibongkar
Sunday, November 11, 2018
Bekas-bekas pembongkaran ditemukan di sungai!
Publik Serang Banten dihebohkan dengan penemuan patung Pahlawan Nasional Sultan Ageng Tirtayasa, yang lebih mengagetkan lagi, potongan patung ini ditemukan dalam keadaan terendam lumpur di Sungai Kalimangan di Jl. Priyayi, Kota Serang. Usut punya usut, patung ini ternyata bukanlah patung purbakala, tapi patung yang dulunya sempat dibuat oleh pemerintah kota Serang, namun dirobohkan pada 2003 karena desakan anggota Dewan dengan alasan bisa menyebabkan syirik.
Alasan tak masuk akal itu kemudian dibantah para seniman, menurut salah seorang seniman Banten Tubagus Ahmad Fauzi, patung yang awal mula berada di simpang Kebon Jahe, Kota Serang itu terpaksa dibongkar karena desakan Dewan menjelang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Pemda Kabupaten Serang. Para seniman waktu itu pun menantang dan jika harus dibongkar, semua patung di Banten harus dibongkar. Dari patung Debus di kawasan Kemang, patung Perjuangan Rakyat Banten di Kota Serang, sampai patung macan putih di Polwil Serang.
" "PARA DEWAN NGGAK BISA ARGUMENTASI. SEDANGKAN DEWAN DARI PARTAI YANG NON-AGAMA ALASANNYA BAHWA ITU MENYEBABKAN KEMACETAN," UJARNYA.
Seingatnya, petung yang telah dibongkar itu ada yang menyebut disimpan Pemkab Serang, namun pada tahun 2015 patung itu ditemukan Dinas Pekerjaan Umum, beberapa waktu kemudian patung itu dibawa ke Kecamatan Tirtayasa. Patung tersebut sempat dititipkan di kantor Kecamatan Pontang. Patung Pahlawan Nasional Sultan Ageng Tirtayasa itu kemudian ditemukan oleh seorang warga di sungai, awalnya patung tersebut penuh lumpur, namun banyak warga yang mencoba membersihkannya seraya menjadikan obyek untuk foto.
Hingga kini tercatat dua patung yang telah dirobohkan, yakni patung pahlawan Sultan Ageng Tirtasayasa di Simpang Kebun Jahe dan patung Keluarga Berencana (KB) di depan exit tol Serang Timur.
" ANEHNYA LAGI JIKA PATUNG TERSEBUT MENIMBULKAN SYIRIK KENAPA HARUS DIBUANG PADAHAL PADA PENUTUP KEPALA DAN SELENDANG PATUNG ITU TERTULIS DENGAN JELAS ADA PIN LAFAZ ALLAH, KENAPA TIDAK ADA YANG PROTES KETIKA DIBUANG, APAKAH INI YANG DISEBUT MEMBELA AKIDAH?
Source
Publik Serang Banten dihebohkan dengan penemuan patung Pahlawan Nasional Sultan Ageng Tirtayasa, yang lebih mengagetkan lagi, potongan patung ini ditemukan dalam keadaan terendam lumpur di Sungai Kalimangan di Jl. Priyayi, Kota Serang. Usut punya usut, patung ini ternyata bukanlah patung purbakala, tapi patung yang dulunya sempat dibuat oleh pemerintah kota Serang, namun dirobohkan pada 2003 karena desakan anggota Dewan dengan alasan bisa menyebabkan syirik.
Alasan tak masuk akal itu kemudian dibantah para seniman, menurut salah seorang seniman Banten Tubagus Ahmad Fauzi, patung yang awal mula berada di simpang Kebon Jahe, Kota Serang itu terpaksa dibongkar karena desakan Dewan menjelang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Pemda Kabupaten Serang. Para seniman waktu itu pun menantang dan jika harus dibongkar, semua patung di Banten harus dibongkar. Dari patung Debus di kawasan Kemang, patung Perjuangan Rakyat Banten di Kota Serang, sampai patung macan putih di Polwil Serang.
" "PARA DEWAN NGGAK BISA ARGUMENTASI. SEDANGKAN DEWAN DARI PARTAI YANG NON-AGAMA ALASANNYA BAHWA ITU MENYEBABKAN KEMACETAN," UJARNYA.
Seingatnya, petung yang telah dibongkar itu ada yang menyebut disimpan Pemkab Serang, namun pada tahun 2015 patung itu ditemukan Dinas Pekerjaan Umum, beberapa waktu kemudian patung itu dibawa ke Kecamatan Tirtayasa. Patung tersebut sempat dititipkan di kantor Kecamatan Pontang. Patung Pahlawan Nasional Sultan Ageng Tirtayasa itu kemudian ditemukan oleh seorang warga di sungai, awalnya patung tersebut penuh lumpur, namun banyak warga yang mencoba membersihkannya seraya menjadikan obyek untuk foto.
Hingga kini tercatat dua patung yang telah dirobohkan, yakni patung pahlawan Sultan Ageng Tirtasayasa di Simpang Kebun Jahe dan patung Keluarga Berencana (KB) di depan exit tol Serang Timur.
" ANEHNYA LAGI JIKA PATUNG TERSEBUT MENIMBULKAN SYIRIK KENAPA HARUS DIBUANG PADAHAL PADA PENUTUP KEPALA DAN SELENDANG PATUNG ITU TERTULIS DENGAN JELAS ADA PIN LAFAZ ALLAH, KENAPA TIDAK ADA YANG PROTES KETIKA DIBUANG, APAKAH INI YANG DISEBUT MEMBELA AKIDAH?
Source
Quote: