Drama Ojek Online !!
Tuesday, November 20, 2018

Ojek Online !! Di zaman millenial ini kita sangat terbantu dengan para kang ojol yang bertaburan di jalan raya. Terkadang memang pasukan hijau ini membuat jalanan menjadi tak enak untuk di pandang, mereka menumpuk seperti lalat hijau berkerumun di pinggir-pinggir jalan tapi jasanya saat ini memang di perlukan. Tentu saja dengan harga yang berbeda dengan ojek pangkalan membuat para ojek online lebih disenangi banyak orang.

Tapi di tengah maraknya pengguna ojek online terkadang ada saja cerita suka dan duka di tengah panasnya hidup mereka. Terkadang saat ini ojek online dipandang sebelah mata atau terkesan di remehkan oleh para penumpangnya, padahal modal untuk bekerjanya boleh jadi lebih mahal dibandingkan mereka yang usaha asongan, atau juga pengeluarannya maupun pendapatannya bisa lebih besar dari pegawai.

Agan tidak percaya ?? Coba sekarang lihat ojek online khususnya roda dua yang ada di daerah agan, rata-rata motor yang digunakan layak pakai. Berbagai merek dari pabrikan jepang pun menghiasi jalan raya, bahkan ada juga jenis-jenis tertentu yang bisa bikin kita heran, motor dengan harga sekitar 15 juta hingga 30 juta sering kali di pakai para ojek online. Bayangkan itu baru motor belum Smartphone nya bisa seharga 2 jutaan, terkadang tak cuma satu handphone loh bisa juga ada dua atau lebih. Terkadang alat bantu yang dipakai oleh mereka dalam mencari uang masih dalam proses nyicil alias kredit. Melihat fakta di lapangan berarti modal awal mereka cukup mahal tentu saja dengan modal yang besar seharusnya membuat para ojek online berhitung, mungkinkah bisa membayar tanggungan sehari-hari di jalan yang memang berat, panas hujan di jalan tentunya perlu kesehatan prima dan juga konsumsi air dan juga makanan yang cukup. Bisa di pastikan pengeluaran di lapangan tentu lebih besar daripada mereka yang duduk di belakang meja, minum, rokok, makan dan cemilan serta bensin bisa mencapai 100 ribu per hari. Gila !! Dengan pengeluaran sebesar itu kok mereka sanggup menjadi pekerja ojek online ?

Memang berapa pendapatan mereka ? Bisa dilihat dari jarak tempuh mereka ketika agan order lebih murah atau mahal ? Agan kalau dahulu naik ojek pangkalan untuk masuk ke dalam gang saja biayanya 10 ribu, sedangkan bila naik ojol bisa mencapai 4 km perjalanan sangat jauh berbeda bukan !! Murahnya pembayaran para driver ojek membuat terkadang kita bertanya, ini driver dapat uang darimana untuk menutup pengeluaran mereka ?
Ada dua kemungkinan dari bonus yang diberikan pihak applikasi kepada para driver, walau terkadang bonusnya mempunyai target point yang susah di kejar oleh para driver.
Atau driver rajin narik order hingga pantat lecet, maka pendapatan kotor masuk perhari mencapai 200 ribu/hari.

Ternyata bukan itu semua jawabannya, lebih banyak mereka driver yang terlihat mewah dari motor dan Smartphone yang digunakan adalah driver sampingan, mereka adalah karyawan yang mencari lebihan. Lalu bagaimana dengan driver yang memang usahanya hanya dari mengandalkan ojek online ? Baik motor maupun smartphone yang digunakan biasa saja, kelasnya pun tak bisa dibilang mewah. Terkadang pakaiannya pun lusuh tergerus oleh panas di jalan raya, bahkan ojek online yang seperti ini malah dianggap malas bekerja dan berpenampilan tak layak hingga penumpang pun tak segan memberikan bintang satu dan coment yang kurang pantas, padahal untuk biaya sehari-hari saja ojol yang begini sudah kembang kempis hingga terkadang mereka berdemo menganggap perbudakan zaman modern. Sedangkan sebagai penumpang terasa merasa bagaikan raja tapi hanya memberikan uang pas tanpa tips yang berlebih, seakan minta di service maksimal tapi pembayaran minimal.

Setidaknya dari drama ojek online ini bisa membuka mata kita, banyak orang serakah yang sudah bekerja masih nyambi jadi ojol karena memang hidup ini butuh biaya yang tak sedikit. Banyak ojol yang memang menjadi andalannya bekerja kini tak seperti dulu pendapatannya terjepit karena banyaknya driver baru. Penumpang pun menuntut service pelayanan bintang lima dengan bayaran kaki lima, itulah kehidupan ojek online yang ane amati di lapangan.

Namun terlepas dari itu semua, jasa ojek online sangat membantu dan tentu saja sudah saatnya generasi millenial menjadikan smartphone sebagai pusat dari segalanya. Kemajuan tak bisa di lawan tapi nikmatilah dengan secangkir kopi, seruupputt ahh..
:coffee:
Opini c4punk
Gambar. Google
