"Saat sang mentari mengakhiri tugasnya, saat temaram senja beradu dengan gemerlapnya lampu-lampu ibu kota, dan di saat itu adalah waktu di mulainya kehidupan di kota Jakarta."
Hey yo he yo say hoo ... Hooo
:1thumbup
What's up genk !?
Masih sehat semua kan?
Buat yang lagi sakit cepet sembuh,
Buat yang sehat semoga tetap semangat menjalani kehidupan yang "katanya" semakin lama semakin berat.
:ilovekaskus
Balik lagi bersama TS, si rupawan yang entah sejak kapan menjadi idaman emak-emak kekinian.
:cool
Seperti halnya New York yang mendapat julukan The City That Doesn't sleep, saya rasa Jakarta juga pantas mendapat julukan, Jakarta kota yang kaga pernah 'merem' karena memang di Jakarta, kehidupan malamnya tidak kalah atau bahkan lebih meriah di banding Jakarta di siang hari.
Dan menurut saya pribadi Jakarta lebih 'terlihat' saat malam hari. C'mon genk apa yang mau di liat siang-siang di Jakarta? Mba-mba kece yang lagi jalan megangin map yang isinya berkas-berkas kantornya? Atau mas-mas maskulin yang lagi sibuk nelpon pake smartphone segede talenan di smoking area? Atau kerumanan orang duduk di atas motor, di bawah tempat teduh pake jaket warna ijo? Atau dedek.-dedek gemes pulang sekolah? Ahh.. Udah sering genk ! Bosen !! Bosen kan?
Kalau bosen coba kalian lihat Jakarta di malam hari, karena di malam hari Jakarta baru akan menunjukan wajah sejatinya, di malam hari saat sudah tidak tampak cahaya matahari, berganti dengan gemerlapnya cahaya lampu-lampu ibu kota, bersamaan dengan itu, Jakarta akan berbicara "Pesta akan segera di mulai"
Seperti thread hitam putih sebelumnya, saya akan membahas Jakarta di malam hari melalui kaca mata hitam putih saya, "melihat Jakarta dari dua warna berbeda" dan berbicara tentang Jakarta di malam hari, ada apa saja di Jakarta saat malam datang?
Quote:
1. Pedestrian yang berubah menjadi tempat wisata kuliner.
Malam hari adalah waktunya pedagang kaki lima menggelar lapak daganganya di trotoar jalan kota Jakarta, bukan cuma di trotoar, bahkan ada pedagang kaki lima yang menggelar lapaknya di taman-taman yang ada di Ibu kota, entah itu melanggar peraturan atau tidak, kenyataanya para pedagang kaki lima di malam hari sukses membuat beberapa tempat menjadi spot wisata kuliner di malam hari. Tentunya jika melihat dari sisi estetika, jelas keberadaan mereka melanggar fungsi tatanan kota. Tidak sedikit orang yang menyuarakan agar para pedagang kaki lima itu di tertibkan. Namun biarpun begitu, pedagang kaki lima di malam hari sudah menjadi fenomena nyata yang ada di Jakarta dan kota-kota besar lainya yang sudah terjadi bukan dalam kurun waktu satu dua atau dua tahun, melainkan sudah puluhan tahun. Tentu jika di tanya kepada pedagang-pedagang itu alasan ekonomi menjadi alasan utama mereka.
Quote:
2. Fly over menjadi tempat nongkrong yang asik.
Genk, kalian tau flyover di depan mall kalibata, atau flyover di pasar rebo, sempat viral karena flyover tersebut kerap kali di jadikan tempat nongkrong kaula muda di kala malam hari. Saya pikir fenomena itu sudah tidak lagi terjadi setelah maraknya tempat-tempat nongkrong seperti cafe atau restoran yang bukan hanya menjual menu makanan mereka tapi juga menjual suasana tempat yang nyaman. Tapi ternyata setelah beberapa hari yang lalu kebetulan saya iseng karena 'gabut' saya berkendara keliling Jakarta dan saya masih mendapati beberapa kelompok anak muda yang masih menjadikan flyover sebagai tempat mereka nongkrong. Mungkin karena di flyover mereka dapat melihat keindahan Jakarta dari ketinggian sehingga banyak anak muda yang masih betah nongkrong di sana dan pastinya relatif murah di banding menikmati keindahan kota Jakarta dari skydinning yang pastinya lebih menguras kantong.
Quote:
3. Taman menjadi tempat melampiaskan 'nafsu'
Bukan hal yang baru lagi, di saat malam hari taman-taman yang ada di Jakarta menjadi tempat para pasangan melampiaskan nafsu mereka, terlebih taman-taman yang minim penerangan. BAHKAN, jalanan yang sepi yang jarang di lalui orang juga menjadi pilihan untuk sebagian pasangan-pasangan yang tidak bertanggung jawab. Memang bukan hal yang baru, sekali lagi saya pikir yang seperti ini sudah tidak ada lagi, nyatanya?? Mirisnya banyak diantaranya adalah pasangan yang masih dalam usia sekolah.
Quote:
4. Waktunya penjaja cinta beraksi.

Alexis? Kali jodoh? Bukan !! Nyatanya dua tempat itu yang kebetulan terekspose, masih banyak tempat prostitusi di Jakarta yang masih ramai hingga detik ini, khususnya di malam hari, para penjaja cinta akan mulai beraksi, berdiri di pinggir jalan, memamerkan indah lekuk tubuh serta cantik rupa mereka. "Cipinang, boker, gunung antang, taman lawang pinggir rel kereta manggarai-tanah abang, di bawah fly over tanah abang, daan mogot, dan lainya" itu pun hanya sebagian kecil tempat yang biasa di datangi para pria-pria hidung belang dari golongan menengah kebawah. Ada lagi di kawasan pecenongan, hayamwuruk, kota, yang memiliki range harga lebih tinggi. Itu pun hanya sebagian kecil. Belum lagi jika kita melihat fenomena yang terjadi baru-baru ini, praktek prostitusi melalui media sosial, kita akan dengan mudah mencari perempuan atau bahkan laki-laki yang menjual jasa kenikmatan untuk pelanggannya. Biasanya tempat yang di gunakan adalah apartement-apartement kelas menengah yang harganya sewanya 300-400rb sebulan.
Quote:
5. Black market.
Di Jakarta ada 'pasar hitam' yang sebenarnya tidak hanya beroperasi hanya pada malam hari, namun biasanya akan ramai di malam hari karena di malam hari apalagi jika sudah mendekati subuh, harga yang di dapatkan jauh lebih murah. Dalam pasar gelap itu para pedagang akan menjual barang daganganya jauh di bawah harga pasaran. Barang yang di jajakan pun beragam mulai dari pakaian, accecoris, binatang peliharaan, barang-barang elektronik. Gosip beredar barang yang di jual adalah barang-barang hasil curian. Benar atau tidaknya saya sendiri tidak berani mengatakan IYA, tapi sebuah pengalaman pernah menunjukan kebenaran tentang gosip itu, kebetulan atau bukan, silahkan nilai sendiri.
Quote:
6. Kekhusu'an di tengah malam ibu kota.
Jika dalam point-point di atas saya sudah menuliskan tentang hal-hal yang negatif tentang apa yang biasa terjadi di Jakarta di malam hari yang membuat seolah Jakarta menjadi tempat yang buruk di kala malam datang. Nyatanya tidak melulu malam hari di Jakarta itu tentang kegemerlapan, glamour, dan hitam. Masih ada sebagian orang yang melaksanakan ajaran agama, menegakan, serta mensyiarkan ajaran agama Islam, yang menjadi penyejuk dari panasnya euforia Jakarta di malam hari. Banyak majelis ilmu di Jakarta yang melaksanakan pengajiannya di waktu malam hari, jumlah jama'ahnya pun tidak bisa di katakan sedikit, jumlahnya bisa mencapai bilangan ribuan orang.
Saya muslim, namun saya akan mencoba netral dalam membahas point ini.
Mungkin menurut sebagian orang kegiatan majelis ilmu di malam hari sedikit mengganggu, dari segi kebisingan karena mereka menggunakan speaker yang kencang, dari segi pelaksanaanya yang terkadang dilaksanakan di jalanan sehingga membuat sebagian jalan tertutup, tidak bisa di lalui, yang akhirnya menjadi sumber kemacetan. Kita tidak bisa menyalahkan mereka yang merasa terganggu, pun tidak bisa menyalahkan majelis ta'lim tersebut. Saling mengerti dan memahami adalah cara terbaik menyikapi kegiatan ini.
Bagi pengurus/jam'ah majelis ilmu harusnya mengerti kalau ada sebagian orang yang ingin beristirohat di malam hari, menuntut ilmu bukan berarti mengabaikan hak orang lain. Pun bagi yang merasa terganggu harusnya bisa menyikapinya dengan bijak, toh kegiatan itu tidak di lakukan setiap hari, toh lebih baik pemuda-pemudi ada kegiatan positif ketimbang gabut yang malah nantinya berbuat negatif. "Mari bangun dunia di dalam pebedaan jika satu kuat kita bersinar, harus percaya tak ada yang sempurna." JRX-SID
Demikian thread hitam putih kali ini, mungkin yang saya tulis di sini hanya sebagian kecil dari kehidupan malam di Jakarta hari. Karena jika kita ingin mengupas semua kehidupan malam hari tidak akan cukup 20.000 karakter yang di sediakan dalam satu buah thread. Dan tidak akan cukup waktu satu atau dua tahun untuk mengupas semua kehidupan di Jakarta. Yang saya tulis hanya sebagian kecil yang berangkat dari pengalaman yang pernah saya alami. Saya mohon maaf jika dalam Thread saya kali ini ada salah-salah kata dari saya, sesungguhnya saya membuat thread ini hanya untuk memberi hiburan di tengah kesenggangan waktu saya. Tidak ada sedikitpun maksut untuk menghina, memojokan, atau menyinggung pihak siapapun.
"Saya muslim, Islam itu sempurna, lebih luas lagi semua agama itu sempurna. Jika saya salah, salahkan lah diri saya bukan Agama saya"
Sampai jumpa dalam hitam putih selanjutnya.
:maafagan
sumber: Otak yang di aliri darah yang bercampur cafein dan nikotin