Ini Dia 10 Hal Yang Bisa Membuat Emosi Naik Di Jalanan
Monday, November 12, 2018

Ini dia 10 Hal yang bisa membuat Emosi Naik Di jalanan

Parkir / Berhenti Sembaranggan
Jalanan ibukota Jakarta penuh dengan cobaan berat. Bila kita tidak banyak bersabar, emosi bisa meledak kapan waktu. Tapi, bila selalu melihat hal-hal konyol yang terjadi di jalanan, siapapun pasti bisa emosi. Salah satu hal yang pasti bisa membuat kita emosi di jalanan adalah mereka-mereka yang suka berhenti sembarangan.
Biasanya, para supir kendaraan umum yang sering berhenti seenaknya. Yang seharusnya mereka berhenti di tepi jalan, kendaraan umum jaman sekarang malah bisa berhenti dimana saja, tengah ataupun lajur kanan. Ini tentu bisa membuat pengguna jalan lainnya kesal bukan main. Jika ditegur, mereka berdalih, mereka sedang mencari uang, tolong dimengerti katanya.
9. Main Handphone Ketika Berkendara

Main Handphone Ketika Berkendara
Sekarang, keberadaan handphone itu sudah sangat berarti. Bahkan, dompet dengan handphone, orang masih lebih memilih handphone. Keberadaan handphone yang tak bisa lepas dari tangan ini tentu ada positif dan negatifnya. Positifnya, kita bisa memperoleh banyak informasi dan berkomunikasi dengan banyak orang. Negatifnya, kita jadi seperti budak handphone.
Ketika handphone berdering, orang punya kebiasaan untuk langsung mengecek notifikasi yang muncul di handphone. Jika sambil bersantai-santai di kafe, tak masalah. Yang bahaya adalah ketika orang mengecek handphone ketika sedang berkendara. Entah itu yang naik mobil atau yang naik motor seperti ojek online. Kenapa tidak menepi dulu untuk mengecek handphone daripada membahayakan diri sendiri dan orang lain.BONUS
8. Motor Naik Trotoar

Motor Naik Trotoar
Bukan hanya di jalan, di trotoar pun ada hal tak menyenangkan yang terjadi. Ya, bisa dibilang bahwa menjadi pejalan kaki di Indonesia adalah mimpi buruk. Tak seperti di luar negeri dimana pejalan kaki begitu dihormati. Di Indonesia, jangan harap pejalan kaki bisa mendapatkan kenyamanan seperti di luar negeri.
Coba saja kalian lihat kondisi trotoar di sekitar kalian. Masih bagus atau tidak kondisinya? Apakah sudah ramah terhadap penyandang disabilitas? Apakah ada warung yang berjualan di atas trotoar? Dan, apakah trotoar sudah steril dari kendaraan bermotor? Beberapa waktu yang lalu, sempat ada berita keributan antara pejalan kaki dengan pengendara sepeda motor. Dimana pengendara sepeda motor ngotot naik trotoar karena macet. Pejalan kaki yang tidak terima, meminta pengendara motor untuk kembali ke jalan namun ditolak. Hampir terjadi kontak fisik namun berhasil dilerai oleh warga sekitar.
7. Menyalahgunakan Lampu Hazard

Menyalagunakan Lampu Hazard
Hal lain yang bisa membuat kesal di jalanan adalah, mereka yang sembarangan menyalakan lampu hazard. Berdasarkan UU No. 22 tahun 2009 tentang LLAJ, pasal 121 ayat 1, dikatakan bahwa lampu hazard dinyalakan untuk menandakan bahaya atau memberi isyarat lain pada saat berhenti atau parkir dalam keadaan darurat di jalan.
Yang terjadi adalah, banyak pengendara kendaraan yang menyalakan lampu hazard ketika hujan deras. Jelas ini salah dan bisa membuat celaka. Orang di belakang jadi tidak kemana kita akan berkendara. Kanan atau kiri? Ada juga yang menyalakan lampu hazard ketika sedang berada di pertigaan. Seakan lampu hazard menjadi isyarat bahwa ia mau jalan lurus. Kalau mau jalan lurus ya tinggal jalan saja, tidak perlu menyalakan lampu hazard.TOPBERITA
6. Tidak Menyalakan/Mematikan Sein

TIdak Menyalakan/Mematikan Sein
Di setiap kendaraan bermotor, baik itu motor, mobil, bahkan bus sekalipun, ada disediakan lampu yang dinamakan lampu sein. Bagi yang belum tahu, lampu sein ini dinyalakan untuk memberi isyarat pada kendaraan sekitar, khususnya belakang kita bahwa kita ingin belok atau berpindah jalur. Bila sudah belok atau berpindah jalur, barulah lampu sein dimatikan.
Banyak kejadian dimana pengendara kendaraan malah lupa mematikan kembali lampu sein. Bahaya? Tentu saja. Ini bisa membuat pengendara sekitar bingung, mau kemanakah kita sebenarnya? Belum lagi yang sedang tren adalah, emak-emak yang menyalakan lampu sein kanan tapi beloknya ke kiri.
5. Ngobrol Saat Berkendara

Ngobrol Saat Berkendara
Ada kalanya kita akan menyapa orang yang kita kenal ketika sedang berpapasan bukan? Sedikit berbincang bersama dengan teman yang kita kenal adalah hal yang wajar selama dilakukan pada tempatnya. Yang justru banyak terjadi di Indonesia adalah, bertergur sapa bahkan berbicara ketika sedang berkendara.
Seperti yang terlihat pada gambar di atas. Dua orang pengendara sepeda motor malah bercakap-cakap selagi berkendara. Meski mereka berkendara di lajur kiri, tak seharusnya mereka berbicara selama berkendara. Pertama, hal ini membahayakan bahaya mereka. Kedua, mereka mengganggu pengguna jalan lain. Jika memang ingin berbicara dalam waktu yang lama, lebih baik menepi sebentar.BONUS
4. Kendaraan Lawan Arah

Kendaraan Lawan Arah
Sudah diberitahu berkali-kali bahwa melawan arah adalah hal yang berbahaya. Resiko melawan arah adalah kecelakaan. Bisa luka, bisa juga malah meninggal dunia. Berita tentang pengemudi yang mengalami kecelakaan melawan arah juga sudah banyak. Tapi juga namanya orang, kalau belum kejadian, belum mau tobat.
Tindakan melawan arah ini paling banyak dilakukan oleh mereka yang naik sepeda motor. Mengira bahwa mereka naik motor, jadi mudah untuk berbelok dan melawan arah. Ini sangat membingungkan, kenapa ada orang yang mempertaruhkan keselamatan mereka dengan melawan arah hanya demi tujuan untuk cepat sampai. Bersyukur kalau memang cepat sampai tujuan yang dituju. Bagaimana kalau kalian malah berakhir di rumah sakit?
3. Kendaraan Masuk Jalur Busway

Kendaraan Masuk Jalur Busway
Satu level di atas pengendara yang melawan arah, inilah mereka yang masuk dalam jalur TransJakarta atau busway. Apakah kalian juga pernah melakukannya? Jika iya, wah, itu kalian sudah berhasil membuat banyak orang kesal. Melanggar peraturan? Iya! Membahayakan diri sendiri? Iya! Mengganggu pengguna jalan lain? Iya!
Namanya saja sudah jalur khusus TransJakarta, ya sudah jelas bahwa jalur ini dikhususkan untuk bus TransJakarta. Adapun kendaraan lain yang boleh memasuki jalur TransJakarta adalah mereka orang penting di kementrian atau polisi. Contohnya seperti ambulans, damkar, polisi, Dishub, dan lainnya. Bahkan presiden saja memberikan larangan untuk para menteri untuk tidak sembarangan masuk jalur TransJakarta.TOPPOPULER
2. Pengendara Ugal

Pengendara Ugal
Berkendara dalam kecepatan tinggi saja itu sudah melanggar peraturan dan membahayakan. Ini ditambah lagi dengan berkendara ugal-ugalan. Resiko terjadi kecelakaan semakin bertambah berapa kali lipat. Jika kalian sering berkendara dengan kecepatan tinggi ditambah dengan ugal-ugalan, jangan kesal bila ada pengendara lain yang emosi dengan Anda.
Jalanan bukanlah milik kalian seorang melainkan milik bersama. Kalian tidak bisa egois dengan kebut-kebutan dan ugal-ugalan di jalan. Andaikan kalian tidak perduli dengan orang lain, setidaknya perdulilah dengan keselamatan kalian sendiri. Berkendara dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan adalah hal yang berbahaya, Nyawa kalian cuma satu kan?TOPGLOBAL
1. Macet

Macet
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Jakarta adalah kota yang sangat-sangat sibuk dan macet. Berangkat kerja pagi-pagi, kena macet. Pulang kantor sore atau malam hari, kena macet lagi. Keluar siang hari pun juga masih kena macet. Sudah macet, panas, berdebu pula. Naik mobil salah, naik motor juga salah.
Jumlah penduduk kota Jakarta memang sudah kelewat banyak. Anggapan satu keluarga ada 5 member, dan masing-masing member keluarga memiliki satu mobil. Lalu kalikan dengan jumlah penduduk Jakarta. Jumlah jalanan semakin lama semakin sedikit. Kalian pikir, kenapa sampai dibuat jalan flyover dan underpass? Itu karena volume kendaraan di Jakarta sudah terlalu banyak. Sangat mengesalkan apabila sehari-hari kita harus berhadapan dengan kemacetan ibukota. Hanya ketika libur Lebaran saja jalanan menjadi sepi.Lanjutan