Trend di dunia per smartphone-an saat ini benar-benar sedang berkembang, semua produsen smartphone berlomba-lomba membuat sebuah trend sendiri agar bisa tampil beda dari yang lain, juga tak ingin di anggap meniru. Trend yang terlihat saat ini contohnya seperti penggunaan kamera lebih dari satu, umumnya dual camera, smartphone baru jaman sekarang hampir semuanya selalu menyematkan dual camera sebagai standar serta dijadikan sebuah fitur unggulan untuk di tawarkan ke konsumen, bahkan saat ini dual camera juga bukan cuma untuk kamera utama saja, kamera depan juga ikut-ikutan trend dual camera, jumlah kameranya sekarang juga ada yang sudah lebih dari dua, ada yang tiga, pelopornya Huawei P20 Pro, kemudian yang terbaru empat kamera, saat ini satu-satunya hanya ada di Samsung Galaxy A9. Tapi keberadaan trend dual camera ini sepertinya di sukai banyak pengguna smartphone, mereka merasa tak begitu terganggu dengan adanya dual camera ini, beda halnya dengan trend di layar smartphone saat ini, yang sedang di gandrungi para produsen smartphone, yaitu layar dengan Notch (Poni). Di luar sana ada dua kubu pengguna smartphone yang pro layar notch dan kontra terhadapnya. Lebih lanjut mari kita bahas trend layar smartphone saat ini.
Layar berponi (notch) mulai di gunakan oleh para produsen smartphone, setelah Apple mengaplikasikan layar berponi di smartphonenya iPhone X, pada awalnya iPhone mendapat banyak ejekan dari produsen smartphone lain seperti Samsung, karena layar berponi itu di anggap aneh. Tapi namanya Apple yang pakai, akhirnya layar berponi ini di ikuti oleh produsen lainnya, Samsung sendiri juga seperti menjilat ludah sendiri, mereka berlomba-lomba memproduksi smartphone dengan poni.
Model poni pada layar smartphone awalnya hanya berbentuk sebuah bidang persegi panjang, semakin kesini setiap produsen smartphone mulai membuat perbedaan dengan merubah ukurannya, ada yang lebih kecil dan ada yang lebih pipih. Namun saat ini bentuk poninya bukan hanya persegi panjang saja, mulai muncul bentuk lainnya seperti:
Water Drop Notch / Infinity-V
Pelopor pertama penggunaan model notch jenis ini kalau tidak salah antara Oppo atau Vivo (yang mana dulu tidak perlu di perdebatkan, karena keduanya sebenarnya perusahaan yang sama). Water drop ini adalah istilah dari Oppo/Vivo, sedangkan Infinity-V itu istilah dari Samsung, bentuk dari poni layar smartphone ini memang seperti air yang akan menetes, bentuknya juga seperti huruf V, jika poni pada umumnya berisi sensor, earpice, dan kamera depan, pada poni model ini hanya berisi kamera depan saja yang terlihat.
Infinity-U
Bedanya dengan water drop notch / Infinity-V jelas dari bentuknya yang menyerupai huruf U, istilah Infinity-U juga dari Samsung, tapi smartphone pertama yang mengadopsi poni jenis ini adalah smartphone buatan dari bapak Android, yaitu Essential Phone, pihak Essential sendiri tidak memberikan nama pasti pada model poni ini.
Infinity-O
Model poni layar smartphone ini kedepannya baru akan menjadi sebuah trend, karena model poni ini cukup radikal, dimana poninya membulat seperti tahi lalat, yang hanya berisi kamera depan saja, model poni O ini benar-benar kecil, dan tak akan mengganggu kenyamanan dalam penggunaan layar. Smartphone yang di prediksi akan menggunakan poni layar jenis ini ada ASUS Zenfone 6 dan Samsung Galaxy A8 S.
Dual Notch
Bahkan ada juga model poni yang sebenarnya sama seperti poni layar pada umunya, tapi sesuai namanya, poni di layarnya bukan hanya satu di atas, tapi ada tambahan satu lagi di bawah, total ada dua poni. Kabarnya produsen smartphone SHARP akan mengaplikasikan poni jenis ini.
Side / Corner Notch
Masih ada satu lagi jenis poni layar smartphone yang cukup unik, bentuknya juga hampir sama seperti poni pada umumnya, tapi peletakannya yang membedakan, seperti namanya poni layar ini akan di letakkan pada salah satu sisi layar. Poni layar jenis ini terlihat pada Developer Option di smartphone android terbaru.
Lawan dari layar poni pasti layar yang normal atau tidak memakai poni, tapi asal tahu saja trend layar smartphone saat ini sudah mulai menggunakan layar dengan rasio 18:9, istilahnya Fullview Display, bedanya apa, layar ber-rasio 18:9 ini penampakannya lebih panjang dari layar smartphone generasi sebelumya, juga bagian sisi layar juga mulai menipis baik bagian kanan-kiri juga atas-bawah.
Saat ini layar Fullview Display masih di adopsi oleh beberapa smartphone, terutama produk-produk smartphone Samsung menggunakan layar Fullview Display, tapi saat ini para produsen smartphone sedang berlomba-lomba membuat smartphone berlayar Fullview Display dengan sepenuhnya bagian depan berisi layar sepenuhnya, istilahnya Bezelless.
Para produsen yang mencoba menampilkan layar Fullview Display secara penuh atau Bezelless harus berpikir keras bagaimana caranya menghilangkan keberadaan sensor dan kamera depan, jika sensor tetap ada maka layar tidak bisa benar-benar full, maka dari itu para produsen smartphone mengakalinya dengan meyembunyikan kamera depan, dan kebanyakan mereka memilih menyembunyikannya dengan mekanisme slide, dimana kamera depan akan tersembunyi di balik layar, saat akan ingin menggunakannya tinggal di slide saja bagian belakang, cara kerja seperti ini bisa di lihat di smartphone Oppo Find X, Xiaomi Mi Mix 3, juga Honor Magic 3.
Bahkan ada juga yang menggunakan mekanisme menyembunyikan modul kamera depan di balik layar, jadi nanti kamera depan akan keluar degan sendirinya saat di butuhkan, seperti halnya di Vivo NEX, gilanya lagi ada prdusen yang sampai membuat smartphone dengan dua layar depan belakang, jadi tidak perlu lagi kamera depan, saat ingin selfie atau videocall pakai kamera belakang (utama) tinggal di operasikan dengan layar keduanya, seperti di smartphone Nubia X.
Secara umum baik layar berponi dan tidak sebenarnya sama saja, sama-sama bagus, hanya saja yang di jadikan masalah terhadap layar berponi itu bagi sebagian pengguna smartphone ada yang bilang secara estetika kurang menarik, poninya membuat tampilan smartphone jadi jelek, kemudian para pecinta game juga tidak suka dengan layar berponi, karena tampilan saat bermain game pada bagian poninya ada yang terpotong. Tapi masalah layar berponi di sebagian smartphone bisa di hilangkan, tinggal masuk ke setting dan ubah penampilannya, maka layar berponi bisa terlihat seperti layar Fullview Display pada umumnya. Walaupun ada yang tidak suka layar berponi juga memiliki keunggulan di banding layar Fullview Display, dimana layar berponi bisa membuat ukuran smartphone jadi lebih compact, karena layar berponi hanya meninggalkan bingkai tipis di sekitar layar.
Jika di tanya secara pandangan pribadi, lebih suka tampilan yang mana ? berponi atau tidak ada poni sama sekali, sertakan alasannya.