Maksimalkan Potensi GAS Indonesia Oleh Holding BUMN MIGAS



Pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Minyak dan Gas bumi (Migas) menjadi solusi untuk meningkatkan ketahan energi. Dengan adanya holding BUMN Migas dapat meningkatkan penggunaan gas yang bersumber dari perut bumi Indonesia yang selama ini penyerapnya belum optimal.

Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Gigih Prakoso mengatakan, tuntasnya pembentukan Holding BUMN Migas dengan PT Pertamina (Persero) bertindak sebagai induk perusahaan sektor migas, sesuai dengan strategi dalam memperkuat sektor energi nasional yang perlahan diwujudkan.

"Dengan adanya induk Pertamina, entitas usaha milik negara di sektor energi bisa diharmonisasi," kata Gigih, di Jakarta.

Dengan bersatupadunya PGN dan PT Pertamina Gas (Pertagas) akan meningkatkan pemanfaatan infrastruktur dan memperkuat rantai pasok gas bumi di Indonesia.

"Infrastruktur PGN dan Pertagas jadi satu, seperti pipa transmisi atau distribusi, itu bisa lebih meningkatkan utilitas serta efisiensi bagi operasional kedua perusahaan," tambah Gigih.

Dengan terintegrasinya infrastruktur PGN dan Pertagas, secara langsung subholding gas ini menguasai lebih dari 96 persen portofolio hilir gas. Hal ini pun akan menyukseskan ketercapaian target Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) hingga 2025, di antaranya sebanyak 4,7 juta sambungan rumah tangga baru, 6.302 kilo meter (km) pipa hilir, dan 5.437 km pipa hulu.

"Dengan kekuatan tersebut, pelayanan gas bumi untuk semua segmen bisa dinikmati rakyat dari Aceh hingga Papua," tutur Gigih.


Spoiler for Sumber:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel