Masihkah Mereka Patut Kita Kasihani Gan??
Sunday, November 11, 2018
Dulu ane pikir orang-orang yang meminta-minta adalah orang yang (maaf) miskin dan perlu dikasihani.
Dengan kata lain mereka cari duit buat makan dan keperluan sehari-hari.
Mungkin ide mereka berawal dari mudahnya mendapatkan uang dengan mengemis di perempatan lampu merah, seakan fenomena mengemis ini sudah tidak identik dengan kemiskinan. Mengemis seakan sudah dijadikan "pekerjaan" untuk mereka yang malas bekerja keras untuk mendapatkan uang.
Dari mereka-mereka yang terjaring razia pemerintah, ada hal-hal yang seakan membuat kita tercengang dengan penghasilan mereka perhari serta kehidupan mereka.
Quote:
Bayangkan,sebagian besar dari mereka masih masih berusia produktif. Mereka memakai smartphone untuk berkomunikasi antar sesama pengemis. Mereka berangkat dari rumah dengan berpakaian wajar,kemudian ganti baju yang lusuh,kumal untuk menjalankan "pekerjaanya" di lampu merah maupun pertokoan.
Terkadang ada juga yang serta merta membawa anak mereka untuk menarik iba orang lain. Selain itu ada juga yang menggunakan uang hasil meminta-minta untuk membayar arisan bahkan membayar kredit kendaraan bermotor.
Quote:
Ada juga dari mereka yang sudah berusia renta. Akan tetapi mereka "bekerja" mendapatkan uang untuk sesuatu yang tidak patut dilakukan jika mereka tergolong orang yang tidak mampu.
Uang yang didapat dari hasil meminta-minta dipergunakan selain untuk makan sehari-hari juga untuk pesta miras bersama dengan teman-teman sesama pengemis ataupun pengamen di kontrakan beliau. Dari hasil wawancara dengan si mbah ini, beliau melakukan kegiatan pengemisan sekitar dua jam dan mendapatkan hasi kurang lebih sekitar 150 sd 200 ribu rupiah.
Quote:
Quote:
Merasa salut dan bangga dengan mbah-mbah yang masih berusaha mencari nafkah dengan berjualan????????
Mereka mencari nafkah dengan terhormat,serta pantang untuk meminta minta.
Memang,terserah kepada pribadi kita masing-masing untuk bersedekah. Akan tetapi pendapat ane, dengan tidak memberi kepada mereka,akan mengurangi jumlah pengemis di perempatan-perempatan lampu merah maupun di pertokoan dan warung2 kaki lima. Jangan sampai "budaya" ini terus berkembang,apalagi generasi muda.