Muda dan Bertani Itu Keren! Ini Buktinya!
Friday, November 23, 2018
Bagi anak muda, profesi petani dianggap masih kurang bergengsi apabila disandingkan dengan profesi dokter, pilot, hakim, pns dan lain sebagainya. Bahkan para sarjana lulusan program studi pertanian pun tak sedikit yang memilih berkarir di luar jalur studinya. Hal ini dikarenakan pemikiran generasi muda yang masih menganggap petani sebagai profesi rendahan karena kesejahteraan petani jauh lebih rendah dibanding profesi-profesi tersebut.
Namun, tahukah kamu? Petani adalah profesi yang sangat penting karena merupakan salah satu profesi yang menggerakkan roda perekonomian bangsa. Dengan menjadi petani, kamu bisa ikut berkontribusi mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia di masa depan. Keren kan? Berikut beberapa pengaruh yang akan kamu berikan apabila memilih profesi petani!
1. Membuka Lapangan Pekerjaan Lebih Banyak
Kebanyakan orang tua beranggapan bahwa anaknya akan lebih sukses jika mendapatkan pekerjaan yang berdasi. Maka dari itu mayoritas lulusan perguruan tinggi lebih memilih untuk bekerja sebagai pegawai kantoran dibandingkan berwirausaha atau bertani. Para lulusan perguruan tinggi ini berlomba-lomba mencari pekerjaan di Ibu Kota, padahal tugas seorang sarjana yang sesungguhnya adalah membangun daerah kelahirannya.
Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh para generasi muda khususnya para lulusan pertanian adalah dengan pemanfaatan lahan tani. Setelah lulus kuliah, ada baiknya sarjana untuk pulang ke kampung halaman, cari lahan satu hektar dan memanfaatkan ilmu-ilmu teknik pertanian yang pernah dipelajari dengan menanam padi terbaik, beternak bebek, atau memelihara ikan terbaik sehingga dapat dimanfaatkan dan dikembangkan oleh petani-petani lainnya di sekitar.
Jika kamu berhasil menerapkan cara ini, maka kamu berhasil membuka lapangan pekerjaan baru di sektor yang paling berpotensi efektif menurunkan jumlah pengangguran di Indonesia. Berdasarkan data dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2018, sebanyak 58.78% penduduk Indonesia yang bekerja, berpendidikan paling tinggi hanya sampai SMP. Peran sektor pertanian lah yang berhasil memangkas tingkat pengangguran dengan mempekerjakan masyarakat berpendidikan rendah.
Hal ini juga dibuktikan dengan lebih rendahnya tingkat pengangguran di pedesaan (4,04%) dibandingkan pengangguran di perkotaan (6,45%) berdasarkan data dari Sakernas. Jadi, bisa disimpulkan bahwa dengan menjadi petani maka kamu bisa turut andil menurunkan jumlah pengangguran di Indonesia dikarenakan kesulitan akses pendidikan yang tinggi. Mulia bukan?
2. Menjadikan Indonesia Sebagai Negara Berpendapatan Tinggi
Salah satu cara agar Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi adalah mudahnya akses masyarakat terhadap pangan yang bergizi serta berinvestasi di bidang sumber daya manusia. Para petani diharapkan melakukan diversifikasi pertanian untuk menanam tanaman pangan yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan tanaman pokok, misalnya buah dan sayuran serta mengkombinasikan akuakultur atau peternakan.
Jika kamu berminat menjadi petani, cobalah untuk menanam lebih banyak buah dan sayuran, karena tanaman yang bernilai ekonomi lebih tinggi tersebut dapat menjanjikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan tanaman pokok seperti padi dan jagung. Selain itu, permintaan buah dan sayuran di masa depan juga akan meningkat dengan cepat.
Dengan begitu, perwujudan Indonesia sebagai negara berpendapatan tinggi dapat terealisasi. Karena jika kamu sadari, betapa melimpahnya sumber daya yang ada di negeri ini, baik itu luasnya lahan untuk pertanian meskipun hingga saat ini masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan, keanekaragaman hayati dan ekosistem pertanian, banyaknya tenaga kerja, tersedianya akses teknologi, serta besarnya potensi pasar baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri.
Sekarang, hanya tinggal diperlukan munculnya kesadaran dari generasi muda untuk melakukan perubahan bagi sekitar dan juga untuk Indonesia dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada dengan dibantu penerapan teknologi dan inovasi.
3. Meningkatkan Pendapatan Petani Kecil
Salah satu faktor yang membuat generasi muda enggan menjadi petani adalah pendapatan yang kecil. Petani kecil seringkali tidak memiliki modal untuk memulai bercocok tanam sendiri hingga akhirnya memutuskan untuk meminjam ke tengkulak dengan syarat harus menjual hasil tani mereka kepada tengkulak tersebut dengan harga yang sangat murah.
Selain itu petani kecil juga seringkali kesulitan menemukan lahan untuk digunakan bercocok tanam. Padahal di Indonesia tercatat ada sekitar 100 juta hektar lahan menganggur di tahun 2016. Namun keterbatasan akses informasi membuat para petani tidak mengetahui potensi tersebut.
Kini teknologi sudah semakin berkembang, menghadirkan inovasi dan kreatifitas dari generasi muda Indonesia yang peka dan peduli terhadap permasalahan bangsa. Salah satu inovasi yang dihadirkan untuk menguragi permasalah petani kecil dan lahan menganggur di Indonesia adalah dengan diciptakannya Tanijoy. Sebuah platform yang menghubungkan pemilik lahan dengan petani.
Tanijoy menyediakan dashboard untuk pemilik lahan agar lahan tersebut dapat diberdayakan petani. Pemilik lahan juga tidak perlu khawatir petani berbuat curang karena adanya transparansi antara keduanya. Tanijoy juga menempatkan field manager yang bertugas mengawasi, memberdayakan serta membuat laporan untuk pemilik lahan. Field manager bertanggung jawab untuk memprofilkan petani dan melaporkan proses cocok tanam dari awal penanaman hingga panen.
Laporan dapat diterima dengan mudah oleh pemilik lahan secara real time, berisi informasi kapan panen, berapa pengeluaran yang sudah dikeluarkan dan sudah digunakan untuk apa saja. Bahkan kegiatan para petani juga ikut dilaporkan. Tanijoy menawarkan cara baru untuk berinvestasi bagi para pemilik lahan melalui pemanfaatan lahan tidur untuk kemajuan pertanian Indonesia.
Selain itu, petani juga dapat dengan mudah bercocok tanam tanpa harus meminjam modal ke tengkulak. Hasil panen yang juga langsung disalurkan ke tangan pertama dan pembagian untung dilakukan dengan bagi hasil, dengan begitu kesejahteraan petani juga dapat meningkat.
Dengan semakin banyaknya kemudahan berkat inovasi yang bermunculan saat ini, masihkah kamu enggan bertani?