Nussa, Idola Baru Animasi Indonesia (Kami Juga Bisa!)
Thursday, November 22, 2018
Melihat perkembangan animasi Indonesia ibarat perahu ditengah lautan, yang terombang ambing menuju pesisir pantai entah sampai kapan mulai tertambatkan. Banyak sudah karya anak bangsa yang telah di karyakan namun sepertinya belum satupun kemasan, cerita dan karakter yang benar-benar menyatu dan hidup layaknya animasi buatan luar sana. Hadirnya animasi dua dimensi Nussa seperti menjadi angin segar dan peluang besar bagi kebangkitan animasi karya anak bangsa abad ini.
Miris memang, sejak dulu tontonan animasi di layar kaca tv Indonesia selalu dipenuhi oleh film animasi kartun-kartun buatan luar, memang tidak bisa dimungkiri karena secara teknologi, pendanaan dan suport dari pemerintahan mereka terpenuhi dan memiliki sumber daya yang siap terjun khususnya ke dunia animasi ini.
Nussa
(Semoga) Harapan yang Tak Sia-Sia
Kalau mau jujur, orang Indonesia sebetulnya banyak memiliki sumber daya manusia yang tak kalah kreatif dan canggih, namun sayangnya mereka berada di luar nusa sana. Yup, tidak ada yang bisa menyalahkan karena skill mereka bisa tersalurkan, terfasilitasi dengan baik, sangat di apresiasi dengan dukungan materil yang tentunya menunjang membuat betah dan bisa berkarya secara maksimal disana. Banyak contoh karya mereka yang sudah di amini oleh tokoh dan studio besar perfilman luar sana dan hasilnyapun diluar dugaan, sebut saja misalkan The Adventure of Tintin, Avengers, dan Iron Man 3 dan masih banyak lagi yang kualitas animasinya tak bisa di pandang sebelah mata.
Lalu bagaimana nasib sumber daya manusia yang masih jalan di tempat ini? Sebetulnya, bukan hanya rasa nasionalisme tinggi yang mereka junjung tapi juga terkadang terbentur dan berjalan terseok-seok, belum lagi yang pada akhirnya membuat karya mereka bukan lagi orisinal tapi berdasarkan pesanan, berdasarkan aturan, akibatnya animasi yang seharusnya diperuntukkan untuk level anak-anak tidak keluar sesuai auranya, tidak hidup di setiap alur ceritanya dan berkesan kejar tayang dengan alur cerita yang kaku, mudah di tebak dan membosankan. Di sisi lain alur cerita seringkali menonjolkan satu tokoh yang harus jadi 'pahlawan' lebay, tidak cair, belum lagi gerakan yang tidak terlihat natural, dan karakter yang terlihat 'keras'.dan masih banyak pe-er lainnya yang intinya tidak mewakili kehidupan dan kebutuhan anak-anak sesungguhnya.
Ryan Design
Namun dari segala keterbatasan yang ada rupanya bak air di tengah padang pasir, lahirlah animasi Nussa yang mampu membuktikan bahwa Indonesia mampu membuat animasi yang benar-benar bisa diperhitungkan secara kualitas dan kuantitas dan sangat layak untuk jadi tontonan keluarga.
Film animasi Nussa dan Rara dibuat oleh perusahaan animasi anak bangsa The Little Giantz dan di perkenalkan pertamakali pada ajang Hijrah Fest 2018 lalu dan Felix Siauw ikut terlibat dalam produksi film animasi ini. Film ini mengisahkan tentang kehidupan dua orang anak, Nussa dan adiknya Rara yang bisa kamu temui di Youtube dengan nama channel Nussa Official dimana episode perdana di mulai 20 November 2018. Episode pertama Nussa dan Rara berjudul 'Nussa : Tidur Sendiri, Nggak Takut! ' kini telah ditonton lebih dari 686.000 kali bahkan akan terus bertambah. Channel youtube Nussa dan Rara @nussaofficial; pun telah di-subscribe sebanyak 265.000 akun.
Coba saja lihat animasi Nussa ini, saya sendiri sempat terkaget, takjub dan tidak percaya kalau animasi Nussa adalah asli karya anak bangsa. Hasilnya sangat layak di banggakan, tidak kalah dengan animasi luar negeri yang sudah melanglang buana. Menurut saya Nussa memiliki penggambaran, alur, karakter, suara dan semuanya pas untuk dijadikan sajian keluarga terutama untuk hiburan anak-anak. Saya begitu menikmatinya, sangat menggemaskan melihat pola tingkah mereka berdua, hingga tanpa sadar durasi yang tidak begitu lama saya ulang beberapa kali.
Nussa menurut info yang saya dapatkan awal proses pembuatannya mengikuti alur Amerika, di mana voicenya dibuat lebih dulu, baru animasinya. Ini sangat bagus karena pendekatan alur cerita jadi lebih hidup, gerakan animasi jadi lebih luwes mengikuti intonasi suara, ini yang tidak dilakukan oleh animas-animasi Indonesia sebelumnya. Berbeda dengan produksi animasi Jepang, mereka membuat animasinya terlebih dulu baru isi voicenya, dan Nussa menurut saya sangatlah pas dengan keputusan ini.
Sumpah ini sangat bagus dan layak di apresiasi dan terus di dukung penuh agar Nussa tidak tenggelam dan hanya tinggal gambar di Google saja yang di ingat oleh anak-anak nanti. Di tengah gempuran tayangan tak bermutu dan dangkal, kami sekeluarga khususnya anak-anak benar-benar haus dan butuh dengan butuh acara yang benar-benar menghibur dan memberikan nilai edukasi sesuai usianya tanpa harus terlihat menggurui.
Akhir kata dari saya semoga Nussa menjadi titik balik kebangkitan film animasi Indonesia yang benar-benar nyata. Dan terpenting juga adalah orisinalitas karakter, ide cerita dan semuanya jangan sampai kehabisan amunisi, jangan sampai berhenti di tempat seperti nasib animasi sebelumnya, jangan sampai Nussa tenggelam di negerinya sendiri. Salam iskrim
Launching Episode 1 | Tidur sendiri, Nggak Takut
Pengisi Suara NUSSA dan RARA
Dibalik Kehebohan Nussa & Rarra
Copyright © 2016 - 2018 iskrim™
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Sumur: Youtube Channel, Google | Sotoshop : iskrim