SEMANGAT SUMPAH PEMUDA DI ERA DIGITAL
Friday, November 2, 2018
Quote:


Quote:
Pada 28 Oktober 1928 silam gelora para pemuda di penjuru Indonesia untuk merdeka semakin kuat, mereka sudah sangat mencita -citakan kemerdekaan sejak lama. Sebagaimana kita ketahui bahwa Belanda menjajah bangsa Indonesia selama 350 tahun dan dilanjutkan dengan Jepang selama 3,5 tahun. Para pemuda bersatu memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini melalui Kongres Pemuda. Berbagai kelompok pemuda dari seluruh penjuru nusantara hadir seperti Jong Celebes, Jong Java, Jong Borneo dan lain -lain bersatu dalam sebuah Kongres untuk menyuarakan aspirasi yang sama yaitu persatuan dan kesatuan, mereka menginginkan perubahan dan terbebas dari cengkeraman penjajahan.
Saat ini bangsa Indonesia telah 73 tahun merdeka dan terbebas dari belenggu penjajahan, tetapi semangat juang khususnya di kalangan pemuda terlihat semakin menurun. Arus globalisasi informasi yang meluncur deras masuk ke Indonesia bahkan telah memasuki setiap orang dari kecil sampai tua melalui perangkat komunikasi yang dimiliki oleh hampir setiap orang rupanya telah merubah paradigma dalam sudut pandang kebangsaan. Mereka jadi pemuda berkarakter cengeng menjelma jadi generasi micin. Sementara generasi yang tua yang berkuasa sibuk korupsi dan rebutan jabatan dengan berbagai cara, entah halal atau haram.
Saat ini bangsa Indonesia telah 73 tahun merdeka dan terbebas dari belenggu penjajahan, tetapi semangat juang khususnya di kalangan pemuda terlihat semakin menurun. Arus globalisasi informasi yang meluncur deras masuk ke Indonesia bahkan telah memasuki setiap orang dari kecil sampai tua melalui perangkat komunikasi yang dimiliki oleh hampir setiap orang rupanya telah merubah paradigma dalam sudut pandang kebangsaan. Mereka jadi pemuda berkarakter cengeng menjelma jadi generasi micin. Sementara generasi yang tua yang berkuasa sibuk korupsi dan rebutan jabatan dengan berbagai cara, entah halal atau haram.
Quote:
Sejak tahun 2000an informasi dan teknologinya mulai kemajuan yang pesat. Tekhnologi informasi bagai pisau bermata dua ada dampak positif sekaligus negatif.
Teknologi Informasi sebagai wadah untuk menyebarkan virus –virus perdamaian. Salah satu media yang tepat sasaran dan efektif melalui audio visual. Media audio visual yang paling besar dan ngetrend adalah Youtube, disini dari anak -anak hingga orang tua sangat akrb dengan situs ini.
Di Youtube kita sebagai pemuda yang memiliki jiwa kritis dan tidak apatis dengan hal di sekitar kita bisa membuat konten –konten yang mendidik. Jika punya ketrampilan mengajar, berkesenian, ataupun ketrampilan yang lain bisa dilakukan pembelajaran lewat video. Kita upload dan banyak yang akan melihat apa yang akan kita sampaikan.
Kita bisa membuat konten persatuan berupa film –film pendek bertemakan kebangsaan yang dibuat semenarik mungin sehingga pesan kita tersampaikan tanpa terkesan menggurui.Tidak ada gunanya membuat video makan jembut, main game sambil bilang " anjing, ngentod, bangsad " dsb minum yakul satu truk atau nge Prank settingan, pamer harta ataupun mainan squisy di Youtube. Tidak ada manfaatnya yang ada generasi micin dan idiot terus mengalami peningkatan populasi. Apa yang diharapkan dari generasi micin seperti ini? Pembangunan dan persatuan bangsa tidak bisa berjalan dengan main Tik Tok ataupun makan djemboet.
Teknologi Informasi sebagai wadah untuk menyebarkan virus –virus perdamaian. Salah satu media yang tepat sasaran dan efektif melalui audio visual. Media audio visual yang paling besar dan ngetrend adalah Youtube, disini dari anak -anak hingga orang tua sangat akrb dengan situs ini.
Di Youtube kita sebagai pemuda yang memiliki jiwa kritis dan tidak apatis dengan hal di sekitar kita bisa membuat konten –konten yang mendidik. Jika punya ketrampilan mengajar, berkesenian, ataupun ketrampilan yang lain bisa dilakukan pembelajaran lewat video. Kita upload dan banyak yang akan melihat apa yang akan kita sampaikan.
Kita bisa membuat konten persatuan berupa film –film pendek bertemakan kebangsaan yang dibuat semenarik mungin sehingga pesan kita tersampaikan tanpa terkesan menggurui.Tidak ada gunanya membuat video makan jembut, main game sambil bilang " anjing, ngentod, bangsad " dsb minum yakul satu truk atau nge Prank settingan, pamer harta ataupun mainan squisy di Youtube. Tidak ada manfaatnya yang ada generasi micin dan idiot terus mengalami peningkatan populasi. Apa yang diharapkan dari generasi micin seperti ini? Pembangunan dan persatuan bangsa tidak bisa berjalan dengan main Tik Tok ataupun makan djemboet.
Quote:
Teknlogi Informasi juga akan jadi ladang penghasilan bagi generasi muda yang kreatif bisa memanfaatkan hal tersebut untuk hal yang positif, misalnya cari penghasilan lewat sistem jualan on line, internet marketing dan sebagainya. Tetapi bagi generasi muda yang lain bisa juga dipergunakan untuk hal –hal yang negatif, misalnya akses situs –situs terlarang dan yang paling masif dan sistemik teknologi informasi dipergunakan untuk suatu golongan tertentu untuk mencapai tujuannya dengan cara propaganda dan menyebarkan HOAK.
Dan parahnya lagi HOAK itu bukan sekedar lelucon tapi mengancam disintegrasi bangsa Indonesia. Bangsa kita ini sangat majemuk dan beragam dari suku, agama dan ras. Bagi orang – orang yang tidak menginginkan persatuan sangat mudah untuk memecah belah bangsa kita dengan menghembuskan isue – isue sentimen agama. Membenturkan agama satu dengan agama lain, membenturkan suku A dan suku B dan sebagainya dan mirisnya lagi hal itu dilakukan oleh sesama anak bangsa.
Dahulu para pemuda mengikrakkan Sumpah Pemuda dengan taruhan nyawa untuk menyatukan bangsa dari berbagai suku agama dan kalangan justru sekarang pemuda juga yang dengan serta merta ingin negara kesatuan ini menjadi tercerai berai hanya dengan duduk di depan PC atau memegang smartphone sambil memaikan jemari atau ujung jempol di atas keyboard ataupun touch screen. Tidak sesuai dengan isi dari Sumpah Pemuda itu sendiri . Perangi HOAK dan jaga NKRI itu tugas generasi muda sekarang ini. Nafas dan semangat Sumpah Pemuda harus kembali dikobarkan. MERDEKAAAAA!!!!!!
Dan parahnya lagi HOAK itu bukan sekedar lelucon tapi mengancam disintegrasi bangsa Indonesia. Bangsa kita ini sangat majemuk dan beragam dari suku, agama dan ras. Bagi orang – orang yang tidak menginginkan persatuan sangat mudah untuk memecah belah bangsa kita dengan menghembuskan isue – isue sentimen agama. Membenturkan agama satu dengan agama lain, membenturkan suku A dan suku B dan sebagainya dan mirisnya lagi hal itu dilakukan oleh sesama anak bangsa.
Dahulu para pemuda mengikrakkan Sumpah Pemuda dengan taruhan nyawa untuk menyatukan bangsa dari berbagai suku agama dan kalangan justru sekarang pemuda juga yang dengan serta merta ingin negara kesatuan ini menjadi tercerai berai hanya dengan duduk di depan PC atau memegang smartphone sambil memaikan jemari atau ujung jempol di atas keyboard ataupun touch screen. Tidak sesuai dengan isi dari Sumpah Pemuda itu sendiri . Perangi HOAK dan jaga NKRI itu tugas generasi muda sekarang ini. Nafas dan semangat Sumpah Pemuda harus kembali dikobarkan. MERDEKAAAAA!!!!!!
---------------------- sumber tulisan sendiri. pic google image ----------------------