:hai Salam hangat dan kompak buat teman - teman kaskuser semua semoga hari – hari kalian selalu luar biasa, bahagia dan sehat, Tanpa dukungan maupun kebersamaan kita di dunia kaskus ini, maka semua tidak akan berarti apa – apa
Pendidikan di Indonesia sudah banyak mengalami perkembangan dan pergantian kurikulum lama ke metode yang baru, harapan agar kedepannya sistem pengajaran yang diterapkan di negri ini semakin baik, berkembang kearah yang lebih positif untuk menciptakan lulusan yang berprestasi & disiplin. Jika semua itu dapat diterapkan dengan konsisten baik dari pengajar dan anak didiknya pasti akan tercipta nilai lebih dari kedisiplinan sekolah itu sendiri tertuju ke para masyarakat khususnya para orang tua yang akan berniat menyekolahkan anak – anaknya kelak di sekolah unggulan nanti. Ini tentang sebuah sekolah swasta unggulan di kota tempatku tinggal saat ini,
mohon maaf untuk tidak ingin menyebutkan dengan jelas nama sekolah tersebut agar tidak terjadi hal – hal yang tidak di inginkan nanti.
Quote:
Sedikit dari SEJARAH SEKOLAH INI
pada tahun-tahun sebelumnya kurang lebih tercatat dari tahun 2001 prestasi serta kedisiplinan yang ada didalamnya sangat berkualitas yang banyak masyarakat menilai dedikasi sekolah swasta ini setara dengan sekolah negeri populer lainnya Banyak rekomendasi dari masyarakat juga saat itu tentangnya sampai menjadi sebuah kebanggaan jika dapat bersekolah disana.
Apa jadinya jika semua citra dan prestasi yang sudah dibangun dengan baik dari tahun ke tahun tersebut malah tercoreng dengan kelakuan maupun ego dari yayasan, guru hingga anak didiknya yang menjadi aktor utama dari itu semua?
Spoiler for Kasus yang pertama:
Memberikan Denda jika tidak membuat PR / Tidak membawa buku pelajaran
:cool Niat awal seorang guru pengajar satu mata pelajaran yang dia berikan sebelumnya adalah ingin memberikan efek jera bagi setiap siswanya agar giat dan disiplin mengerjakan PR dan membawa buku pelajarannya setiap jadwalnya itu, bagi setiap murid yang tidak mengerjakan atau lupa membawa buku khusus pelajarannya akan dikenakan denda sebesar Rp5000,- per orang, Hal tersebut berjalan kurang lebih 3 bulanan hingga terus menerus aturan versinya sendiri itu dijalankan ke semua kelas yang dia bimbing, beberapa siswa ada yang memberikan respon setuju membayar dengan anggapan ( tombok saja lima ribu rupiah urusan PR dan nilai kelar)tidak ada penyesalan dengan membayar sebesar itu akan tetapi disatu sisi siswa siswi yang tidak terima akan hal itu sampai – sampai ada yang secara diam – diam melaporkan itu ke orang tua hingga laporan masuk ke kepala sekolah sehingga mau tidak mau dilakukannya pengusutan terhadap guru yang melakukan aksi percobaan pungli hingga berakhir pemecatan secara tidak hormat akan aduan itu semua.
Spoiler for Kasus yang kedua:
Pencabulan oleh oknum Sekolah
Oknum Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan melakukan perbuatan asusila dengan mencabuli dan pelecehan seksual kepada anak didiknya, Pria tersebut sebagai guru bagian kesiswaan dan guru seni budaya melalukan pelecehan dan pencabulan hingga persetubuhan yang diawali dengan pemaksaan dan pengancaman terhadap anak didiknya sendiri yang masih dibawah umur.
Cerita yang beredar dari keterangan siswi tersebut dimana ia selalu di ancam dengan alasan akan memberikan nilai jelek dari mata pelajaran yang diajarkannya, jika tidak mau mengikuti kemauan darinya Sempat juga, saat siswi ini sedang mengikuti extra kulikuler, diminta menemui guru tersebut lebih awal di ruang akreditasi lantai 1 , Saat bertemu, gurunya itu mulai melecehkan korban dengan mencium dan meraba tubuhnya Semua tak cukup sampai disitu malahan semakin menjadi, mengajak siswinya ketemuan alias check in di Hotel sepulang sekolah yang kebetulan saat itu usai geladi resik persiapan Ulang Tahun Yayasan Sekolahnya tersebut. Siswi ini sempat menolak bertemu di hotel, namun lagi-lagi ancaman itu diluncurkan sang guru dan sampai pada akhirnya siswi tersebut mau mendatangi kesana & persetubuhan itupun terjadi. :wow Perbuatan di hotel yang sama terus berulang hingga sampai kurang lebih 4 bulanan. Bahkan sang guru ini juga pernah mengajak satu korban baru lainnya siswi dari kelas lain yang diancam hal yang sama yang tak lain teman dari korban pertama ini, untuk bersama sama melakukan hubungan seks didalam kamar hotel.
:bingung
Antara suka sama suka atau merasa terancam kadang itu sulit ditebak keasliannya, sampai akhirnya secara tidak sengaja siswi yang menjadi korban tersebut curhat menceritakan hal yang telah terjadi ke teman kelas dengan men-screenshot isi dari percakapanya tersebut dengan sang guru , lalu teman curhatnya secara diam - diam menyebarkan percakapan tersebut melalui medsos Screenshot atau foto percakapan dengan maksud membantu agar hal itu tidak berkelanjutan lagi yang akhirnya menyebar di beberapa jejaring sosial bahkan sempat viral di Instagram dan Facebook hingga beritanya terdengar dan dilihat oleh orang tua dari siswi tersebut. Pada akhirnya orang tua siswi melakukan pelaporan ke kepala sekolah dan polisi terkait hal itu.:hansip
Spoiler for Kasus yang ketiga:
Penyelewengan Uang Yayasan Sekolah
Pembina Yayasan SMA swasta yang sama di tahun 2018 ini sedang terjerat kasus uang panas yang dicurigai ke arah korupsi Dia dan bersama seorang temannya yang satu anggota itu diduga kuat melakukan penyelewengan dana yayasan hingga mencapai Rp1 miliar.
Penyebabnya adalah pihak sekolah dan ketua yayasan selalu koordinasi dan berjanji untuk membayar pengambilan uang yang sudah pernah diambil sebelumnya tersebut. Hal ini menjadi dasar bagi pihak komite sekolah untuk mengadukan ke pihak kepolisian setempat.
Alasan melaporkan ketua pembina yayasan dan satu orang anggotanya ini karena dana yayasan itu berasal dari para orang tua siswa yang mana membayar SPP untuk anak – anaknya yang bersekolah disana.
Dugaan penyelewengan dana yayasan sebesar itu diduga dilakukan oleh keduanya sejak tahun 2013 – 2018, modusnya, mereka mengambil secara bertahap mulai dari nominal yang terkecil Rp250.000 sampai Rp650.000.000
Lucunya, sesuai dengan isi dari keterangan di dalam kwitansi bendahara dimana keperluan dari pengambilan uang tersebut beralasan mulai dari servis mobil, akomodasi ke luar kota,perbaikan garase hingga perbaikan rumah pribadi.
Ketua pembina yayasan tersebut juga selalu bersikap otoriter yang mentang - mentang anak dari pendiri sekolah tersebut sebelumnya sehingga berhak menggunakan uang yayasan sesuai kebutuhannya dan selalu mengancam untuk tidak mengeluarkan uang yang bertujuan memperbarui gedung dan properti didalam sekolah itu.
Saat ini ada kurang lebih 4500-an siswa di Yayasan sekolah tersebut mulai dari TK, SD, SMP, SMA dan UNIVERSITASNYA. Berdasarkan aturan, UNIVERSITAS dan SMA tidak boleh satu atap dengan TK, SD, SMP. Maka dari itu yayasan sedang membangun gedung baru di luar lokasi sekolah saat ini untuk solusi dari semua itu, akan tetapi pembangunan gedung baru itu tersendat karena persoalan biaya yang disalahgunakan oleh kedua terduga ini yang sedang diusut kasusnya saat ini.:hammer
Kekawatiran ditahun – tahun berikutnya adalah citra dari sekolah ini menjadi jatuh, melihat dari pemberitaan yang telah beredar cepat baik secara online dan offline Kemungkinan paling buruk dilarangnya untuk menerima siswa siswi baru disini kedepannya jikapun tidak, semua berita yang beredar itu tlah menjadi tanda tercoreng besarnya nama sekolah ini dimata masyarakat setempat yang tidak akan menyekolahkan putra - putrinya disana.
Quote:
Pertanyaanya, apakah alumni tahun sebelumnya dari sekolah ini akan terkena dampak dikemudian hari saat mendaftar ke jenjang perkuliahan hingga melamar sebuah pekerjaan ???:sorry
Dari beberapa kasus tersebut banyak pesan moral yang dapat dijadikan sebagai pembenahan demi sebuah kemajuan mental pendidikan negri ini dari aturan kedisiplinannya yang jelas, tegas dan konsisten yang mana tidak menyalahgunakan wewenang sendiri apapun posisi maupun kondisinya.
Sekian curahan thread sederhana ini, dengan senang hati saya persilahkan untuk tinggalkan jejak & komen bermanfaat dibawah ya teman – teman …
Spoiler for SUMBER:
- Isi thread :
Pemikiran & Pengalaman Pribadi karena saya alumni tahun lalu SMA tersebut
Media Sosial, Berita Online
Info teman yang masih bersekolah di sana ( Adik kelas )