Teori baru asal muasal air di Bumi
Thursday, November 15, 2018
Teori yang beredar mengatakan bahwa air dibumi berasal dari komet atau asteroid, dikarenakan kesamaan air laut dengan dengan air yang ditemukan di asteroid.
:bingung
Dan kini teori sebut dibantah, kini studi baru mengatakan bahwa air di bumi berasal dari nebula matahari.
Apa masudnya? simak aja langsung
:1thumbup
Quote:
Ilustrasi air di Bumi | Denis Z /Shutterstock
Bumi kaya akan air, dan kondisi ini telah berlangsung selama beberapa miliar tahun. Jika Tanpa air, tak akan ada kehidupan seperti sekarang di Bumi. Tetapi para ilmuwan masih memperdebatkan asal muasal cairan yang jadi bibit kehidupan ini.
Beberapa teori menduga air dibawa oleh komet atau asteroid. Tetapi gagasan itu masih kurang menjelaskan mengapa begitu banyak air mendiami permukaan Bumi, juga tersembunyi jauh di bawah tanah.
Sebuah studi baru yang diterbitkan di Journal of Geophysical Research: Planets telah menantang gagasan air di Bumi mungkin berasal dari asteroid. Hidrogen adalah unsur paling melimpah di alam semesta, inilah awal munculnya pertanyaan yang mengiringi asal air Bumi.
Studi ini dilakukan Steven Desch dari Arizona State University, Amerika Serikat. Para ilmuwan mengklaim air Planet Bumi sebagian berasal dari nebula matahari. Nebula matahari adalah awan debu dan gas yang tersisa setelah terbentuknya Matahari.
Banyak ilmuwan secara historis mendukung teori bahwa semua air Bumi berasal dari asteroid. Karena kesamaan antara air laut dan air yang ditemukan di asteroid.
Rasio deuterium--isotop hidrogen yang lebih berat--hingga hidrogen normal berfungsi sebagai tanda kimia unik dari sumber air. Dalam kasus lautan Bumi, rasio deuterium-ke-hidrogen mendekati dengan apa yang ditemukan di asteroid.
Tetapi samudera mungkin tidak menceritakan keseluruhan kisah hidrogen Bumi, menurut para penulis studi baru tersebut.
"Di sinilah terdapat blind spot di masyarakat," kata Steven Desch, seorang profesor astrofisika di School of Earth and Space Exploration di Arizona State University, yang juga rekan penulis studi.
"Ketika orang mengukur rasio (deuterium-ke-hidrogen) dalam air laut dan mereka melihat hasilnya cukup dekat dengan apa yang kita lihat di asteroid, selalu mudah untuk percaya bahwa ia berasal dari asteroid."
Sampel hidrogen dari jauh di dalam Bumi, dekat dengan batas antara inti dan mantel, memiliki kandungan deuterium yang lebih rendah, menunjukkan hidrogen ini mungkin tidak berasal dari asteroid. Gas helium dan neon, dengan tanda isotop yang diwarisi dari nebula matahari, juga ditemukan di mantel Bumi.
Lautan mungkin memiliki siklus antara permukaan dan penampungan air yang lebih dalam, jauh di dalam Bumi. Proses ini mungkin telah mengubah kandungan rasio dari waktu ke waktu. Mungkin berarti, air yang lebih dalam ini mewakili setidaknya sejumlah air primordial Bumi yang sebenarnya.
Air itu mungkin berasal langsung dari nebula matahari, alih-alih dari komet dan dampak asteroid.
Studi mengembangkan model teoritis baru dari formasi Bumi untuk menjelaskan perbedaan antara hidrogen di lautan Bumi dan di perbatasan inti-mantel.
Model baru ini menunjukkan asteroid mengandung banyak air yang dibentuk menjadi planet miliaran tahun lalu di nebula matahari berputar-putar di sekitar Matahari. Embrio-embrio planet ini mengalami tumbukan berurutan dan mereka tumbuh dengan cepat.
Akhirnya, tabrakan yang cukup kuat melelehkan permukaan embrio terbesar ke dalam lautan magma. Embrio terbesar ini menjadi Bumi.
Embrio besar memiliki cukup gravitasi untuk menahan atmosfer, dan ia menarik gas, termasuk hidrogen sebagai kandungan yang paling melimpah, dari nebula matahari untuk membentuk satu kesatuan.
Hidrogen dalam nebula matahari mengandung lebih sedikit deuterium dan lebih ringan dari hidrogen asteroid. Ia melebur menjadi besi cair samudra magma di Bumi.
Hidrogen ditarik ke pusat Bumi melalui proses yang disebut fraksionasi isotop. Hidrogen tertarik pada besi dan dikirim ke inti Bumi oleh besi.
Deuterium--isotop hidrogen berat--tetap di magma didinginkan untuk membentuk mantel Bumi. Penggabungan lanjutan dengan embrio yang lebih kecil dan benda langit lainnya akhirnya memungkinkan Bumi memperoleh cukup air dan massa untuk mencapai ukuran finalnya.
Desch mengatakan pada Popular Science bahwa temuan timnya dapat membantu para ilmuwan mengeksplorasi lebih baik kelayakan kehidupan di planet lain.
"Bahkan planet yang terbentuk jauh dari sumber asteroid yang kaya air mungkin masih memiliki air," kata Desch. "Tidak sebanyak Bumi, mungkin, tetapi ada tingkat sekitar 0,1 hingga 0,2 hidrogen lautan (berlaku untuk Venus dan planet ekstrasurya lainnya). Sejauh model diverifikasi, hal itu sangat mendukung gagasan pertumbuhan planet yang cepat."
Beberapa teori menduga air dibawa oleh komet atau asteroid. Tetapi gagasan itu masih kurang menjelaskan mengapa begitu banyak air mendiami permukaan Bumi, juga tersembunyi jauh di bawah tanah.
Sebuah studi baru yang diterbitkan di Journal of Geophysical Research: Planets telah menantang gagasan air di Bumi mungkin berasal dari asteroid. Hidrogen adalah unsur paling melimpah di alam semesta, inilah awal munculnya pertanyaan yang mengiringi asal air Bumi.
Studi ini dilakukan Steven Desch dari Arizona State University, Amerika Serikat. Para ilmuwan mengklaim air Planet Bumi sebagian berasal dari nebula matahari. Nebula matahari adalah awan debu dan gas yang tersisa setelah terbentuknya Matahari.
Banyak ilmuwan secara historis mendukung teori bahwa semua air Bumi berasal dari asteroid. Karena kesamaan antara air laut dan air yang ditemukan di asteroid.
Rasio deuterium--isotop hidrogen yang lebih berat--hingga hidrogen normal berfungsi sebagai tanda kimia unik dari sumber air. Dalam kasus lautan Bumi, rasio deuterium-ke-hidrogen mendekati dengan apa yang ditemukan di asteroid.
Tetapi samudera mungkin tidak menceritakan keseluruhan kisah hidrogen Bumi, menurut para penulis studi baru tersebut.
"Di sinilah terdapat blind spot di masyarakat," kata Steven Desch, seorang profesor astrofisika di School of Earth and Space Exploration di Arizona State University, yang juga rekan penulis studi.
"Ketika orang mengukur rasio (deuterium-ke-hidrogen) dalam air laut dan mereka melihat hasilnya cukup dekat dengan apa yang kita lihat di asteroid, selalu mudah untuk percaya bahwa ia berasal dari asteroid."
Sampel hidrogen dari jauh di dalam Bumi, dekat dengan batas antara inti dan mantel, memiliki kandungan deuterium yang lebih rendah, menunjukkan hidrogen ini mungkin tidak berasal dari asteroid. Gas helium dan neon, dengan tanda isotop yang diwarisi dari nebula matahari, juga ditemukan di mantel Bumi.
Lautan mungkin memiliki siklus antara permukaan dan penampungan air yang lebih dalam, jauh di dalam Bumi. Proses ini mungkin telah mengubah kandungan rasio dari waktu ke waktu. Mungkin berarti, air yang lebih dalam ini mewakili setidaknya sejumlah air primordial Bumi yang sebenarnya.
Air itu mungkin berasal langsung dari nebula matahari, alih-alih dari komet dan dampak asteroid.
Studi mengembangkan model teoritis baru dari formasi Bumi untuk menjelaskan perbedaan antara hidrogen di lautan Bumi dan di perbatasan inti-mantel.
Model baru ini menunjukkan asteroid mengandung banyak air yang dibentuk menjadi planet miliaran tahun lalu di nebula matahari berputar-putar di sekitar Matahari. Embrio-embrio planet ini mengalami tumbukan berurutan dan mereka tumbuh dengan cepat.
Akhirnya, tabrakan yang cukup kuat melelehkan permukaan embrio terbesar ke dalam lautan magma. Embrio terbesar ini menjadi Bumi.
Embrio besar memiliki cukup gravitasi untuk menahan atmosfer, dan ia menarik gas, termasuk hidrogen sebagai kandungan yang paling melimpah, dari nebula matahari untuk membentuk satu kesatuan.
Hidrogen dalam nebula matahari mengandung lebih sedikit deuterium dan lebih ringan dari hidrogen asteroid. Ia melebur menjadi besi cair samudra magma di Bumi.
Hidrogen ditarik ke pusat Bumi melalui proses yang disebut fraksionasi isotop. Hidrogen tertarik pada besi dan dikirim ke inti Bumi oleh besi.
Deuterium--isotop hidrogen berat--tetap di magma didinginkan untuk membentuk mantel Bumi. Penggabungan lanjutan dengan embrio yang lebih kecil dan benda langit lainnya akhirnya memungkinkan Bumi memperoleh cukup air dan massa untuk mencapai ukuran finalnya.
Desch mengatakan pada Popular Science bahwa temuan timnya dapat membantu para ilmuwan mengeksplorasi lebih baik kelayakan kehidupan di planet lain.
"Bahkan planet yang terbentuk jauh dari sumber asteroid yang kaya air mungkin masih memiliki air," kata Desch. "Tidak sebanyak Bumi, mungkin, tetapi ada tingkat sekitar 0,1 hingga 0,2 hidrogen lautan (berlaku untuk Venus dan planet ekstrasurya lainnya). Sejauh model diverifikasi, hal itu sangat mendukung gagasan pertumbuhan planet yang cepat."
Gimana gan? setuju dengan teori baru apa teori lama?
:bingung
Sepertinya ilmu ane belum sampe keranah sana gan, ane taunya makan doang(gak nyambung yah)
:wakaka
Semoga Threat ane bikin bingung agan yah
:shakehand2
Quote:
:hn Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat di sini :cystg
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh :cendolgan
SUMUR :
Beritagar.id
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh :cendolgan
SUMUR :
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan :thumbup:thumbup
Dapet Bos menyebalkan, Bertahan atau Berhenti?
Kenali 6 masalah kulit dan cara mengatasinya
Rahasia Sehat dan Panjang Umur Tanpa Olahraga di Zona Biru
Rutinlah Konsumsi Talas dan Rasakan Manfaatnya
Alasan-alasan buku nikah diganti kartu nikah
Baik buruk menyimpan rahasia orang lain
Dampak kebiasaan tidur pada ingatan
Ada apa dengan jimat
5 Jenis olahraga yang mampu membakar banyak kalori
Bahaya mengkonsumsi daging anjing
Dapet Bos menyebalkan, Bertahan atau Berhenti?
Kenali 6 masalah kulit dan cara mengatasinya
Rahasia Sehat dan Panjang Umur Tanpa Olahraga di Zona Biru
Rutinlah Konsumsi Talas dan Rasakan Manfaatnya
Alasan-alasan buku nikah diganti kartu nikah
Baik buruk menyimpan rahasia orang lain
Dampak kebiasaan tidur pada ingatan
Ada apa dengan jimat
5 Jenis olahraga yang mampu membakar banyak kalori
Bahaya mengkonsumsi daging anjing