Hanya Aku Dan Air Mata, Cerita Sedih By Indri Ketaren

Hanya Aku Dan Air Mata, Cerita Sedih By Indri Ketaren
Aku jack, aku hidup di kampung sebatang kara ketika ayah dan ibuku sudah pergi meghadap yang Maha Kuasa sejak aku masih usia 4 tahun. Dimana hari-hari yang aku lalui penuh dengan rasa duka. Aku putus sekolah karena aku tidak sanggup untuk mendapatkan banyak uang agar bisa membayar uang sekolahku. Aku bekerja menjadi tukang botot agar aku dapat menghilangkan rasa lapar diperutku dengan sesuap nasi yang aku beli dari hasil jualan bototku....
Hanya Aku Dan Air Mata, Cerita Sedih By Indri Ketaren
Aku jack, aku hidup di kampung sebatang kara ketika ayah dan ibuku sudah pergi meghadap yang Maha Kuasa sejak aku masih usia 4 tahun. Dimana hari-hari yang aku lalui penuh dengan rasa duka. Aku putus sekolah karena aku tidak sanggup untuk mendapatkan banyak uang agar bisa membayar uang sekolahku. Aku bekerja menjadi tukang botot agar aku dapat menghilangkan rasa lapar diperutku dengan sesuap nasi yang aku beli dari hasil jualan bototku.

Aku terlahir tidak memiliki kakak dan abang. Untuk family seperti saudara ayah atau ibu aku tidak aku kenal sama sekali karena memang sejak ayah dan ibu juga hidup mereka tidak pernah silaturahmi ke rumah karena kami memang sangat miskin,dimana kami tinggal disebuah gubuk tepatnya di tengah sawah.

Aku pernah meminta kepada yang Maha Kuasa agar aku tidak melalui jalan derita ini, dan aku juga bertanya kepadanya kenapa harus aku?

Ketika malam hari tiba, rasa sedih dan luka selalu saja menghampiri aku. Dimana setiap malam seperti ini aku sering dibacakan dongeng oleh ayah dan aku tidur dalam pelukan ibuku. Namun semua telah berlalu, dimana aku hanya sementara saja untuk dapat merasakan kasih sayang mereka yang begitu dalam terhadap aku anaknya.

Pada pagi hari aku selalu berdoa sebelum aku pergi mencari botot agar aku tidak selalu seperti ini karena tidak terasa tahun demi tahun telah berlalu dan aku kini berada dimasa dewasa. Aku berdoa agar aku dipertemukan yang Maha Kuasa dengan pujaan hatiku. Dan yang membuat aku kaget adalah ketika aku ingin pulang ke tempat kediaman aku yang sering aku sebut dengan gubuk derita, ada seorang wanita yang menurut aku sih lebih muda 2 tahun dari usia aku. Dia bertanya tentang sebuah alamat yang dia cari. Dan dia juga meminta agar aku mengantarkan dia ketempat tersebut. Di dalam perjalanan menuju tempat yang dia tuju kami bercerita sepanjang jalan. Sesampainya di tempat yang dia tuju,dia memberi ucapan terimakasih sambil tersenyum manis gitu yang membuat diriku seperti ada harapan sama dia.

Sebulan telah berlalu, dan kami pun bertemu lagi ditempat yang sama namun kali ini tujuannya berbeda. Lagi lagi kami juga bercerita sepanjang jalan dan di dalam perjalannya dia seperti memberi harapan besar padaku. Karena aku tidak sabar menunggu waktu dan aku juga berpikir ini mungkin jawaban doaku selama ini. Aku meminta dia agar mau mendampingi hidupku. Dan yang membuat aku kaget adalah, dia mau dan sangat mau. Dan ketika saat itu,hari-hari yang aku lalui hari demi hari pun telah berubah dari duka menjadi suka.

Setahun berlalu kami membina hubungan, maka tepat dihari kami jadian aku berniat merayakannya. Dan tepat juga memang disitu pas hari ulang tahun dia juga. Sebagai surprise aku meminta dia agar ketemuan di sebuah cafe yang tidak jauh dari tempat dia tinggal. Namun saat itu hari hujan sangat lebat. Dan dia pun malas untuk keluar rumah. Dan aku berpikir supaya dia mau keluar rumah dan kami jadi ketemuan, maka aku merubah rute tempat kami ketemuan. Dimana tempat ini adalah tempat yang selama ini dia ingin sekali untuk mengunjunginya. Alhasil dia pun mau dan dia bilang pada aku dia sudah on the way, dia kabari aku juga no dan nama mini bus yang dia tumpangi.

Satu jam telah berlalu, aku sudah sampai di tempat yang sudah aku janjikan. Namun aku belum juga melihat dia, tapi aku sabar menunggu hingga 3 jam telah berlalu. Aku coba hubungi atau chat dia namun tidak diangkat atau pun dibalas. Aku mulai curiga dan sangat kesal. Karena aku juga sudah bosan untuk menunggu dan memang tempat aku janjikan juga sudah mau closed, maka aku pergi untuk pulang. Namun aku pulang menuju rumah si dia pujaan hatiku. Aku ingin tahu mengapa hal ini bisa terjadi dengan begitunya. Ditengah perjalanan aku menuju rumah my dear, aku melihat ada kerumunan massa yang tidak jauh dari tempat tinggal my dear. Aku pun langsung ikut melihat karena ada rasa penasaran. Ternyata aku sangat terkejut dimana ada mobil mini bus kecelakaan dan yang membuat aku lebih kaget adalah nama dan no mini bus tersebut sama seperti yang dikabari pujaan hatiku padaku. Aku pun langsung melihat orang orang yang bergeletakan disitu karena ambulance belum datang dan aku melihat dia ada disitu. Aku pun langsung melarikan dia ke rumah sakit terdekat tanpa menunggu ambulance yang menjemput korban kecelakaan mini bus tersebut.

Sesampainya di rumah sakit yang aku tuju, ternyata nyawa kekasih hatiku tidak bisa lagi diselamatkan. Aku sangat menangis dan menyesal karena telah berprasangka buruk sebelumnya padanya. Untuk saat ini, hari yang aku lalui lebih duka dan sangat hancur dari hari-hari sebelumnya. Rasa Frustasi hampir mendekati kehidupanku. Karena memang aku tidak punya siapa-siapa lagi dan memang hanya dia selama ini yang aku anggap sebagai keluarga,ayah ibu,harta,dan memang dia satu-satunya segalanya bagiku. Namun kenapa fakta yang aku alami ini begitu sangat pahit. Kenapa ini semua harus berlalu begitu cepat. Kebahagian itu hanya sebentar saja tinggal di dalam kehidupanku, dimana kepahitan yang lebih lama bertahan dalam hidupku. Semoga my dear tenang di alam sana.

Ketika aku ingin tidur pada malam hari,aku selalu terbayang akan dia dimana aku ingat ketika dia disampingku dimana dunia rasanya begitu sangat indah. Namun karena kehendak yang Maha Kuasa, maka aku dibiarkan kini sendiri, gelap rasanya sedih dan luka. Sayang.... sayang... dan hanya sayang selalu terucap dalam mulutku ketika hati ini merindukannya. Hanya bayang-bayang semu yang menemani dikala aku sangat rindu untuk bercerita disamping dia.

Ketika siang hari tiba, aku juga meneteskan air mata karena memang dia selalu mengingatkan aku agar tidak telat untuk makan siang dan memang kadang kala dia datang menghampiri aku dengan membawa makanan untuk makan siang aku. Ketika aku melewati tempat dimana kami pernah ada disitu untuk bercanda dan tertawa, aku merasakan bahagia dan sedih untuk mengenang masa-masa saat itu. Ingin rasanya aku mati saja. Karena aku tak sanggup dan kuat lagi untuk melewati waktu tanpa dia dan dia.

Rindu... rindu... dan rindu..., sangat rindu padanya. Dimana akan kucari agar bisa mengobati rasa rinduku yang sangat mendalam ini. Menangis ....menangis dan hanya menangis yang bisa aku lakukan untuk melampiaskan semua rasa dihati ini. Sayang akan aku kenang kamu selalu didalam hatiku.... love you forever walaupun kita sudah berbeda dunia, mungkin ketika waktunya akan tiba padaku maka kita kelak akan di pertemukan disana. Ini aku menaburkan bunga di tepi tempat kamu dimana dimakamkan. Good bye dear.

Sekian thread dari saya Indri Ketaren untuk cerita saat ini. Jangan bersedih ini hanya sebuah cerita yang aku rangkai melalui imajinasi dan sedikit campuran kisah nyata. Sampai jumpa di thread berikutnya yang akan disajikan cerita lebih menarik lagi.

SILAKAN KLIK DI SINI UNTUK ARTIKEL ASLINYA

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel