Kisah Remaja yang 17 Tahun Dibesarkan oleh Pembunuh Orangtuanya
"Tiada kejahatan yang sempurna, semuanya akan terbongkar pada waktunya."
..."Tiada kejahatan yang sempurna, semuanya akan terbongkar pada waktunya."
***
Tahun 2001, di desa Shangfengshan, dekat kota Xinyang, provinsi Henan, China. Sepasang suami istri hidup damai dengan seorang putra mereka yang baru berusia satu tahun.
Namun kejadian tragis tiba-tiba saja merenggut kebahagiaan mereka. Pada suatu malam, kedua suami istri itu ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya. Pihak kepolisian yang menangani kasus itu menyimpulkan bahwa keduanya tewas akibat dibunuh, dengan cara dipukuli sampai mati.
Sedangkan putra mereka tidak ditemukan di sana, sehingga polisi menduga bayi itu diculik dan dibawa kabur oleh sang pembunuh kedua orangtuanya itu.
Dugaan polisi, pelakunya adalah orang dekat, atau paling tidak orang yang dikenal oleh korban. Sebab tidak ada tanda-tanda kerusakan pada pintu, yang berarti pelaku datang dan masuk ke rumah atas izin pemiliknya.
Tidak ada indikasi, sidik jari, barang bukti, atau benda-benda lainya yang bisa mengarahkan polisi kepada pelakunya. Bahkan para saksi dari tetangga juga tidak ada yang bisa memberikan keterangan yang bisa dijadikan petunjuk. Semuanya serba gelap.
Polisi terus menyelidiki pembunuhan tersebut, namun sampai beberapa tahun tidak ada titik terang siapa pelakunya. Pihak keluarga hanya bisa pasrah, dan tak berharap bayi tersebut bisa ditemukan lagi dalam keadaan hidup selamat.
***
Setelah 17 tahun berlalu, tepatnya di tahun 2018. Tanpa sengaja pihak kepolisian menemukan kesamaan DNA dari keluarga suami istri yang terbunuh itu, dengan DNA seorang anak laki-laki yang tinggal di Kaifeng, Henan, dari sebuah Rumah Sakit.
Atas temuan itu, pihak kepolisian membuka kembali kasus pembunuhan 2001 silam, dan menduga anak tersebut adalah putra dari suami istri yang terbunuh.
Untuk membuktikan dugaan itu, polisi kembali menyelidiki remaja tersebut, sehingga diketahui bahwa ia telah diadopsi oleh sebuah keluarga yang tinggal di Kaifeng. Selanjutnya polisi melakukan tes DNA dan wawancara kepada remaja itu.
Dari hasil investigasi itu akhirnya diketahui bahwa ayah angkatnya bermarga Zhang, yang berprofesi sebagai dokter. Kemudian polisi menyelidiki latar belakang dan karir Zhang selama menjadi dokter, sehingga diketahui bahwa Zhang pernah bertugas sebagai tenaga kesehatan di desa Shangfengshan, tempat kedua orangtua remaja itu ditemukan tewas.
Setelah punya bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan, polisi akhirnya menangkap Zhang dan menetapkannya sebagai pelaku utama dalam pembunuhan tersebut. Zhang sendiri sudah mengakui, bahwa dialah yang membunuh kedua orangtua dari bocah yang diadopsinya itu.
Belum diketahui motif dari pembunuhan tersebut, sebab Zhang masih ditahan dan masih menungngu proses persidangan. Sedangkan remaja tersebut sudah dikembalikan kepada pihak keluarga orangtuanya.
Tragis memang, bagaimana seorang bayi hingga remaja selama 17 tahun bisa hidup dan besar dalam asuhan orang yang telah membunuh kedua orangtuanya secara sadis.(*) Ref