Perjalanan Akhir Zaman
5. Masa kembali pada Khilafah 'ala Minhaaj al-Nubuwwah
Inilah masa yang umat islam rindukan, yakni saat khalifah kembali tegak dimuka bumi untuk kedua kalinya. Dunia akan kembali diperintah mengikuti cara nabi berdasarkan syariat Islam. Kehidupan di masa ini akan benar-benar aman. Rasa aman ini digambarkan oleh Rasulullah; seorang wanita dapat melakukan perjalan haji dari Hadramaut ke Mekkah dengan berjalan kaki pulang pergi tanpa ada yang mengangguan.
Siapa yang memimpin khalifah saat itu ? Jelas kalau kalian ingin khalifah Islam yang sebenarnya adalah di masa ini, bagaimana dengan khalifah2 yang di dengungkan ISIS atau HTI jelas itu hanya sebuah fitnah akhir zaman.
Khalifah hanya akan ada ketika Imam Mahdi datang.
"Allah akan mengeluarkan dari persembunyiannya Al Mahdi (yaitu) dari kalangan kaum keluargaku sejurus sebelum hari kiamat walaupun kiamat itu hanya tinggal sehari saja. …. (HR Imam Ahmad).
Hadist di atas bukan bermaksud bahwa bila Imam Mahdi sudah Zahir, maka kiamat akan segera datang. Akan tetapi Baginda Rasulullah saw memberitahukan kepada kita umatnya, bahwa dunia ini tidak akan Allah kiamatkan sebelum Al Mahdi zahir ke dunia ini. Artinya Imam Mahdi wajib atau pasti Allah zahirkan sebelum seluruh alam raya ini Allah hancurkan.
Siapakah nama Imam Mahdi itu?
Rasulullah saw sudah sebutkan di dalam sebuah hadist bahwa Imam Mahdi itu adalah seorang lelaki yang mempunyai nama yang sama dengan nama Baginda Rasulullah saw, yaitu Muhammad. Dan nama ayah Imam Mahdi itu seperti nama ayahnya, yaitu Abdullah. Jadi nama lengkap dari Imam Mahdi itu adalah "Muhammad bin Abdullah". Rasulullah saw bersabda:
"Seandainya tidak tinggal bagi dunia ini melainkan sehari saja, niscaya akan dipanjangkan oleh Allah hari itu sehingga dibangkitkan padanya seorang lelaki dari umatku atau ahli keluargaku, yang sama namanya seperti namaku dan nama ayahnya seperti nama ayahku" (At-Tarmizi)
Imam Mahdi adalah orang yang telah Allah janjikan, karena disebut dalam hadist, sehingga Allah akan jaga garis keturunannya, sebagaimana Allah menjaga garis keturunan Baginda Rasulullah saw. Imam Mahdi adalah keturunan orang-orang mulia seperti Rasulullah saw dan Sayyidina Fatimah ra. Rasulullah bersabda:
"Al Mahdi itu adalah salah seorang dari kaum keluargaku, Ahlul-bait" (Ibnu Majah)
"Al Mahdi adalah dari keturunanku, dari anak cucu Fatimah". (Abu Daud, Ibnu Majah)
Ciri Fizikal Imam Mahdi Imam Mahdi mempunyai ciri-ciri fisik yaitu, kulit dan bentuk tubuhnya seperti orang arab dan di pipi kanannya ada tahi lalat. Gigi seri Imam Mahdi mempunyai jarak, dahinya lebar dan hidungnya mancung. Rasulullah saw bersabda:
"Kulit Al Mahdi adalah seperti kulit orang arab, bentuk tubuhnya seperti bentuk tubuh orang Bani Israil, pipi kanannya terdapat tahi lalat dan kekhalifahannya diredhai oleh penduduk bumi, penduduk langit dan burung-burung di angkasa". (Abu Nuaim & At Tabrani)
"Sungguh Allah akan melahirkan seorang lelaki dari keturunanku, yang (antara sifat utamanya ialah) giginya mempunyai jarak, dahinya lebar, keadilannya sangat meliputi seluruh alam …." (Abu Nuaim)
"Al Mahdi adalah dari keturunanku, dahinya luas, hidungnya mancung. Dia memenuhkan bumi ini dengan keadilan…..(Abu Daud & Al Hakim)
Cap Kenabian pada Bahu
Dari keterangan Sahabat bahwa di tengah-tengah dua belikat Imam Mahdi terdapat tanda atau cap kenabian. Hal ini mirip dengan tanda yang ada pada Baginda Rasulullah saw. Orang Nasrani dan Yahudi di waktu itu akan membuktikan orang yang bernama Muhammad saw dengan melihat tanda ini.
Cap kenabian itu besarnya seperti telur burung merpati, tulisannya jelas dan berwarna hitam. Bentuk tulisan itu menonjol keluar, bukan seperti tato yang cekung ke dalam. Cap kenabian ini bukan dibuat manusia dan tidak akan hilang. Di sekeliling cap kenabian itu ada bulu halus yang mengelilinginya. Sehingga tanda ini tidak akan ada yang bisa menirunya, hanya Baginda Rasulullah saw dan Imam Mahdi saja yang Allah beri keistimewaan mempuyai cap kenabian di antara dua belikat, di belakang badan mereka. (Cap kenabian pada Imam Mahdi bukan menandakan dia seorang nabi seperti Nabi Muhammad saw, tetapi tanda dari Allah untuk menentukan bahwa dialah Imam Mahdi).
Setelah adanya Imam Mahdi Nabi Isa atau Yesus pun diturunkan di masa tersebut.
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus." (QS. Az Zukhruf [43]: 57-61).
Konteks ayat-ayat ini bercerita tentang kisah Nabi Isa. Pada akhir rangkaian ayat-ayat tersebut, Allah berfirman وَإِنهُ لَعِلْمٌ لِلساعَةِ Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Maknanya adalah, turunnya Nabi Isa sebelum terjadinya kiamat kelak merupakan pertanda bahwa terjadinya kiamat sudah sangat dekat. Makna ini dikuatkan oleh qira'ah Ibnu Abbas, Mujahid dan sejumlah ulama tafsir lainnya yang membaca ayat ini dengan memfathahkan huruf 'ain dan lam pada lafal la-'ilmun sehingga menjadi وَإِنهُ لَعَلَمٌ لِلساعَةِ, yang maknanya adalah 'Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar merupakan salah satu tanda (dekatnya) hari kiamat'
"Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." "Tidak ada seorang pun dari ahli kitab kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan pada hari kiamat nanti Isa akan menjadi saksi terhadap mereka." (QS. An-Nisa' [4]: 157-159).
Ayat-ayat dalam surat An-Nisa' di atas menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi tidak mampu membunuh Nabi Isa, tidak pula mampu menyalibnya, karena Nabi Isa telah diangkat oleh Allah Ta'ala ke langit lengkap dengan jasad dan ruhnya. Nabi Isa tidak dibunuh dan tidak disalib, tetapi ada orang yang diserupakan dengan Isa di mata mereka, dan orang itulah yang mereka salib sebagaimana firman Allah Ta'ala: Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya.
Makna lafazh di dalam firman Allah بَلْ رَفَعَهُ اللهُ إِلَيْهِ mengandung arti bahwa Allah telah mengangkat Isa lengkap dengan jasad dan ruhnya, sehingga dengan demikian tercapai bantahan terhadap pengakuan orang-orang Yahudi bahwa mereka telah membunuh dan menyalibnya, karena pembunuhan dan penyaliban itu hanya terjadi pada jasad saja. Dalam hal ini, pengangkatan ruhnya saja tidak cukup untuk membantah pengakuan mereka itu. Karena yang disebut oleh Isa itu mencakup badan dan ruh, sehingga tidak cukup dengan hanya menyebut salah satu dari kedua unsur itu, kecuali ada bukti yang membenarkan, sedangkan di sini tidak ada bukti seperti itu. Lagi pula, pengangkatan ruh dan jasadnya secara keseluruhan itu sesuai dengan keperkasaan Allah Yang Maha Sempurna, dan sesuai dengan hikmah, kemuliaan dan pertolongan yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang dikehendaki-Nya.
Turunnya Nabi Isa pun di perkuat dengan Hadist. Di antara hadits-hadits tersebut adalah,
1. Rasulullah bersabda: "Tidak akan terjadi kiamat sehingga turun kepada kalian Ibnu Maryam sebagai hakim yang adil, ia mematahkan salib, membunuh babi, menghentikan jizyah dan melimpahkan harta sehingga tidak ada seorang pun yang mau menerima pemberian harta."
2. Rasulullah bersabda: "Bagaimana keadaan kalian apabila Ibnu Maryam turun di antara kalian sedangkan yang menjadi imam (pemimpin) kalian berasal dari kalangan kalian sendiri?"
3. Dari Jabir bin Abdullah ia berkata: Saya mendengar Nabi bersabda: "Akan senantiasa ada di antara umatku satu kelompok yang berperang di atas kebenaran, mereka senantiasa menang hingga hari kiamat." Beliau bersabda: "Lantas Isa ibnu Maryam turun, maka pemimpin kelompok tersebut berkata, 'Kemarilah, shalatlah sebagai imam kami!' Maka Isa menjawab, "Tidak, sebagian kalian memimpin sebagian yang lain sebagai penghormatan Allah terhadap umat ini."
Dimasa inilah umat Islam kembali dalam kejayaan setelah Dajjal berhasil di kalahkan.
6. Al Qathani
Sepeninggalnya Imam Mahdi dan Nabi Isa maka umat Islam di pimpin oleh Al Qathani.
Baginda Rasulullah saw sebutkan akan ada 12 khalifah sepeninggalnya nanti. Dan para ulama sudah mencatat ke 12 khalifah itu yaitu:
1. Khalifah Abu Bakar As-Siddiq ra,
2. Umar bin al Khattab ra,
3. Khalifah Ustman bin Affan ra,
4. Khalifah Ali bin Abi Talib kmw,
5. Sayyidina Hasan bin Ali ra,
6. Sayyidina Muawiyah bin Abu Sofyan.
7. Sayyidina Abdullah bin az Zubair ra.
8. Khalifah Umar bin Abdul Aziz,
9. Sultan Muhammad Al Fateh, 10.Syuaib bin Shaleh At-Tamimi, 11.Imam Mahdi, Muhammad bin Abdullah,
12. Al Qahtani ( bukan alawiyin tapi keturunan asli AL QAHTANI/Asli Yaman ). Rasulullah saw bersabda:
"Agama ini akan terus berkuasa sehingga naik memerintah kamu sebanyak 12 orang Amir (Khalifah), dan setiap manusia amat mencintai setiap mereka itu. "Kemudian aku mendengar Nabi saw menyebutkan sesuatu yang aku tidak seberapa jelas lalu aku bertanya kepada bapakku, "Apa yang Baginda sebutkan?" Jawabnya,"Mereka semua adalah dari kaum Quraisy". (Abu Daud)
Diawali dari Al Mahdi al Muntazar, Imam yang kita tunggu-tunggu itu adalah pemimpin kebangkitan Islam di akhir zaman. Di tangannya dunia dan seluruh alam akan makmur, aman dan damai.
Dialah pemimpin yang akan mengembalikan sistem dunia yang karut-marut, kepada sistem Islam yang selamat menyelamatkan. Berbahagialah orang yang hidup di zamannya dan berjuang bersamanya.
7. Datangnya Angin Lembut Yang Mematikan Umat Islam
DIUTUSNYA ANGIN YANG LEMBUT UNTUK MENCABUT RUH ORANG-ORANG YANG BERIMAN
Dan di antaranya adalah berhembusnya angin yang lembut untuk mencabut ruh orang-orang yang beriman. Maka, tidak ada lagi di muka bumi orang yang berkata, "Allah, Allah", yang ada hanyalah manusia yang paling durjana dan kepada merekalah Kiamat terjadi.
Telah tetap sebuah riwayat tentang sifat angin ini, ia adalah angin yang lebih lembut daripada sutera. Hal itu merupakan kemuliaan yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman pada zaman yang penuh dengan fitnah dan kejelekan.
Dijelaskan dalam hadits an-Nawwas bin Sam'an yang panjang tentang kisah Dajjal, turunnya 'Isa, dan keluarnya Ya'-juj dan Ma'-juj:
إِذْ بَعَثَ اللهُ رِيْحًا طَيبَةً، فَتَأْخُذُهُمْ تَحْتَ آبَاطِهِمْ، فَتَقِبْضُ رُوْحَ كُل مُؤْمِنٍ وَكُل مُسْلِمٍ، وَيَبْقَى شِرَارُ الناسِ؛ يَتَهَارَجُوْنَ فِيْهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ، فَعَلَيْهِمْ تَقُوْمُ الساعَةُ.
"Tiba-tiba saja Allah mengutus angin yang lembut, sehingga (angin tersebut) mengambil (mewafatkan) mereka dari bawah ketiak-ketiak mereka, lalu diambillah setiap ruh mukmin dan muslim, dan yang tersisa hanyalah manusia yang paling durjana. Mereka menggauli wanita-wanita mereka secara terang-terangan bagaikan keledai, maka kepada merekalah Kiamat akan terjadi."
Bagaimana Islam dihapuskan? Adalah Ibnu Majah dan Al-Hakim yang menyampaikan dari Hudzaifah bin Al-Yaman bahwa Rasulullah bersabda; "Islam dihapuskan seperti hilangnya warna baju sampai tidak diketahui apa itu puasa, shalat, haji dan sedekat. Kitabullah dimusnahkan dalam satu malam sampai tidak tersisa satu ayat pun dan yang tersisa adalah kakek-kakek serta nenek-nenek yang mengatakan, 'kami melihat orang tua kami mengatakan la ilaaha illallah (tidak ada Tuhan selain Allah), maka kami pun mengatakannya'."
Al-Hakim dalam kitab Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah mengemukakan, hadits di atas shahih, sesuai syarat Imam Muslim dan disetujui oleh Adz-Dzahabi. Imam Al-Bushairi menambahkan, sanadnya shahih dan perawinya terpercaya. Orang-orang yang tersisa ini tidak mengetahui Islam kecuali kalimat tauhid yang sudah hilang. Bisa dibayangkan, Al-Quran yang ketika diturunkan kepada Rasulullah melewati masa lebih dari 22 tahun hilang dalam satu malam. Yang dimaksud hilang berarti tidak ada lagi orang yang membaca dan mengetahui isi, apalagi menghapalnya. Perlu disadari, hakekatnya semua peristiwa tersebut tentunya atas kehendak Yang Maha Kuasa.
Kitab Shahih Al-Jami' Ash-Shaghir mencatat, di antara contoh terhapusnya Islam saat itu terputusnya rukun Islam yang kelima. Maksudnya tidak ada lagi orang yang melakukan ibadah haji dan umrah di Tanah Suci. Dalam Musnad Abu Ya'la dan Mustadrak Al-Hakim diriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Abu Said bahwa Rasulullah SAW bersabda; "Kiamat tidak akan terjadi sampai Kota Mekkah tidak didatangi orang lagi untuk berhaji." Dari Anas diriwayatkan –seperti tercatat dalam kitab Misykat Al-Mashabih—, Rasulullah bersabda; "Tidak akan terjadi kiamat sampai di bumi Allah tidak disebut-sebut lagi nama 'Allah'." (HR. Muslim).
Berkurangnya keberadaan orang-orang sholeh di tengah kehidupan masyarakat, bertambah sedikit jumlah orang yang mempelajari kitab Al-Quran dan terus menurunnya penyebaran Islam menjadi pertanda akan segera berakhirnya umur dunia. Keadaan selanjutnya digambarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Jami' Al-Ushul dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda; "Allah mengirimkan angin yang lebih lembut dari sutera dari arah Yaman. Angin itu mencabut nyawa setiap orang yang dihatinya terdapat iman walau sebesar atom."
Sementara dalam kitab Shahih Muslim –Bab Fitnah, sub bab Penyebutan Dajjal—yang disampaikan An-Nawwas bin Sam'an, saat mereka dalam keadaan demikian, Allah SWT mengirimkan angin yang sejuk. Angin itu melewati bagian bawah ketiak mereka, mencabut nyawa setiap mukmin dan muslim. Sehingga tinggallah orang-orang jahat yang bersuka ria seperti keledai. Pada merekalah kiamat terjadi.
Adapun yang dimaksud dengan bersuka ria seperti keledai adalah seorang lelaki bersenggama dengan perempuan di hadapan orang lain (terbuka), sementara mereka tidak merasa jengah akan hal itu. Keadaan ini sesungguhnya menggambarkan tidak adanya tata kaidah yang mengatur perangai masyarakat. Pola hidup manusia layaknya binatang yang mengutamakan nafsu liar daripada akal sehatnya. Nilai agama, moral dan etika kehidupan sudah tidak diindahkan lagi.
Disinilah akhir fase dari perjalanan umat Islam, yang ditandai oleh tanda kiamat kecil dan tanda kiamat besar.
Berikut tanda-tanda kiamat kecil yang lainnya:
1. Saling berlomba-lomba meninggikan bangunan
2. Terjadinya banyak pembunuhan
3. Waktu yang berlalu terasa semakin singkat
4. Sering terjadi bencana alam seperti gempa bumi dan tanah longsor dan lain sebagainya.
5. Munculnya gaya hidup mewah dan manja di kalangan umat Islam
6. Orang Yang Baik Berkurang Sedang Yang Jahat Bertambah Banyak
7. Manusia mewarnai rambut di kepalanya dengan warna hitam supaya kelihatan muda
8. Negara Arab menjadi padang rumput & sungai
9. Pria menyerupai wanita dan wanita menyerupai pria
10. Bulan sabit terlihat besar
Kiamat besar tidak akan terjadi, melainkan setelah muncul beberapa tanda-tandanya. Sesuai dengan sebuah hadist dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari ra. berkata:
"Datang kepada kami Rasulullah SAW dan kami pada waktu itu sedang berbincang-bincang. Lalu beliau bersabda: "Apa yang kamu perbincangkan?". Kami menjawab: "Kami sedang berbincang tentang hari kiamat"
Lalu Nabi SAW bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya". kemudian beliau menyebutkannya:
"Asap, Dajjal, binatang besar, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam Alaihissalam, Ya'juj dan Ma'juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia ke Padang Mahsyar mereka ". (HR Muslim).
#Bersambung