Sebanyak delapan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi membentuk perusahaan patungan pembiayaan investasi dalam rangka memaksimalkan dukungan pembangunan infrastruktur yang mampu menjawab berbagai macam persoalan di Tanah Air. Perusahaan tersebut bernama PT Bandha Investasi Indonesia. Adapun delapan perusahaan itu yakni PT Bahana Capital Investama, PT Danareksa Capital, PT Asuransi Jasa Raharja (Persero), PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero), PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), PT ASABRI, Perum Jamkrindo, dan PT Taspen (Persero). Pembentukan perusahaan yang didukung penuh oleh Kementerian BUMN ini guna menjembatani antara kebutuhan pendanaan proyek infrastruktur dengan para investor potensial. Hal ini diharapkan memunculkan sentimen positif sehingga pembangunan infrastruktur bisa terlaksana lebih cepat. "Bandha adalah perusahaan yang kita namakan fund management company untuk investasi. Dengan banyaknya proyek infrastruktur dan bentuk pembiayaan yang kedepannya makin beraneka ragam ini adalah potensi yang besar," kata Menteri BUMN Rini Soemarno, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis, 28 Juni 2018. Ia menilai banyak perusahaan dan anak usaha BUMN yang bekerja sebagai penghimpun dana harus dapat mengatur dana yang terkumpul supaya dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah yang terus memacu pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) periode 2014-2019, pemerintah meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 96,6 persen dengan membangun pembangkit sehingga kapasistas listrik nasional bisa mencapai 71.000 megawatt (MW) pada akhir 2019. Pada akhir tahun lalu, lanjut Rini, pemerintah telah berhasil meningkatkan kapasitas listrik melampaui 54.000 MW. Selain itu, masih kata Rini, pemerintah juga akan mengembangkan lima pelabuhan utama, memperbesar 10 bandara, serta membangun jalan tol sepanjang 1.800 kilometer (km). "Untuk membiayai seluruh proyek infrastruktur ini tidak bisa hanya mengandalkan anggaran pemerintah dan BUMN semata, namun juga diperlukan partisipasi swasta serta investor lainnya," ujar dia.
Ia meyakini dengan terbentuknya perusahaan patungan ini dapat meningkatkan investasi, mempercepat pembangunan nasional, dan meningkatkan geliat ekonomi. Adapun modal awal yang disetor untuk membentuk perusahaan patungan ini tercatat Rp40 miliar. "Skema ini diharapkan akan menjadi solusi bagi pendanaan infrastruktur yang lebih terorganisir," pungkas dia. Sumber : http://bit.ly/2IByumK
Quote:
BUMN Bikin Perusahaan Patungan Biayai Pembangunan Infrastruktur
Untuk mendukung program pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menginisiasi dan membentuk BUMN Fund (Private Investment Firm). BUMN fund akan menjembatani antara kebutuhan pendanaan proyek infrastruktur dengan para investor potensial baik dari BUMN maupun perusahaan swasta.
"Kami bangga mendukung pembentukan BUMN fund ini. Sebab, pembangunan infrastruktur harus terus digenjot demi membawa Indonesia menjadi lebih baik lagi ke depannya," kata Menteri BUMN Rini Soemarno dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (28/6/2018).
Rini menjelaskan, salah satu tujuan dari upaya pemerintah membangun infrastruktur yakni guna mengurangi biaya logistik serta meningkatkan konektivitas antar wilayah. Sebagai agen pembangunan, BUMN pun berkomitmen penuh mendukung upaya tersebut. Tak hanya berupa dukungan fisik, BUMN juga didorong untuk turut berpartisipasi dalam pembiayaan.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) untuk periode 2014-2019, pemerintah akan meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 96,6% dengan membangun pembangkit sehingga kapasitas listrik nasional bisa mencapai 71.000 megawatt (MW) pada akhir 2019.
Pada akhir tahun lalu, pemerintah telah berhasil meningkatkan kapasitas listrik melampaui 54.000 MW. Pemerintah juga akan mengembangkan lima pelabuhan utama, memperbesar 10 bandara serta membangun jalan tol sepanjang 1.800 kilometer (km).
"Tentunya untuk membiayai seluruh proyek infrastruktur ini tidak bisa hanya mengandalkan anggaran pemerintah dan BUMN semata, namun juga diperlukan partisipasi swasta serta investor lainnya," ujar Rini.
Sumber :
https://finance.detik.com/berita-eko...-infrastruktur Quote:
BUMN Fund Bisa Tarik Dana Segar hingga Rp42 Triliun
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan PT Bandha Investasi Indonesia, sebagai pengelola BUMN Fund, bisa menarik dana hingga USD3 miliar atau sekitar Rp42 triliun dalam tiga tahun operasinya.
"Kami harapkan dalam tiga tahun ke depan minimal bisa tarik USD2 miliar-USD3 miliar, bukan hanya dari BUMN tapi juga dana internasional," katanya seusai memberikan orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis Ke-10 Program Pendidikan Vokasi UI di Depok, Jabar, Kamis (28/6/2018).
Rini mengatakan Bandha Investasi Indonesia, yang merupakan perusahaan patungan dari delapan BUMN sektor jasa keuangan itu dibentuk untuk dapat menjembatani kebutuhan pendanaan proyek infrastruktur nasional dengan para investor potensial baik dari BUMN maupun swasta.
Sumber :
https://economy.okezone.com/read/201...a-rp42-triliun