Celotehan Iseng Mahasiswa Ingusan

Deadline, masih menjadi musuh ku bersama teman-teman yang lain saat menjalani hari-hari sebagai mahasiswa. Terkadang bukan hanya deadline masalah utama kami, tapi juga dosen yang kadang labil menentukan sesuatu, entah itu ujian maupun tugas akhir. Seketika terlintas dipikiran untuk menyerah karena setiap harinya otak bekerja melebihi waktu normal, namun selalu teringat akan mimpi yang sudah terbentuk sejak kami belum ditanah perantauan. Ya, semua memang harus dilewati dengan tidak terlalu menganggap semua itu beban yang berat. Teringat kembali salah seorang teman kami yang mengatakan bahwa tugas itu dikerjakan bukan untuk selalu dipikirkan. Jika tertanam begitu maka tugas itu akan berjalan dan selesai dengan seiring berjalannya waktu.

Untuk menghilangkan penat akibat tugas yang begitu padat ini terkadang kami bukan hanya pergi ke suatu spot alam bebas melainkan juga pergi nongkrong disalah satu tempat di Yogyakarta untuk sejenak menghilangkan penat dan sedikit menghirup kopi yang luar biasa kenikmatannya. Memang, Yogyakarta selalu menyimpan tempat-tempat tenang yang nyaman untuk kami menghabiskan waktu sembari berbicara melepaskan penat yang ada. Aku dan teman ku mempunyai satu tempat ngopi yang sangat nyaman, tempatnya tenang untuk kami mengerjakan tugas-tugas serta sejenak berbicara satu sama lain mengenai hal-hal kehidupan. Terletak tidak jauh dari Tugu Yogyakarta, tempat ini sangat mencerminkan Yogyakarta yang penuh kesederhanaan dan ketenangan jiwa, itulah sebabnya kami menyukai tempat ini untuk sejenak mencari ketenangan.

Sebenarnya, apa sih yang seharusnya mahasiswa seperti kami ini lakukan? Disela deadline ataupun tidak ada deadline, terkadang kita bingung ingin melakukan apa dan malah berakibat kekosongan seharian tanpa menghasilkan sesuatu. Banyak diantara teman-teman kampus mengatakan harus mengikuti organisasi agar mendapat teman banyak, agar mendapatkan pengalaman bekerja dan lain sebagainya. Nah, hal ini yang sebenarnya aku kurang setuju. Dalam hal ini aku bukan membenci atau tidak menyukai organisasi, tidak tertarik bukan berarti tidak suka. Suatu hal yang wajar ketika terjadi perbedaan pendapat. Ada 2 hal yang sebenarnya aku masih kurang setuju yaitu mendapat teman dan pengalaman bekerja.

Ya terkadang memang dalam berorganisasi kita akan mendapat teman lagi tapi bukan berarti orang yang tidak mengikuti organisasi tidak akan mendapat teman kan? Banyak cara selain berorganisasi yang mengakibatkan kita bisa dikenal orang banyak dan justru mendapatkan teman yang lebih banyak dari berbagai kalangan. Seperti, kita membuat suatu karya yang bagus dan orang menyukai karya kita tentu orang itu akan mencari tau siapa sih pembuat karya ini, dan bisa jadi mereka bisa bekerja sama untuk menghasilkan suatu karya besar selanjutnya, bakal dapet temen kan?

Pengalaman kerja?? Waduh, salah seorang temanku tanpa berorganisasi ia sudah mendapat pengalaman bekerja secara langsung, bukan hanya terjun ke masyarakat melainkan juga sudah merasakan bagaimana caranya menjalankan suatu wadah kreatif. Jadi, menurutku ketika kita berorganisasi juga tidak akan menjamin kita kedepannya bagaimana. Dalam thread ini bukan berarti aku membenci organisasi, melainkan aku hanya ingin menjawab sedikit pertanyaan orang-orang yang berkata bahwa ketika seseorang tidak berorganisasi maka tidak akan berkembang dan tidak punya teman banyak....

Jika kita bisa membuat sesuatu yang baru, yang lebih kreatif dengan bekerja sesuai hati kita maka nantinya kita pasti akan menghasilkan sesuatu yang besar, entah itu teman, pengalaman bahkan penghasilan. Aku sendiri orang yang tidak terlalu suka terpenjara di suatu kumpulan yang terikat, aku masih meyakini untuk membuat sesuatu yang berbeda dan dapat dinikmati orang lain nantinya. Cobalah untuk berani melangkah ke lain arah, buat sesuatu, buat karya yang baik, dan nantinya kalian akan senang dengan apa yang telah kalian buat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel