Keluarga Saya Dan Koleksi Dari Hobi Mereka Yang Memiliki Kebahagiaan Tersendiri
Sunday, June 24, 2018

Halo, Kaskuser Kolektor!
Nah, disini saya ingin bercerita tentang keluarga saya dan koleksi mereka masing-masing. Yuk disimak!


Pertama, ada ayah saya yang memiliki hobi memelihara hewan khususnya hewan burung. Ya, maklum ayah saya keturunan Jawa asli, jadi hobi ini turun temurun sampai ayah saya. Hobi memelihara burung seperti Beo, Jalak Suren, dan Jalak Hongkong pernah beliau pelihara, ini membuat ayah saya membeli semua kaset yang berisikan kumpulan suara burung tersebut agar melatih mereka agar bersuara.

Semua koleksi kaset disusun rapih oleh ayah yang dimana posisi sebelah kanan kaset mengahadap luar rak kaca, agar memudahkan ayah saya mengambil kaset mana yang mau ia setel.

Ada yang ayahnya seperti ayah saya koleksinya?

Kedua, ada ibu saya yang hobi memasak, setiap ibu pasti ingin membuat masakan yang terbaik untuk keluarganya termasuk ibu saya, beliau selalu mencari resep unik di internet setiap harinya.
Tidak hanya di internet, ibu saya juga membeli buku resep di toko buku dan ibu saya selalu membeli buku resep yang cover depannya terpampang Chef ternama seperti Sisca Soewitomo, Rudi sampai Chef ganteng idaman para ibu-ibu yaitu Chef Juna.

Selain mengumpulkan buku-buku resep, ibu saya juga gak mau kalah dalam "gear" memasaknya. Ibu saya memiliki 2 panci besar, 1 panci ukuran sedang yang tergantung rapih di dinding dapurnya.
Toples-toplespun juga ia simpan rapih di lemari, jaga-jaga untuk lebaran, toples-toples itu nantinya untuk menaruh kue kering saat lebaran. Tersedia juga dalam lemarinya Tupperware yang sangat haram sekali jika hilang.
Ada yang pernah menghilangkan Tupperware kesayang ibu kalian?

Ketiga, ada kakak saya yang gila banget dengan musik. Setiap hari selalu mendengar berbagai genre musik dari dalam kamarnya. Berbagai kaset, CD pun ia miliki. Dari band Metal, Pop, Jazz, sampai Blues.
Kaset dan CD-nya juga ia simpan dalam tempatnya masing, seperti CD ia taruh dalam tempat CD yang berbentuk buku transparan, supaya memudahkan ia mencari koleksi CD-nya.

Poster band yang ia suka pun juga gak mau kalah, poster yang didapat dari majalah-majalah musik selalu ia pajang di kamarnya.

Tiket-tiket konser juga ia simpan di dompet khusus tiketnya.
Bertambahnya umur, kakak saya sudah tidak melakukan hal-hal tersebut lagi dikarenakan ia harus bekerja dan tidak punya waktu lagi untuk hobinya. Ia pun melepas semua poster band yang ia pajang selama bertahun-tahun lamanya, menjual CD dan kaset bekasnya.
Bro-sis ada yang pernah begini?

Terakhir, ada saya yang memiliki hobi gila dalam video game. Diperkenalkan pertama kali oleh kakak saya yaitu game console SEGA. Permainan yang pertama kali saya mainkan yaitu Sonic.
Umur pun bertambah, menginjak umur 10 tahun, ayah saya membelikan saya konsol terbaru yaitu Playstation. Semua game pun saya coba, merelakan uang jajan sekolah demi tiap hari minggu membeli kaset PS1 di Arion Mall, Jakarta Timur.
Tapi saya ini orangnya ceroboh, game yang habis dimainkan tidak pernah saya masukan kembali ke tempatnya, meskipun ayah saya sudah membelikan tempatnya.
Skip, saya duduk di bangku SMP. Ayah saya mulai mengenalkan saya dengan hobinya yaitu burung, tapi saya tidak berminat sama sekali. Karena, bagi saya memelihara itu sangat sulit maintenancenya.
Saya pun masih memiliki hobi yang sama. Semua game console pun saya beli, PS2 dan PS3, hingga game handled pun saya koleksi mulai dari Gameboy, PSP dan NDS.

Semua kaset game handled saya taruh di tempat yang aman karena harganya yang tidak murah, jadi jaga-jaga jika rusak, saya tidak perlu membelinya. Jika bosan dengan permainannya, saya bertukar kaset dengan teman saya yang memiliki kaset game lain.

Tapi sayang, semua koleksi game saya harus saya jual karena masalah ekonomi keluarga. Saya pun harus rela menjual demi kepentingan keluarga.
Suatu hari teman mengajak saya bermain kerumahnya, dirumahnya ada seekor kucing berwarna kuning yang sangat lucu sekali.
Yaa, saya menjilat ludah saya sendiri. Saya tertarik untuk memelihara kucing untuk menjadi hobi saya yang baru. Kemudian teman saya memberikan anak kucing berwarna putih yang sangat lucu.
Saya pun mulai memelihara anak kucing tersebut. Semua mainan yang ada di toko online saya beli demi membahagiakan anak kucing tersebut.

Terkadang kita harus merelakan apa yang membuat kita bahagia demi kebahagian juga.
Kalau bro-sis pernah merelakan koleksi kesayangan kalian gak?

Yaa itu cerita keluarga saya dan koleksi mereka yang memiliki kebahagian bagi diri sendiri
Sumber tulisan: pengalaman saya sendiri dan refrensi dari berbagi sumber
Sumber gambar: foto hasil sendiri dan saya ambil dari Google, foto dari Google bukanlah milik saya