KISAH HIDUP : Chester Bennington. Kesakitan Dibalik Ketenaran !
Tuesday, June 26, 2018
Pada 20 Juli 2017, kancah musik dunia kembali kehilangan seorang pioneer dan influencer bagi banyak penggemar bahkan pemusik sepanjang karirnya. Ia ditemukan tewas gantung diri dirumahnya di Palos Verdes Estate, California. Kematiannya tepat dengan ulang tahun sahabatnya, Chris Cornell yang lebih dulu memutuskan untuk bunuh diri pada tanggal 17 Mei 2017. Chris Cornell bukan saja menjadi teman dekat Chester, tapi lebih dari itu Chester jugalah yang menjadi ayah baptis untuk anak Chris Cornell, Christopher. Di pemakaman Chris, Chester juga menyanyikan lagu Hallelujah untuk sang mendiang sahabatnya.
Spoiler for Chris Cornell:
Spoiler for Chester Di Pemakaman Chris Cornell:
Chester juga sempat membuat surat untuk sahabatnya, Chris Cornell yang ia unggah di Twitternya.
Spoiler for Letter for Cornell:
Lahir pada 20 Maret 1976 dengan nama Chester Charles Bennington, ia dibesarkan oleh Ibu seorang perawat dan ayah seorang detektif di kepolisian setempat. Siapa sangka, sejak kecil ketertarikannya di bidang musik kelak akan menjadikannya seorang musisi hebat dunia. Terinspirasi oleh band Depeche Mode dan Stone Temple Pilots, Menjadi vokalis Stone Temple Pilots menjadi cita-cita terbesarnya kala itu.
Spoiler for Stone temple Pilots with Chester:
Di usia 17 tahun, Chester bergabung dengan band Sean Dowdell and His Friends, yang kemudian membentuk Grey Daze yang beraliran post-grunge dan mengeluarkan 3 album pada tahun 1993, 1994, dan 1997. Pada 1996, Chester menikahi istri pertamanya bernama Samantha Marie Olit. Tahun 1998, Chester nyaris pensiun dari industri musik jika tidak ditolong Jeff Blue yang menawarkannya untuk ikut audisi vokalis utama untuk band yang kelak dinamainya Linkin Park.
Spoiler for Sean Dowdell and His Friends:
Spoiler for Grey Daze:
Spoiler for Samantha Olit:
Pada tahun 2000 menjadi titik awal kesuksesan Chester sebagai vokalis setelah meluncurkan album perdana Linkin Park Hybrid Theory yang mendulang kesuksesan besar hingga meraih Diamond oleh Recording Association of America pada 2005. Dalam musik itulah chester menumpahkan segala kesedihan, kegelisahan, dan sisi kelam hidupnya. Pada lirik-liriknya berbicara berbagai hal tentang perceraian dan penggunaan obat-obatan serta kecanduan alkohol.
Spoiler for Album Hybrid Theory:
Perceraian orang tua chester di tahun 1980 nampaknya cukup berdampak bagi hidupnya. "Saat itu adalah masa-masa yang sulit. Aku membenci semua anggota keluargaku. Aku merasa diabaikan oleh ibuku. Kondisi mental ayahku kurang stabil saat itu. Dan tak ada orang yang bisa kuajak bicara saat itu—setidaknya itu yang kurasakan dalam pikiran masa kecilku," tutur Chester kala di wawancarai majalah Kerrang! pada 2008 silam. Akibat perceraian itu, Chester tumbuh menjadi anak yang kecanduan obat-obatan, alkohol. Walaupun sempat mampu mengatasinya, kecanduan itu kembali menghantuinya kala Linkin Park tur.
Setiap kali ia sakau, ia malah lari ke menghisap ganja untuk mengurangi deritanya. Tahun 2006 adalah puncak dari kecanduannya. Ia berada pada 2 pilihan, berhenti atau mati. Semua personel Linkin Park membantunya dalam konseling. Semua itu membuka mata Chester bahwa perilakunya terhadap masalahnya justru membuat masalah bagi orang lain. Baru pada tahun 2011, Chester menyatakan diri bersih dari alkohol dan drugs.
Spoiler for Draven Sebastian:
Hal serupa terjadi dengan kehidupan rumah tangganya dengan Samantha. 3 tahun setelah kelahiran Draven Sebastian pada 19 April 2002, Chester bercerai. Bahkan, Chester sudah punya niatan untuk bunuh diri ketika perceraian itu. Ia bercerai ketika karirnya dan Linkin park sedang menanjak. "Aku ingin membunuh diriku sendiri. Aku bisa saja tak duduk di sini sekarang. Aku bisa saja sudah mati. Ini adalah satu hal yang sangat, sangat mengerikan," kata Chester Bennington saat itu dalam sebuah wawancara dengan Digital Spy ditahun 2009.
Di tahun yang sama, Chester juga pernah membentuk band Dead by Sunrise yang mulanya bernama Snow White Tan. Bahkan band ini mengeluarkan album di tahun 2009 bertajuk Out of Ashes. Melalui band inilah ia berkesempatan menggantikan Scott Weiland, vokalis Stone Temple Pilots di tahun 2013. Namun karena komitmen, Chester terpaksa harus meninggalkan Stone Temple Pilots di tahun 2015 karena posisinya sebagai frontman Linkin Park.
Spoiler for Dead by Sunrise - Out of Ashes:
Setelah perceraiannya dengan Samantha, kemudian Chester menjalin hubungan dengan Talinda Ann Bentley, mantan model majalah dewasa Playboy. Dari hubungannya dengan Talinda Ann, mereka memiliki 5 anak, 2 diantaranya kembar. Jaime Bennington lahir tahun 1996, Isaiah Bennington lahir tahun 1997, Tyler Lee Bennington tahun 2006, serta si kembar Lila dan Lily Bennington pada 2011.
Spoiler for Talinda Ann Bentley:
Chester Bennington juga pernah bahkan mengalami bullying di sekolahnya, "Saya diperlakukan seperti anjing disekolah, karena kurus dan terlihat berbeda." ujarnya. Ia lalu memilih drugs sebagai pelariannya, dari mulai kokain hingga ganja.
Spoiler for Chester when young:
Selain itu, Chester juga ternyata pernah mengalami pelecehan seksual ketika ia berumur 7 tahun yang dilakukan oleh teman laki-lakinya yang lebih dewasa. Pelecehan tersebut terus berlanjut hingga ia berusia 13 tahun. Chester tak berani bercerita pada orang lain karena takut dikira pembohong atau takut dicap seorang gay.
Spoiler for Bokapnya Chester:
Karena rasa frustasinya, ditambah masalah dirumah sempat membuat ia ingin melarikan diri. ia menumpahkan semuanya dalam lagu. Chester pun memberanikan diri untuk bercerita pada ayahnya tentang apa yang ia hadapi. Namun, kasus ditutup karen ia sadar, pelakunya juga korban pelecehan orang lain.
Chester meninggal tepat juga dengan jadwal perilisan video klip Linkin Park yang bertajuk Talking to Myself di Youtube. Kolom komentar lagu ini penuh oleh ucapan bela sungkawa fans.
Hingga thread ini ane buat, Linkin Park nampaknya masih belum memutuskan masa depan band. Yah, memang ane pikir sangat susah mencari pengganti frontman yang sudah sangat melekat di telinga dan mata para penikmat musik. Sama pas ane dulu kehilangan The Rev, drummernya Avenged Sevenfold. Semenjak itu hampir merubah Avenged Sevenfold, dari cara bermusik, genre, dan taste dari dentuman drum khas The Rev yang gak bisa di gantikan.
Begitu juga dengan suara dan gaya diatas panggungnya Chester yang gak bakal bisa digantiin. Lirik-lirik pilu ditiap lagu yang dia tulis, bakal selalu tersimpan di memori ane.
Spoiler for Chester di Scene Crank : High Voltage:
Oh iya, selain bermusik, Chester juga sempat tampil dalam beberapa film, diantaranya adalah Saw 3D: The Final chapther : Crank, dan sekuelnya, Crank : High Voltage.
Spoiler for Chester di Scene Saw 3D:
oke gan, mungkin segitu dulu dari ane, kalo agan-agan punya info dan fakta menarik lainnya yang belum ane sebutin, bisa tambahin di bawah.
thread ini ane fokuskan ke masa kelam dan kisah hidup dibalik kesuksesan Chester, jadi banyak pencapaiannya yang gak ane cantumin.
hope you guys enjoy reading :excited
need ijo-ijo gan :toast:toast biar makin semangat bikin thread yang seru lagi..
Tapi jangan timpukin ane pake bata ya gan :sorry:batas
Rate juga gan kalo berkenan :rate5
Sampai jumpa di thread ane selanjutnyaa... adiOS !
KASKUSER SEJATI TINGGALIN JEJAK !!