Mukzijat Al Quran yang jarang diketahui - GUNUNG di LANGIT
Tuesday, June 26, 2018
Sebuah Penelitian mengungkapkan adanya sebuah gunung yang nyata dari awan, setiap gunung memiliki dasar dan puncaknya yang mencapai ribuan meter, dan inilah awan yang membentuk hawa dingin di dalamnya, dan tidak seorangpun dapat melihat hal tersebut sebelum abad 20 ini, dan Maha suci Allah dalam ayat yang agung kita dapat menemukan adanya deskripsi yang akurat tentang awan ini. Allah berfirman:
????????? ???? ???????? ???? ??????? ?????? ???? ?????? ????????? ???? ???? ??????? ???????????? ???? ???? ???????
"Dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, Maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya". (An-Nur:43) tidakkah ayat tersebut membuat anda merasa takjub dan dahsyat?!
Sekarang mari kita lihat kalau gunung es dari langit itu sebenarnya adalah awan, maka jika berdasarkan ukurannya yang seperti gunung, kita akan jumpai awan yang terbesar dengan sebutan awan Kumulonimbus
Awan ini terbentuk pada lapisan rendah, namun bisa tumbuh dan berkembang hingga ke lapisan tinggi. Awan inilah yang bisa menimbulkan petir dan kilat sehingga awan kumulonimbus merupakan salah satu awan yang paling dikhawatirkan oleh dunia penerbangan. Dikarenakan Awan kumolonimbus merupakan awan yang memiliki volume yang besar dan berkembang pada tempat yang rendah.
Tidak hanya itu, jenis awan ini memiliki ujung atas yang tinggi dan melebar, serta memiliki ketebalan yang besar. Selain itu, dengan bentuk yang menyerupai gunung ataupaun menara yang besar. Awan ini merupakan jenis awan yang menimbulkan hujan bahkan bisa membawa badai.
Dalam dunia penerbangan, awan ini merupakan awan yang sangat ditakuti oleh para pilot. Hal ini dikarenakan awan ini sering menghasilkan petir yang dapat membuat kecelakaan pada pesawat.
Ketika awan ini muncul akan membawa pertanda akan datangnya angin ribut, hujan yang lebat, maupun dapat menjadi pertanda munculnya tornado seperti yang berada pada kawasan sub tropis. Dengan warna yang putih kelabu, dan pada bagian bawahnya berwarna kelabu gelap.
Awan kumolonimbus akan tumbuh dan mebesar sampai pada ketiunggian 300 meter dan memiliki lebar sekitar 1 KM yang akan berbentuk seperti jaring raksasa.
Ciri-ciri awan kumolonimbus:
- Awan ini dapat ditemui dari ketinggian 2.000 – 16.000 meter diatas permukaan laut.
- Berwarna putih pada bagian atas dan kelabu gelap pada bagian bawah.
- Merupakan jenis awan yang yang menimbulkan hujan lebat.
Setelah membaca semua jenis awan yang ada dilangit bumi ini kamu akan dapat lebih mengetahui tanda-tanda alam yang baik dan berbahaya ketika akan melakukan perjalanan maupun pendakian.
Dahsyatnya awan kumolonimbus ini bisa jadi bagian akan terjadinya SUPERCELL.
Supercell adalah badai yang sangat jarang terjadi, namun memiliki daya penghancur yang dahsyat. Selain disebut sebagai badai supercell, sesuai wujudnya, badai ini juga disebut sebagai badai petir yang berputar. Supercell mengandung angin penghancur yang kuat, batu es sebesar bola baseball, dan tornado. Dengan semua kandungan yang ada dalam badai ini, Supercell mampu memberikan dampak yang luar biasa pada apapun yang dilewatinya.
Segala puji bagi Alloh yang bisa memberikan rahmat dan berkahnya ataupun adzabnya melalui awan ini.
Yang lebih menarik dikatakan bahwa gunung di langit itu adalah sebuah komet yang jatuh dari langit.
Dr. Louis Frank, seorang ahli fisika dari Universitas Iowa USA, mempelajari data yang dikumpulkan oleh satelit Dynamic Explorer 1 sejak tahun 1981 hingga 1986. Satelit tersebut merekam gambar-gambar ultraviolet, terutama untuk mempelajari lapisan udara yang mengitari bumi. Dari gambar-gambar ini Dr. Louis Frank menemukan lubang-lubang yang menembus atmosfer. Hingga saat itu belum ada yang bisa menerangkan, lubang-lubang apa itu sebenarnya. Ia memilah-milah sejumlah penjelasan dari berbagai pakar setelah menganalisisnya dengan tekun. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa lubang-lubang itu hanya mungkin terbuat oleh bola-bola es atau komet-komet salju yang datang dari ruang angkasa .
Ia memperkirakan, tiap komet beratnya sekitar 100 ton, terbungkus oleh lapisan hidrokarbon berwarna hitam. Komet-komet itu berjatuhan ke bumi kurang-lebih 100 juta banyaknya tiap tahun, atau 19 butir tiap menit. Ukurannya kira-kira 30 kaki (20 meter).
Menurut Dr. Clayen Yeates, ahli fisika pada Laboratorium Tenaga Dorong Jet di Pasadena, komet-komet tersebut berkecepatan 10 km per detik sejajar dengan kecepatan bumi, dan berada 1000 km di atas bumi. Bola-bola batu atau komet-komet salju itu lalu berpencaran menjadi butiran-butiran kecil dan menguap di atmosfer. Akhirnya uap ini akan berjatuhan sebagai hujan dan menyatu dengan sistem perputaran air di bumi.
Dalam perhitungan Dr. Louis Frank, tiap 10.000 tahun komet-komet itu dapat mengisi satu Inci atau 2,5 cm dari seluruh persediaan air yang terdapat di bumi. Maka bumi ini terbentuk 4,9 miliar tahun yang lalu, dan kejadian tersebut sudah berlangsung sejak awal terbentuknya bumi, proses turunnya komet-komet itu memang dapat memenuhi kebutuhan air untuk mengisi semua lautan dan bungkahan-bungkahan salju dl kutub.
Dengan menggunakan teleskop yang dapat menangkap seisi ruang angkasa di Observatorium Kitt Peak, Arizona, Dr. Yeates meneropong ke langit dan melihat bola-bola es itu berada pada jarak 150.000 km di atas bumi. Ia berhasil memotret bola-bola es atau komet-komet salju itu kian mendekati bumi. Seraya mendecak takjub la berkata kepada Prof . Ibrahini B. Sayed, "Sungguh mengherankan. Hasil-hasil penyelidikan ini sesuai betul dengan Al-qur'an."