Quote:
Spoiler for Lovecraftian Horror dan Cosmism:
Quote:
Spoiler for Cosmism:
Pada dasarnya, cosmicism adalah nihilisme + horror. Tapi tujuan aku bikin thread ini bukan buat bahas filosofi, jadi aku persingkat aja ke dasar dari cosmicism itu sendiri,
Cosmicism mengutarakan ide bahwa tidak ada satu penguasa alam di dunia ini; dunia ini hanya kumpulan spesies-spesies yang lebih tinggi atau lebih rendah dari spesies lain.
Sebagaimana manusia lebih tinggi dari sapi, jauh dalam semesta alam ada spesies lain yang lebih tinggi dari manusia, dan ada lagi spesies yang lebih tinggi dari spesies tersebut. Dan seterusnya-dan seterusnya.
Quote:
Bedanya dengan nihilisme, cosmicism tidak hanya menggambarkan bahwa manusia lahir tanpa tujuan, namun juga mengutarakan bahwa manusia tidak memiliki kontrol atau peran apapun dalam realita alam semesta.
Itu yang membuat "Lovecraftian horror" bukan sekedar cerita monster seperti Godzilla atau King-Kong. Punchline dari kisah Lovecraft bukanlah dalam betapa seram dan kuatnya monster yang dihadapi, namun betapa absurd dan mustahilnya makhluk yang muncul sampai-sampai manusia menjadi gila karena sadar bahwa alam semesta sangat luas dan pemahaman mereka hanyalah sekecil debu. Bahwa kecerdasan dan kekuatan yang selama ini dibanggakan oleh manusia, tidak akan ada apa-apanya jika dibandingkan apa yang ada di luar sana.
Quote:
Quote:
Quote:
LOVECRAFTIAN HORROR DALAM MEDIA AUDIO VISUAL
Meskipun dengan kesuksesan kisah yang ditulis H. P. Lovecraft, tidak ada satupun film yang sukses mengadaptasi karyanya. Beberapa usaha film indie dan low-budget sempat mencoba, hanya untuk menerima kegagalan komersil dan kritik, dengan satu-satunya yang ternama mungkin "Re-Animator", dan film itu hanya menceritakan kisah Lovecraft yang kurang terkenal dan fantastik.
Kenyataannya, konsep "makhluk tak terbayangkan" dalam tulisan Lovecraft terasa paling menakutkan ketika membaca tulisannya. Karena setiap individu yang membaca dapat membayangkan sendiri monster macam apa yang membuat sang narator kehilangan akal. Ketika makhluk tersebut diciptakan lewat spesial efek dalam film, rasa horror yang personal tersebut hilang karena yang tak terbayangkan, menjadi terbayangkan.
Namun, esensi dari lovecraftian horror hidup dalam berbagai film-film hollywood, dan bahkan anime atau manga.
Meskipun dengan kesuksesan kisah yang ditulis H. P. Lovecraft, tidak ada satupun film yang sukses mengadaptasi karyanya. Beberapa usaha film indie dan low-budget sempat mencoba, hanya untuk menerima kegagalan komersil dan kritik, dengan satu-satunya yang ternama mungkin "Re-Animator", dan film itu hanya menceritakan kisah Lovecraft yang kurang terkenal dan fantastik.
Spoiler for Re-Animator:
Kenyataannya, konsep "makhluk tak terbayangkan" dalam tulisan Lovecraft terasa paling menakutkan ketika membaca tulisannya. Karena setiap individu yang membaca dapat membayangkan sendiri monster macam apa yang membuat sang narator kehilangan akal. Ketika makhluk tersebut diciptakan lewat spesial efek dalam film, rasa horror yang personal tersebut hilang karena yang tak terbayangkan, menjadi terbayangkan.
Namun, esensi dari lovecraftian horror hidup dalam berbagai film-film hollywood, dan bahkan anime atau manga.
Spoiler for Film:
The Thing (1982), Prometheus (2012), The Void (2016), Alien (1979), dan Annihilation (2018) adalah contoh beberapa film yang menampilkan cosmic horror dimana kita dibawa situasi yang sulit untuk dijelaskan dengan akal sehat manusia. Baik itu di lokasi terpencil, luar angkasa, planet lain, atau dimensi lain, kita dibawa ke situasi dimana eksistensi manusia dikecilkan dengan keberadaan makhluk dan peradaban lain yang lebih superior dari kita.
Alien, The Thing, dan Prometheus menunjukkan makhluk dan peradaban asing yang membawa malapetaka terhadap manusia. The Void dan Annihilation memiliki jiwa lovecraftian horror yang sangat kuat disini karena keanehan realita yang ditunjukkan ke protagonis benar-benar mendobrak garis pembatas fiksi dan realita dalam pemahaman mereka, membawa mereka jatuh ke lembah kegilaan.
Spoiler for Screenshot scene:
The Thing (The Thing, 1982)
The Engineer (Prometheus, 2012)
Dimensi lain (The Void, 2016)
Sarang Xenomorph (Alien, 1979)
Beruang mutant (Annihilation, 2018)
Namun, sifat komersil film hollywood dapat dibilang mengurangi kengerian horror lovecraft karena sang protgaonis harus menang di akhir. Kisah lovecraft menitik beratkan bahwa semesta bukanlah masalah baik vs buruk, namun spesies satu dan spesies yang lain. Namun psychological horror yang demikian sangat sulit untuk mendapatkan kesuksesan secara komersil.
Spoiler for Anime:
Dalam anime atau manga, aku nggak akan memasukkan anime seperti Nyaruko-San yang mereferensi monster Lovecraft karena sifatnya yang berupa parodi, bukan horror. Hal ini cukup sering terjadi karena mitos Cthulhu sudah menjadi bagian pop culture beberapa tahun terakhir.
Manga atau Anime yang menurutku cukup membawa jiwa lovecraftian horror adalah:
Made in Abyss (2012 - ), Hunter X Hunter (1998 - ), Berserk (1989 - ), & karya-karya Junji Ito (1989 - ).
Namun berbeda dengan film dan novel, unsur lovecraftian horror dalam Made in Abyss, Hunter X Hunter, dan Berserk tidak mendobrak realita protagonis. Hal ini karena keberadaan makhluk dan semesta yang diluar pemahaman manusia sudah menjadi bagian dari realita sang protagonis. Kisah yang bersifat fantasi membuat monster menjadi hal yang cukup lazim, sehingga efek horror lebih terasa pada pembaca daripada si karakter. Meski demekian, protagonis tetap dalam bahaya dengan munculnya makhluk yang lebih kompleks dan kuat dari sebelumnya.
Sebaliknya, Junji Ito membawa kisah horror pada kehidupan sehari-hari. Manga-manga horror-nya menempatkan karakter manusia biasa dalam penemuan dan konfrontasi yang mengerikan dengan makhluk dan situasi aneh. Berbeda dengan film dan 3 manga sebelumnya, si protagonis dalam kisah Junji Ito selalu menjadi korban situasi horror yang dia jumpai. Hal ini menempatkan pembaca dalam kengerian yang hampir sama dengan karakter dalam cerita.
Quote:
Spoiler for Halaman:
Lapisan ke-6 lembah (Made in Abyss)
5 Malapetaka besar (Hunter X Hunter)
Sea God (Berserk)
Makhluk dasar laut (Thing That Drifted Ashore, Junji Ito)