Sikap Menyebalkan HRD Dimata Calon Karyawan
Thursday, June 28, 2018
Kalau Anda sering menghadapi proses rekrutmen atau seleksi masuk perusahaan, pasti Anda sudah bertemu dengan beragam karakter HRD atau perekrut. Biasanya merekalah yang menjadi gerbang awal dari perjalanan Anda memasuki sebuah perusahaan. Mereka yang menyaring CV, berkomunikasi dengan kandidat, melakukan wawancara, hingga melanjutkan proses hingga tahap negosiasi gaji.
Menangani jumlah kandidat atau calon karyawan yang tidak sedikit tentu bukan hal yang mudah. Namun, tanpa sadar para HRD ini kerap melakukan hal-hal yang menyebalkan di mata calon karyawan. Berikut di antaranya:
1. Tidak memberi informasi yang jelas
Undangan seleksi, baik wawancara maupun yang lainnya, idealnya meliputi segala informasi yang wajib diketahui kandidat, termasuk apa saja yang perlu mereka siapkan sebelum hari "H". Informasi yang tidak jelas atau kurang lengkap dapat merugikan para kandidat dan membuat mereka kurang maksimal dalam melakukan persiapan. Dalam hal ini, sebenarnya perusahaan pun ikut dirugikan dalam hal waktu, karena harus menghadapi kandidat yang tak siap menghadapi wawancara.
2. Tidak menghargai waktu
Pernahkah Anda dibiarkan menunggu hingga berjam-jam dari jadwal seleksi yang disepakati? Anda hanya bisa menanti dengan penuh ketidakjelasan, karena tak ada yang memberitahu berapa lama lagi seleksi akan dimulai. Situasi seperti ini harusnya dapat dihindari. Sekalipun ada perubahan waktu, mestinya pihak perusahaan menginformasikannya kepada kandidat.
3. Tidak fokus selama wawancara
Tujuan utama diadakan wawancara tentu saja untuk mengenal lebih jauh para kandidat, serta menilai kualifikasi mereka. Namun, cukup banyak juga pewawancara yang malah asyik sendiri atau nampak tidak menyimak jawaban yang diberikan oleh kandidat. Hal itu tak hanya membuat kandidat merasa kurang dihargai, tapi juga khawatir sikap pewawancara akan memengaruhi penilaiannya terhadap mereka.
4. Senang menyerang kandidat
Dalam seleksi wawancara, pendekatan yang digunakan setiap perekrut untuk menilai kandidat tentu berbeda-beda. Nah, tipe perekrut yang senang menyerang atau menyudutkan kandidat biasanya cenderung membuat suasana wawancara jadi tidak mengenakkan bahkan menegangkan. Agar selalu siap, lihat di sini untuk mengetahui suasana wawancara termasuk sikap pewawancara di perusahaan tujuan Anda.
5. Menggantungkan harapan
Sejumlah perusahaan biasanya sudah memiliki alur rekrutmen yang jelas agar para kandidat mengetahui batas ekspektasi mereka. Salah satunya dengan memberikan informasi tentang rentang waktu dari setiap tahapan seleksi hingga tanggal pengumuman hasilnya. Perusahaan yang tidak memberikan informasi mengenai hal ini tentunya akan membuat kandidat waswas atau merasa diberikan harapan palsu.
Di satu sisi, memang Anda yang membutuhkan pekerjaan. Tapi, Anda pun harus ingat bahwa perusahaan juga butuh sumber daya manusia untuk menunjang kinerjanya. Walaupun satu posisi mungkin diperebutkan oleh ribuan orang, namun hal ini tidak lantas membenarkan perusahaan atau pihak HRD untuk memperlakukan kandidat dengan seenaknya.
Bagi Anda yang sedang dalam proses pencarian kerja, informasi di Jobplanet pasti berguna untuk Anda. Di sana, Anda tidak hanya bisa menemukan kisi-kisi wawancara, tapi juga testimoni dari para pengguna mengenai pengalaman mereka menjalani proses rekrutmen.
Dengan begitu, Anda tak akan kaget kalau proses seleksi di perusahaan incaran Anda memakan waktu berbulan-bulan. Suasana wawancara yang menegangkan pun bukan masalah, karena Anda sudah mengetahuinya sehingga sudah siap mental.