[Tips] Agar Liburan Keluarga Berjalan Seru


Buat yang masih single dan hobi jalan-jalan, pergi liburan kapanpun dan kemanapun pastilah nggak jadi masalah. Backpacking? Ayo! Ke pantai? Sip! Hari ini berangkat? Siap! Tentunya itu bisa terjadi selama syarat dan ketentuan terpenuhi, seperti kondisi dompet yang memungkinkan seperti jam kerja/kuliah yang fleksibel. Apalagi jika Anda punya jiwa dan semangat petualangan yang sangat tinggi seperti salah satu teman saya yang hobi bertualang ke kota asing hanya bermodalkan uang transport saja. Lho, lalu gimana dengan akomodasi? Nah itulah seninya. Teman saya itu hobi menjalin pertemanan dengan orang baru di kota tujuan wisatanya. Biasanya, dia akan numpang tidur di tempat kenalan barunya tersebut (atau tidur di musholla/masjid jika hari itu belum dapat kenalan baru). Sudah bisa ditebak kan bagaimana caranya untuk memenuhi kebutuhan makan, minum, dsb-nya?


Itu jika masih single. Jika sudah berkeluarga, acara travelling pun otomatis perlu penyesuaian ekstra. Belum tentu bisa pergi serba mendadak ke tempat antah berantah, kecuali jika pasangan punya hobi yang sama. Nah, lain lagi ceritanya jika sudah punya buntut. Pasti repot kan kalau tiba-tiba si bayi rewel saat perjalanan panjang. Atau si balita tiba-tiba bosan dan ingin jalan-jalan di luar, padahal saat itu sedang naik pesawat terbang. Lain lagi dengan si remaja yang mungkin akan komplain kalau di ajak pergi ke tempat yang tidak ada Wi-Fi nya, sehingga nggak bisa update foto liburan di Instagram. Dan segudang masalah tambahan lainnya yang mungkin akan membuat orang tua jadi malas untuk sering-sering pergi bersama anak-anak. Dengan kata lain, bepergian bareng keluarga perlu persiapan super ekstra dibanding pergi sendirian atau bersama pasangan. Banyak hal yang harus direncanakan jauh-jauh hari agar liburan berjalan lancar dan menyenangkan. Nggak asyik kan kalau saat diabadikan kamera ternyata ada yang manyun (karena bete, bukan karena pasang duck face)?



Kali ini saya ingin berbagi tips bagaimana caranya agar liburan bersama keluarga berjalan seru dan (relatif) menyenangkan bagi semua anggota keluarga (karena definisi menyenangkan bisa berbeda untuk setiap orang). Mudah-mudahan bisa sedikit membantu bagi keluarga yang sering merasa repot setiap kali akan pergi bersama anak-anak, khususnya bayi dan balita.




Menentukan destinasi wisata dan menyusun itinerary


- Bijaklah dalam menentukan destinasi wisata yang akan dikunjungi bersama seluruh anggota keluarga. Caranya, dengan mempertimbangkan minat dari masing-masing anggota keluarga dan mencari tempat yang kira-kira aman dan menyenangkan untuk semua. Dalam tahap ini, agar liburan berjalan lancar, orang dewasa sebaiknya memberikan toleransi ekstra dan lebih memperhatikan kebutuhan anak. Misalnya, boleh saja orang tuanya hobi olah raga ekstrem. Tapi membawa bayi saat terbang paralayang? Wah, bisa di demo kak Seto tuh.




- Bagaimana jika anggota keluarga memiliki minat yang berbeda-beda? Kuncinya terletak pada negosiasi dan kejelian orang tua dalam mengatur jadwal liburan. Jika memang tak mungkin mengunjungi tempat-tempat favorit pilihan anak-anak, beri pengertian dan jangan memberi janji palsu.




- Solusi lainnya, bisa juga dengan mengatur durasi waktu wisata agar tidak terlalu lama menghabiskan waktu di suatu tempat, sehingga sebisa mungkin dapat mengunjungi tempat-tempat yang ingin diinginkan oleh masing-masing anggota keluarga.




- Sudah dapat tempat wisata yang akan dikunjungi? Tips lain yang perlu diperhatikan adalah bijaklah dalam menyusun itinerary wisata. Jika membawa bayi dan balita, usahakan agar perjalanan wisata tetap tidak mengganggu waktu istirahat rutin (seperti tidur siang dan jam tidur malam). Perhatikan juga kemudahan transportasi dari dan menuju ke tempat wisata tersebut (jika akan bepergian menggunakan kendaraan umum).




- Agar liburan lebih berkesan, pertimbangkan melakukan aktifitas yang melibatkan seluruh anggota keluarga. Rafting maupun memetik strawberry salah satu contohnya.




Persiapan keberangkatan


- Jika membawa bayi dan balita, persiapkan kondisi fisik buah hati dari jauh-jauh hari. Suplai vitamin dan istirahat perlu diperhatikan. Jangan sampai si kecil jatuh sakit menjelang waktu berlibur ataupun saat tengah liburan.




- Berencana untuk membawa bayi? Perhatikan jadwal imunisasi si kecil. Selain jangan sampai terlewat, juga karena ada beberapa imunisasi yang memberikan efek demam paska imunisasi. Nggak seru kan jika booking hotel terpaksa dibatalkan karena si kecil tiba-tiba demam paska imunisasi?




- Apa saja yang harus disiapkan saat berkemas? Sabar, tunggu ronde berikutnya ya.




Saat di perjalanan


- Sudah jadi rahasia umum jika perjalanan (terutama perjalanan panjang) bisa menjadi salah satu fase terberat bagi keluarga yang membawa anak. Lebih-lebih jika si kecil rewel. Jadi jika si kecil bersikap nggak biasanya (rewel atau nangis), dari pada langsung murka, cari tahu apa yang membuat dia rewel. Apakah karena bosan, mual, atau ada penyebab lainnya. Dengan mencari tahu penyebab rewelnya, baru bisa dicari jalan keluarnya.




- Untuk mencegah si kecil merasa bosan, siapkan bermacam hal yang bisa membuatnya sibuk selama di perjalanan. Untuk tips ini, tunggu tulisan selanjutnya.




- Jika bepergian naik mobil, tak ada salahnya sering-sering berhenti untuk meluruskan kaki dan buang air kecil. Sering berhenti juga berfungsi untuk mencegah kebosanan pada anak.




- Alternatif lain untuk mencegah anak rewel, bisa juga dengan memberikan sistem reward pada anak. Misalnya saja, jika bisa bersikap tenang selama waktu tertentu, maka dia akan mendapat poin untuk dikumpulkan dan ditukarkan dengan hadiah tertentu.




- Jika bepergian menggunaan pesawat, pilih tempat duduk yang ada di barisan pertama. Kenapa? Karena disana ruang untuk meletakkan kakinya lebih luas, sehingga anak akan lebih leluasa. Alternatif lainnya, dudukkan anak diantara 2 orang dewasa. Saya pribadi lebih suka menempatkan anak di dekat jendela, sehingga perhatiannya bisa teralihkan dan lupa untuk rewel.




- Tambahan lain jika pergi dengan menggunakan pesawat, sebaiknya anggota keluarga (termasuk jika pergi bersama keluarga besar) memesan tempat duduk yang berdekatan. Tujuannya agar dapat saling membantu jika terjadi sesuatu.




- Bagaimana jika si kecil mabuk perjalanan? Jika si kecil memang mudah mabuk, ngga ada salahnya minum obat anti mual sebelum perjalanan. Cara lain, cobalah untuk melonggarkan pakaiannya dan atur posisi duduknya senyaman mungkin. Untuk beberapa anak, membuka jendela mobil (kalau pergi naik mobil) bisa membantu mengurangi rasa mual. Bisa juga dengan memakan permen dengan rasa segar/asam. Cara lainnya, bisa dengan membalurkan kayu putih ke badan anak. Lho kok caranya banyak? Karena cara mengatasi mual untuk anak bisa berbeda-beda, jadi silahkan coba-coba cara mana yang paling manjur untuk si kecil.




Di tempat liburan


- Prosedur utama setelah tiba di tempat menginap: cari tahu jalur evakuasi darurat. Jadi jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, bisa meminimalisir kepanikan saat menyelamatkan diri.


- Jika pergi ke tempat yang mengalami perbedaan waktu, pahami jika anak-anak mungkin sedikit kesulitan untuk beradaptasi dengan waktu di tempat baru (jet lag).


- Saat bepergian ke tempat ramai, usahakan dandani anak dengan ciri khusus agar mudah dikenali. Selipkan juga nomor kontak di baju anak untuk berjaga-jaga seandainya si kecil terpisah dari Anda.




Kira-kira itulah beberapa tips dasar agar liburan keluarga berjalan lancar sesuai yang diharapkan. Insya Allah saya akan berbagi tips packing untuk family trips dalam tulisan berikutnya. Semoga bermanfaat!







Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel