Halo gan balik lagi di trit ane yang receh ini.Langsung aja di trit ini ane bakal ngebahas "IPA VS IPS : Mana Yang Lebih Sukses ?" . Pasti sebagian besar dari agan/sista bakal jawab "ya jelas anak IPA dong !! ya kan !! ya engga"..... dan juga yang satu ini yaitu IPA lebih bergengsi ...eeeeiiitssss eeeiiitttsss tunggu duluu yakk :o.
Agan dan sista tau engga kalau pada kenyataannya pemerintah kita Indonesia tercinta ini tidak pernah lohh menciptakan jurusan IPA di Sekolah Menengah Atas dan kemudian meng-anaktirikan mereka yang sudah terlanjur (atau memang berniat) menekuni jurusan IPS. Lantas,Kenapa harus muncul pertanyaan bodoh seperi "Benarkah anak IPA lebih jago/pinter dari anak IPS ?".
Sayangnya stigma kedigdayaan anak IPA itu seperti sudah melegenda di tanah air tercinta kita,Indonesia ini gan/sist.Akibatnya nihh ya mereka yang sudah lulus dari hegemoni putih abu-abu dengan label "Anak IPA" merasa menang karena yakin telah memilih opsi yang paling dibenarkan gan/sist:(.
Sedangkan adik-adik kita nihh yang sedang bahagia karena terlepas dari seragam SMP yang kedodoran,Langsung galau karena dihadapkan dengan dua pilihan yang dipenuhi konspirasi meragukan : IPA atau IPS ?
Karena itu,adalah langkah yang sangat bijak untuk meluruskan kebengkokan ini agar semua orang tidak merasa terbebani.Terbebani oleh kebanggaan pun terbebani oleh olok-olok yang mengerikan/berlebihan. Percayalah, entah IPA/IPS semua akan sama sampai kapanpun, sama SMA-nya jadi tidak perlu untuk dilebih-lebihkan ya gan/sist.
Quote:
MITOS YANG SENGAJA DILARUTKAN MENJADI FAKTA
Sebab lain kenapa bendera IPA lebih berkibar ketimbang IPS adalah banyaknya anggapan non fakta diracik sedemikian rupa hingga menjadi seolah-olah itu adalah fakta otentik.Ada berapa ?? Banyak dahh pokoknya gan/sist.
Yang paling mencolok pasti karena jurusan IPA dianggap lebih bergengsi ketimbang jurusan IPS. Saking bergengsinya nihh ya banyak orang tua yag memaksakan anak-anaknya masuk jurusan IPA padahal anaknya ingin ke jurusan IPS.
Yang bener adalah bergengsinya jurusan IPA karena banyak dari lulusannya yang kemudian sukses dengan pekerjaanya.Mengapa bisa banyak ? Ya karena banyak orang antusias membicarakannya pada orang tua,guru bahkan pacar.
Sebenarnya banyak lulusan IPS juga bisa lohh dapat hasil sementereng lulusan IPA .Tapi kenapa banyak yang tidak tahu ? Itu karena sebagian besar dari kita terdoktrin malas untuk membicarakannya.
Itu hanya satu contoh kecil saja. Contoh kecil yang begitu ampuh mencuci otak dan mengaburkan kesadaran berpikir masyarakat Indonesia. Aku, kamu, dan mereka.
Quote:
KESUKSESAN BUKAN KARENA JURUSAN
Sekali lagi, sampai kapan pun, anak IPA dan anak IPS itu sama-sama SMA-nya. Seragam mereka sama, hanya berbeda ukuran dan kerapiannya. Umur mereka relatif sama, karena SMA memang diperuntukkan bagi remaja yang sedang tumbuh dan berkembang.
Namun terlepas dari semuanya, mereka –anak IPA dan IPS itu– mempunyai perbedaan tentang kemauan meraih sukses di masa depan. Banyak anak IPA yang ingin sukses dengan cita-cita yang diperjuangkannya, begitu pun dengan anak IPS kebanyakan.
Dan di sisi lain, ada segelintir anak IPA yang masa bodoh dengan nasibnya di masa depan. Di jurusan IPS juga sama saja, pasti ada beberapa siswa yang berpikiran serupa. Kelas IPA tidak selalu penuh dengan siswa pintar, kelas IPS pun tidak melulu riuh oleh siswa-siswa nakal.
Quote:
KEMAUAN DAN KEMAMPUAN UNTUK SUKSES
Jadi apa intinya? Bahwa kesuksesan seseorang itu tidak bisa dijamin dari apa jurusannya. Baik IPA atau pun IPS, keduanya sama-sama menawarkan kesempatan sukses yang sama.
Pada akhirnya, ini semua adalah tentang kemauan dan kemampuan pribadi pelakunya. Mau punya kemauan sebesar apapun untuk sukses, kalau tidak dibekali dengan kemampuan yang cukup, percuma.
Begitu pun sebaliknya, kemampuan besar yang dimiliki seseorang, tidak akan ada gunanya kalau tidak dibarengi kemauan untuk menggunakan dan mengembangkannya. IPA dan IPS itu hanyalah jurusan, dan jurusan itu tidak lebih dari jalan untuk mendekati tujuan.
Sedangkan sukses, kamu pasti paham tidak hanya bisa diraih dengan satu jalan saja.
Sekian dan terima kasih.