Dalam KTP Tertera Islam, Tapi Eks-Gafatar Mengaku Bukan Muslim
Dalam KTP Tertera Islam, Tapi Eks-Gafatar Mengaku Bukan Muslim
Oleh:
Tempo.co
2 Februari 2016 23:02 WIB
Sejumlah mantan anggota Gerakan Fajar Nasional (Gafatar) mengantri makanan di tempat penampungan sementara Youth Centre, Sleman, Yogyakarta, 29 Januari 2016. Selama tiga hari kedepan mereka akan dikarantina guna mendapatkan pendampingan dan pemahaman mengenai deradikalisasi. TEMPO/Pius Erlangga
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang ditampung di Youth Center, Mlati, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mayoritas beragama Islam. Buktinya, di kartu tanda penduduk mereka tertera Islam pada kolom Agama.
Namun, ternyata setelah menjadi pengikut Gafatar, mereka tidak menjalankan syariah Islam lagi. Terbukti saat ada acara pemberian materi di lokasi penampungan, mereka tidak mengaku muslim.
"Gongnya tadi malam, saat yang beragam Islam diminta berdiri, tidak satupun dari mereka yang berdiri. (Padahal) di KTP Islam," kata Sigit Alfianto, Kepala Seksi Bantuan Sosial Korban Bencana Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, 2 Februari 2016.
Yang sangat kasat mata, dari ratusan warga eks Gafatar itu tak ada yang menunaikan ibadah salat. Baik di masjid maupun di asrama. Padahal masjid berada di dalam tempat penampungan sementara itu. Hanya satu orang pengikut Gafatar yang ikut salat di masjid itu. "Jangan tanya soal agama, itu urusan individu," kata Pargiat, 67 tahun, pengikut Gafatar asal Yogyakarta.
Begitu pula pengikut Gafatar lain, Heru Novian, warga Caturtunggal, Yogyakarta. Dia sudah tidak menjalankan ibadah salat sejak masuk Gafatar. Bahkan saat akan berangkat ke Kalimantan, dia dan perekrut melarang istrinya membawa mukena. "Dia tidak salat lagi. Semoga nanti kalo pulang ke rumah dia mau beribadah seperti sebelumnya," kata ibu dari Heru, Nining.
MUH SYAIFULLAH
https://nasional.tempo.co/read/74160...u-bukan-muslim