Jangan "Nongkrong" di Toilet Lebih Dari 15 Menit Gan, Bahaya
Friday, July 13, 2018
Spoiler for illustrasi:
Apa kamu sering bermain ponsel atau membaca koran setiap kali buang hajat? Kelamaan duduk di toilet untuk menunggu buang air besar ternyata bisa berisiko membahayakan kesehatanmu. lho.
Saat buang hajat, terutama buang air besar (BAB), disarankan jangan melebihi waktu 15 menit di dalam toilet. Jangan biasakan nongkrong sampai terasa kebelet, akan tetapi datanglah ke toilet hanya saat kamu merasa benar-benar kebelet.
"Karena kalau tidak kebelet, bisa jadi kamu malah memaksa atau menekan agar 'keluar' dan cepat selesai. BAB bukanlah proses asal keluar," tutur Gregory Thorkelson, MD, ahli pencernaan di University of Pittsburgh, dikutip dari Men's Health.
Semakin kamu memaksa atau menekan, semakin besar risiko munculnya wasir. Yaitu membengkaknya pembuluh darah di sekitar anus yang bisa menyebabkan nyeri atau malah berdarah. Terlebih lagi, terlalu sibuk baca koran atau scrolling di ponsel bisa menghilangkan rasa kebelet.
"Ada gelombang peristaltik, sebuah kontraksi progresif yang berirama yang menggerakkan fesesmu dalam usus, menyebabkan rasa mulas. Lalu ketika feses sampai di rektum, baru terasa kebelet," terang Dr Thorkelson.
Jika kamu tak segera ke kamar mandi saat kebelet, bisa-bisa kamu mengalami apa yang disebut proses peristaltik terbalik. Di mana fesesmu berbalik lagi ke usus dan membuat proses BAB semakin susah karena kerasnya feses.
"Usus mengekstraksi sejumlah cairan dari feses, yang bisa menyebabkan konstipasi. Makin keras dan makin kering, makin susah feses untuk 'turun'," lanjutnya lagi.
Jika rasa kebelet itu hilang, maka segera bangkit dari toilet dan tunggu sampai gelombang mulas itu kembali dalam beberapa jam. Dan kalau butuh lebih dari 15 menit untuk BAB, berarti ada masalah, seperti karena stres yang bisa mengurangi peristaltik dan melambatkan gerakan ususmu.
Selain itu, kurang serat bisa menjadi salah satu faktor. Dr Thorkelson menyarankan untuk mengonsumsi setidaknya 38 gram serat per hari. Atau minumlah kopi, sebuah studi dari Scandinavian Journal of Gastroenterology mengungkapkan bahwa kontraksi otot dalam gerakan peristaltik bisa dipicu oleh kopi.
Spoiler for Sumur: