Quote:
Balapan di TT Circuit Assen begitu berkesan bagi para pecinta MotoGP di tanah air, gimana enggak Gan? hampir sepanjang balapan penonton disuguhkan oleh atraksi berkelas dari para rider. Tercatat ada 8 rider yang berebut posisi pemimpin balapan, yaitu Rins (Suzuki), Marquez (Honda), Zarco (Tech3), Vinales/Rossi (Yamaha), Dovi/Lorenzo (Ducati), Cal Crutchlow (LCR). Mereka semua bergantian saling salip dengan cara yang ciamik untuk berusaha mendapatkan posisi yang terbaik. Sanking serunya, mereka-mereka ini bergantian berada diposisi 3 besar loh. Balapan kemarin membuktikan tidak hanya kualitas kuda besi, akan tetapi skill dari para rider yang pada akhirnya "Masih" Baby Alien yang keluar sebagai yang terhebat.
Langsung Aja Yuk, Menelisik Performa The Doctor sepanjang musim 2018
Tak bisa dimungkiri jika mayoritas pemerhati MotoGP masih memusatkan perhatiannya kepada The Living Legend Valentino Rossi. Dan seperti yang kita sama-sama ketahui jika musim ini The Doctor tampil seperti bukan usianya kini. Setelah GP Assen, Vale masih bertengger di posisi ke-2 klasemen sementara. Namun meskipun memiliki hasil yang cukup positif, yang menjadi pertanyaan apakah cukup membuat para penikmat puas akan pencapaian The Doctor? Lucunya kita harus menjawab tidak. Entah mengapa melihat Vale juara dunia kembali merupakan sebuah harga yang tak bisa ditawar disetiap musimnya.
Benar bukan?
:toast
Quote:
Nah Masalahnya, Apakah Usia atau Memang Pesaingnya yang Terlalu Kuat yang Membuat Vale kembali Gagal Juara Dunia?
MoreBikes Tak salah jika menimbang faktor usia yang menjadi salah satu faktor penghambat The Living Legend untuk kembali merengkuh gelar juara dunia, Gan. Meski masih tetap kompetitif, tetap saja performanya kini tak sehebat saat masih berada di usia emas. Tapi meskipun begitu, usia nyatanya bukanlah penghalang terbesar Rossi untuk kemballi juara dunia, terbukti sampai saat ini. Percaya atau tidak, semakin banyaknya rider yang berkualitas menjadi faktor terbesar Rossi saat ini untuk kembali merasakan gelar juara dunia menjelang akhir karirnya di dunia balap MotoGP.
Vale saat terakhir juara dunia pada musim 2009. Sumber foto: MotoGP Kita semua sama-sama tahu jika tahun terakhir Rossi menjadi juara dunia adalah pada musim 2009. Musim dimana Yamaha sedang berada di puncak performa, dan satu-satunya pengganggu saat itu ialah rekan satu timnya sendiri yaitu Jorge Lorenzo, yang notabene di tahun berikutnya menjadi juara dunia.
Dan jika kita menengok kebelakang lagi, saat berhasil juara dunia nyatanya Vale belum memiliki para pesaing yang tangguh, dan dengan tunggangan yang prima, tercatat hanya Sete Gibernau, Max Biaggi atau Casey Stoner yang bergantian menjadi rider perusak hegemoni The Doctor di kelas MotoGP. Dan ketika Nicky Hayden juara dunia pada musim 2006, itu murni karena kesalahan The Doctor sendiri yang melakukan kesalahan di seri terakhir yang membuatnya terjatuh saat balapan.
Sekarang? Ada Banyak! Bahkan Rider Tim Satelitpun Sangat Mengganggu
Johann Zarco
Jika dulu tim satelit hanya menjadi penggembira saja saat balapan, kini dalam kurun waktu satu dekade terakhir tim satelit menjelma menjadi perebut podium bagi tim pabrikan. Nama-nama seperti Cal Crutchlow, Petrucci atau yang paling menonjol yaitu Johann Zarco bergantian tampil menggila baik saat berhasil mencapai front row ketika kualifikasi atau menduduki podium saat balapan. Memang tak bisa dimungkiri regulasi demi regulasi yang dibuat oleh Dorna membuat tim satelit mampu unjuk gigi dihadapan tim pabrikan. Hal seperti ini yang membuat situasi Vale makin runyam untuk mewujudkan mimpi kembali juara dunia.
Quote:
Tapi Selain Itu, Percayalah! Marquez Menjadi Faktor Terbesarnya
Percayalah, salah satu faktor terbesar yang membuat Rossi atau bahkan fansnya harus bersikap realistis adalah karena rider ini. Yap, Marc Marquez! Gak salah doi dijuluki Baby Alien karena memang skillnya berasa bukan dari makhluk bumi. Gak hanya skill, soal semangat, kadar kenekatan sama kecerdikan doi menjadi momok yang menakutkan bagi siapapun yang menargetkan juara dunia di MotoGP. O ya, selain itu semua, faktor "Luck" Marquez ini juga gak bisa di anggap remeh loh Gan. Kenapa? Karena selain tampil bagus, gak jarang juga para pesaingnya mengalami kesialan beruntun saat ingin mengejar perolehan poin Marquez. Aneh kan?
Harus TS mengatakan ini, bahwa untuk saat ini atau bahkan 10 tahun kedepan, mungkin hanya dirinya sendirilah musuh terbesarnya merengkuh banyak gelar dan rekor pribadi di ajang balap MotoGP.
Eurosport
Quote:
Kesempatan terbaiknya ada pada tahun 2015, musim dimana para pesaingnya berada di performa yang tidak stabil atau diantaranya memilliki masalah pada motornya. Namun sayang seribu sayang, saat Lorenzo perlahan merangkak naik, Rossi tak bisa menahan emosi di akhir musim, tepatnya di seri Malaysia dimana ia melakukan pelanggaran yang membuatnya terkena pinalti harus start di pos paling belakang di seri terakhir, Valencia.
Kini pandanglah Rossi bukan untuk Juara Dunia, Tapi nilailah dari semangatnya untuk terus tampil kompetitif. Sisi positifnya, mungkin Rossi satu-satunya Rider yang mampu tampil kompetitif di usia senja sepanjang sejarah MotoGP. Selagi Rossi masih balapan, kita akan terus disajikan oleh aksi-aksi yang memukau dari The Doctor, bahkan kharismanya akan terus tetap membuat MotoGP selalu seksi untuk di tonton. Bukan Begitu? Kabar bagusnya, Yamaha masih berminat memakai jasa Vale untuk 2 musim berikutnya. Artinya? Vale akan terus balapan di MotoGP sampai usianya menginjak 41 tahun.