Srikandi Jawa Timur Kini Menunjukkan Taji



Jawa Timur dikenal sebagai daerah yang keras dan juga sebagai kota para santri, tapi mereka yang berada di bagian ujung timur pulau jawa ini memiliki kekuatan yang tak bisa diremehkan terutama ketika para srikandi berjaya menaiki tahta untuk memimpin masyarakatnya, baik dari level gubernur hingga yang terbawah.



Saat ini ada 10 srikandi Jawa Timur yang menguasai puncak kepemimpinan di daerahnya, tapi yang baru saja memimpin dengan kemenangan melalui perolehan suara di pilkada kemarin adalah Khofifah Indar Parawansa yang sebentar lagi menjabat sebagai gubernur Jatim.

Sebelum itu terjadi sudah ada sosok Tri Rismaharini yang sudah membuat publik kagum dengan talentanya memajukan kota Surabaya. Para srikandi muda ini memang tak lepas dari regenerasi santri wanita yang berpegang pada ajaran NU yang memang sudah mendarah daging di kawasan Jawa Timur.

Mereka menjadi bagian orang yang bisa maju dengan pemikiran intelektualnya karena tidak mengkotak-kotakkan masalah khilafiah, semua masyarakat dianggap sama bahkan sosok manusia merdeka dilepas dari sikap diskriminasi terhadap kaum hawa namun walau mereka berkarir sebagai pemimpin tetap dirumah beliau-beliau ini, merupakan bagian dari ibu anak-anak yang dipimpin kepala keluarganya yaitu suami.



Srikandi Jawa Timur memang bertalenta, Bojonegoro, Mojokerto, Probolinggo, Batu, Kediri, Jember dan Surabaya mempunyai sosok pemimpin wanita yang berkharisma. Dengan panutannya menjadi masyarakat dibawah naungan organisasi NU memang memberikan gaya tersendiri yang membuat masyarakat percaya kepada mereka, NU memang bukan organisasi politik namun hampir seluruh simpatisannya turut serta meramaikan khasanah politik di negeri ini.

Sikapnya yang lebih moderat lebih mudah diterima, walau seringkali menjadi kambing hitam mereka yang tak suka dengan keberaneka ragaman pemikiran hingga terkadang para penyebar fitnah tak rela bila kalangan muda-mudi NU menjadi besar.

Hingga akhirnya dikalangan pelajar yang otaknya kerdil dan menjadi tak teepelajar sibuk mengurusi khilafiah saja, ia lupa bahwasanya mereka di sudut negara maju sudah membuat senjata canggih untuk persiapan perang dunia ke tiga, lalu di sini hanya senang saling memperolok kawannya yang seiman seakan-akan merasa paling suci dan paling baik, tapi yang dioloknya sudah memegang kekuasaan yang bisa membuat banyak hajat hidup orang banyak tergantung pada kebijakannya. Sedang yang mengolok hanya terus saja mengonggong tanpa bisa berbuat lebih untuk bangsanya.



Semoga srikandi Jawa Timur ini diberikan kesehatan dan terus berjuang untuk maslahat umat menjadi lebih baik kedepannya. Monggo serupuutt dolo juragan..



c4punk@2018

Referensi tulisan

http://bit.ly/2ufocDO




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel