The Sacred Riana tentang Bizzare Illusionist dan Asia/America's Got Talent
Monday, July 9, 2018
Indonesia punya banyak magician dan illusionist dalam cabang yang berbeda-beda. Siapa sih yang nggak kenal Deddy Corbuzier yang sejak tahun 90-an melakukan praktik magisnya di layar kaca. Setelah itu kemudian muncul nama-nama lain seperti Demian Aditya, Limbad, Joe Sandy, Rizuki, hingga yang kini tengah jadi pembicaraan orang-orang di Asia dan Amerika: The Sacred Riana. Seperti halnya nama-nama yang disebutkan sebelumnya, Riana juga punya spesialisasi sendiri di cabang sulap yang digelutinya saat ini. Riana menyebut dirinya sebagai bizzare illusionist.
Bizzare Magic adalah salah satu cabang sulap atau magis yang ditampilkan di panggung. Cabang ini biasanya menggunakan teknik storytelling. Di tingkat yang lebih serius, bizzare magic juga menggunakan permainan kata-kata. Mereka yang memainkan cabang ini harus punya kemampuan khusus dan juga ketangkasan tingkat tinggi mengingat aksinya seringkali rumit. Nah para bizzare magicians atau bizzare illusionist biasanya tampil menggunakan benda-benda keramat, artefak atau barang-barang antik untuk membuat stage act mereka semakin meyakinkan. Selain itu yang lebih penting lagi adalah bagaimana mereka menyajikan sisi teatrikal dari penampilan tersebut secara otentik sehingga seorang bizzare illusionist tidak hanya sekedar main sulap di atas panggung tapi juga menyajikan sebuah penampilan bak teater kecil. Bizzare illusionist juga memanfaatkan cerita-cerita horor dan hal-hal supranatural yang membuat penonton bergidik ketakutan dan merasa nggak nyaman demi menambah efek teatrikal dalam penampilan mereka.
Di Indonesia, The Sacred Riana adalah bizzare illusionist pertama yang berhasil mencuri perhatian Asia, bahkan kini Amerika, dalam penampilannya di Asia's Got Talent dan America's Got Talent. Riana yang punya karakter pendiam dengan kostum khas seperti anak sekolahan asal Jepang dan rambut panjang yang seringkali menutupi sebagian wajahnya, membius penonton dengan aksi panggungnya yang bikin takut hingga gemetaran. Anggun, Jay Park, dan David Foster selalu memberikan komentar positif dalam setiap penampilan Riana di panggung Asia's Got Talent Season 2 bahkan sampai babak final.
Dalam penampilannya di atas panggung, Riana juga menggunakan banyak sekali properti yang terlihat seperti benda-benda yang dibawa dari masa lalu, atau setidaknya berusia sudah sangat tua sekali. Di audisi Asia's Got Talent misalnya dia membawa sebuah kunci kuno dan kartu remi tua. Dia juga pernah menampilkan permainan ilusi menggunakan rumah-rumahan dan lonceng, papan Ouija, hingga potongan koran kuno seperti yang diperlihatkan di audisi America's Got Talent beberapa waktu lalu. Properti-properti yang dibawa Riana tidak hanya sekedar pajangan, tetapi jadi bagian dari cerita. Jadi bagian dari magik yang membius penonton dan membuat para juri bergidik dan ketakutan. Semua dipersiapkan dengan matang dan sangat hati-hati.
"Untuk satu penampilan persiapannya bisa cukup lama tapi semua tergantung waktu yang diberikan juga," ujar Mas Bow, manajer Riana, ketika mengobrol dengan KASKUS di sela-sela acara audisi terbuka Asia's Got Talent di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu. Riana yang hadir juga hari itu memang lebih banyak diam, menunduk, memeluk Riani--boneka yang selalu menemaninya--dengan erat. Lebih lanjut lagi Mas Bow menjelaskan soal tantangan yang dirasakan tim The Sacred Riana dalam setiap penampilan di Asia's Got Talent.
"Audisi pertama Asia's Got Talent itu persiapannya agak lebih lama. Karena kita sudah tahu tanggal audisinya, jadi bisa dipersiapkan dulu sekitar satu sampai dua bulan. Nah setelah lanjut ke babak berikutnya, waktu yang disediakan semakin singkat. Dari sebulan ke satu minggu. Makanya kita hanya menampilkan permainan-permainan yang sudah siap, bukan permainan baru yang belum pernah ditampilkan sebelumnya karena akan berisiko. Mengingat persiapannya singkat," lanjut Mas Bow.
Hal yang paling sulit menurut Riana dan timnya dalam satu penampilan di Asia's Got Talent adalah memangkas durasi. Mengingat ini adalah acara televisi, mereka tidak bisa beraksi di atas panggung terlalu lama. Meski tidak ada batasan atau persyaratan macam-macam dari pihak produksi Asia's Got Talent seperti misalnya tidak boleh terlalu supranatural atau tidak boleh menampilkan sosok-sosok tertentu dalam sebuah aksi panggung, tim Riana harus memutar otak ketika diminta tampil maksimal 3 menit saja.
"Itu yang bikin kita kaget. Soalnya Riana kalau perform paling minimal itu 10 menit. Makanya kita putar otak gimana caranya mengemas permainan yang sudah ada, yang sudah pernah dibawakan, tapi dibongkar lagi supaya ceritanya tersampaikan ke audience dalam waktu tiga menit. Selama penampilan di Asia's Got Talent, itu sih batasan yang paling susah," lanjut Mas Bow.
Dengan hanya tim kecil yang bisa berangkat dan stay di Singapura sepanjang season 2 Asia's Got Talent, The Sacred Riana mendapat banyak sekali dukungan dari tim produksi untuk kebutuhan penampilannya. Terutama tim panggung dan tim art yang menurut Mas Bow sangat membantu memaksimalkan aksi panggung Riana. Tidak heran kalau Jay Park, Anggun, hingga David Foster selalu terkesan menyaksikan The Sacred Riana bersama dengan Riani dan "teman-teman" khayalannya di panggung Asia's Got Talent musim lalu. Sampai-sampai produser America's Got Talent pun tertarik mengundangnya untuk ikut proses audisi acara televisi itu di Amerika.
"Riani nervous," kata Riana singkat ketika ditanya perasaannya tampil di America's Got Talent. Itu adalah dua kata pertama yang diucapkannya setelah hampir setengah jam mengobrol. Suaranya bergetar meski terdengar bisik-bisik.
:ceyem:ceyem:ceyem
Dari mana kira-kira Riana mendapatkan ide untuk penampilan panggungnya? Tunggu Thread lainnya di KASKUS.id!