Sulit Rem Nafsu Makan Manis dan Asin? Ikuti 5 Tips Ini
Tuesday, July 31, 2018
KOMPAS.com - Makanan "bermecin" alias asin menjadi salah satu hidangan yang paling sulit dihindari bagi sebagian orang. Tak sedikit pula yang berjuang menghindari makanan manis.
Meskipun sudah mengetahui bahwa konsumsi makanan asin dan manis dalam jumlah berlebihan tidak baik, namun masih saja banyak orang tak bisa mengerem nafsu makannya.
Nah, ada lima tips yang bisa kamu ikuti untuk meminimalisasi konsumsi makanan asin dan manis agar hidup lebih sehat:
1. Jaga tubuh tetap kenyang sepanjang hari
Spoiler for :
Lupakan dulu dietmu. Ahli diet Anna Taylor, MS, RD, LD menyarankan kita fokus terlebih dahulu membentuk pola makan yang sehat dengan porsi terkontrol dan makanan kaya gizi.
Pastikan kebutuhan kalori tubuh terpenuhi. Makan secara rutin sepanjang hari akan membantu kita mengontrol rasa lapar. "Jangan pernah melewatkan makan," kata dia.
Ahli diet lainnya, Kate Patton, MEd, RD, CSSD, LD menganjurkan kita untuk menjaga konsistensi waktu makan dan cemilan.
"Makanlah sarapan dalam satu atau dua jam setelah bangun tidur dan jaga waktu antarmakan tak lebih dari empat hingga enam jam," ujarnya.
Adapun ahli diet Jennifer Willoughby, RD, CSP, LD menyarankan agar makanan kaya protein disertakan di setiap waktu makan dan cemilan. Ini akan membntu menjaga kita tetap kenyang.
Jika masih ingin mengkonsumsi makanan asin dan manis, pilihlah yang memiliki nilai nutrisi. Seperti kracker biji-bijian utuh, kacang, buah segar, yoghurt polos dengan buah, atau dark chocolate dengan 70 persen kakao.
Beberaa hal juga bisa kamu lakukan untuk menjaga perut tetap kenyang. Misalnya, menyimpan cemilan sehat di tempat yang terjangkau, seperti dompet, meja kerja dan tas.
Kamu juga bisa merencanakan makan malam sebelum lapar. Sehingga menu yang dipilih tidak kebanyakan karena mengikuti nafsu.
Nah, meskipun kamu sedang menghindari makanan asin dan manis, jangan terlalu ketat melarang dirimu sendiri untuk mengkonsumsi makanan itu.
"Kamu tetap bisa menikmati porsi kecil makanan manis. Namun menjaga porsinya tetap terjaga akan membuat kamu patuh lebih lama," ujar Willoughby.
2. Hindari konsumsi soda diet
Spoiler for :
Sejumlah studi menunjukkan, konsumsi minuman dengan pemanis buatan tidak memiliki efek terhadap berat badan, namun cenderung bisa memperlebar lingkar pinggang.
Ahli diet Kristin Kirkpatrick, MS, RD, LD menambahkan, pemanis buatan cenderung membuat kita makan berlebihan.
Pemanis buatan pada akhirnya mendorong kita untuk mengkonsumsi gula yang sebenarnya.
Beberapa studi terhadap binatang juga menemukan, pemanis buatan membuat tubuh kita tahan terhadap insulin.
Ini akan meningkatkan kemungkinan berkembangnya prediabetes atau diabetes, serta meningkatkan risiko penyakit jantung.
Jadi, hindari diet soda ketika kamu sedang haus.
3. Program ulang selera makan
Spoiler for :
Ahli diet Brigid Titgemeier, MS, RDN, LD menganjurkan kita untuk memprogram ulang selera dan kebiasaan makan. Caranya, dengan mengganti makanan asin dan manis yang biasa dikonsumsi dengan makanan "asli".
Misalnya, mengganti kue-kue manis dengan aneka buah berry dan dark chocolate (dengan kadar kakao di atas 70 persen). Kamu juga bisa menambahkan sedikit selai kacang untuk kandungan protein dan lemak sehat.
Menurutnya, lemak sehat yang terkandung dalam selai kacang bisa membantu menekan nafsu makan manis di tubuh.
Begitu pula dengan makanan asin. Ketika kita sudah mengurangi makan makanan tinggi garam selama beberapa minggu, sedikit garam saja akan terasa terlalu banyak. Dengan begitu, kita hanya membutuhkan sedikit garam untuk memenuhi rasa lapar kita terhadap makanan asin.
Beberapa cara memangkas konsumsi garam, di antaranya meminimalisasi konsumsi makanan diproses, makanan kemasan, bahkan termasuk mengurangi konsumsi makanan restoran.
4. Temukan dukungan
Spoiler for :
Dukungan sistem (support system) yang kuat adalah salah satu kunci menekan rasa lapar terhadap makanan asin dan manis.
Orang dewasa seringkali mendapatkan dukungan dari orang-orang yang mengikuti program penurunan berat badan.
Bagi anak-anak, orangtua bisa membantunya dengan tidak membelikan permen dan cemilan bergaram secara rutin.
"Nenek dan kakek juga bisa mengajak cucu mereka untuk memilih konsumsi makanan alami ketimbang pencuci mulut tidak sehat," kata Willoughby.
Penting pula baik bagi anak-anak maupun dewasa, untuk berkonsultasi dengan ahli diet agar menemukan makanan pengganti yang tepat.
Jika cara makan sudah melibatkan emosional, para ahli kesehatan perilaku dan psikolog bisa membantu untuk membangun strategi menurunkan berat badan yang tepat.
5. Perhatikan tubuhmu
Spoiler for :
Tak sedikit mereka yang mengalami stres kemudian melampiaskannya dengan makan makanan asin dan manis. Apakah kamu juga stres?
"Jika iya, cobalah melakukan meditasi, olahraga, atau membaca untuk mengontrol dirimu," kata Patton.
Patton juga merekomendasikan kita untuk selalu meletakkan air minum di sekitar kita. Misalnya, di meja kerja, mobil atau tas untuk menghindari dehidrasi.
Jika kamu memiliki diabetes, kamu mungkin memiliki nafsu terhadap makanan manis lebih tinggi bahkan ketika level gula darahmu normal.
Ahli diet Dawn Noe, RD, LD, CDE menyarankan untuk mengurangi konsumsi whip cream yang ditambahkan ke buah-buahan yang kita makan.
Untuk pencuci mulut yang praktis dan sehat, Dawn merekomendasikan setengah cangkir oat, satu apel kecil yang dipotong dadu dan sedikit kayu manis.
Kemudian, panaskan di oven selama beberapa menit dan kita bisa mengkonsumsi cemilan sehat dan enak sebagai alternatif.
Jika kamu memiliki diabetes dan gula darah sedang rendah saat mengalami nafsu makan manis, konsumsilah 15 gram karbohidrat (3-4 tablet glukosa atau 4 ons jus buah asli) untuk menormalisasi gula darah.
Tapi, hindari cokelat. Sebab, cokelat terlalu lama dicerna dan tidak akan meningkatkan level gula darah dengan cepat.
Nah, kamu sudah dapat tipsnya, kan? Sekarang saatnya mencoba dan sukses menghindari kelebihan gula dan garam.
Selain bisa membantu menurunkan berat badan, mengurangi konsumsi garam dan gula juga bisa menurunkan sejumlah risiko kesehatan. Mulai dari diabetes, jantung, hingga hipertensi.