Gaji Animator Jepang Sangat Rendah

Gaji Animator Jepang Sangat Rendah


Pada tanggal 17 April 2018, ada seorang pengguna Twitter dengan nama @sleepymame memperlihatkan foto slip gaji yang dia dapatkan dari studio tempat kerjanya saat dia bekerja sebagai animator.

[img]
http://bit.ly/2NAkT2n
[/img]

Seperti yang bisa kita lihat, gaji sebesar 39.288 Yen dan itu adalah gaji bulanannya. Berdasarkan nilai kurs terbaru dari situs bank Indonesia nilai 100 yen sekitar 13.323 rupiah maka gaji bulanan animator tersebut kira-kira sekitar 5.234.505 rupiah.

Mungkin bagi beberapa orang berpikir kalo gaji segitu besar jika dibandingkan UMR/UMK di Indonesia khususnya namun jika anda melihat kebutuhan hidup seperti biaya makan, minum, listrik, air, parkir, uang transport, dll yang berbeda antara Jepang dan indonesia maka anda akan berpikir dua kali bahwa gaji tersebut besar. Sebagian orang terkadang tertipu oleh nilai gaji tanpa memperhatikan biaya kebutuhan hidupnya diwilayah tersebut/tempatnya tinggal.

Dia mengatakan kalau dia termasuk yang menggambar cukup lambat, jadi, dia hanya bisa menghasilkan sekitar 200 lembar. Sedangkan bagi yang cepat, mungkin bisa sekitar 400-500 lembar, dan itu pun pastinya hanya sekitar 2 kali lipat bayaran dari yang dia dapatkan.
@sleepymame mengaku kalau dia bekerja dengan sistem komisi, tetapi memang ada studio yang membayar animator mereka dengan gaji bulanan, walaupun bayarannya tetap sangat rendah untuk standar kehidupan di Jepang.

Berikut adalah karya hasil @sleepymame :

Spoiler for Gambar Hasil Karya @sleepymame:


Hikmah Yang Dapat Diambil


Setiap negara baik negara maju maupun negara berkembang pasti memiliki beberapa kesamaan namun terkadang media baik elektronik atau non-elektronik hanya memberitakan yang bagus-bagus saja tentang negara-negara maju tersebut. Dan terkadang kita iri karena merasa rumput negara tetangga lebih hijau daripada rumput milik negara sendiri tanpa mengetahui kebenaran dari rumput negara tetangga tersebut.


Sebaiknya kita syukuri saja apa yang kita miliki karena segala sesuatu pasti ada enak dan tidak enaknya. Daripada memikirkan kelebihan yang dimiliki pihak lain mengapa tidak mencari cara untuk membuat diri kita lebih bermanfaat bagi orang lain, bagi keluarga, bagi perusahaan, serta bagi agama dan kepercayaan masing-masing khususnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel