Pemuda Muslim Yang Kisahnya Ditutupi Kerjaan Inggris

Hai om dan tante, nubie coba nulis dimari ya semoga berkenan. Ane mau share sedikit tentang seorang pemuda muslim dari India yang sedikit banyak sempat membuat keretakan rumah tangga di kerjaan Inggris. Mungkin tulisan ini pernah diangkat agan yang lain, tapi ane dimari mencoba memberikan warna berbeda dan menambahkan beberapa info tambahan.


HAPPY READING!

MOHAMMED ABDUL KARIM (1863-1909)
 

 
Abdul Karim berusia 24 tahun saat tiba di Inggris dari Agra untuk melayani Ratu Victoria pada perayaan naik takhta "golden jubilee" pada 1887. Dikenal sebagai "Sang Munsyi", adalah seorang Muslim India pengiring Ratu Victoria. Ia bekerja melayani Ratu Victoria selama 15 tahun terakhir masa pemerintahannya, dan selama itu pula beroleh kasih sayang keibuan darinya. Abdul menjadi salah satu dari dua orang India yang terpilih menjadi pelayan Sri Ratu. Ratu Victoria sangat berkenan dengan pelayanannya dan menganugerahinya gelar "Munsyi", sebuah kata dari Bahasa Urdu yang kerap diterjemahkan menjadi "juru tulis" atau "guru".
 
Kisah Cinta Menakjubkan
 


Ratu Victoria sangat tertarik dengan Bahasa Urdu dan merasa sangat terbantukan dengan kehadiran Abdul. Ratu Victoria sangat menyukai Abdul dan menitahkan agar ia diberi bimbingan belajar bahasa Inggris. Abdul telah berhasil "menguasai bahasa Inggris dengan sangat baik" menurut Ratu Victoria.
Setelah Abdul menyampaikan keluhan kepada Sri Ratu, bahwa ia pernah bekerja sebagai juru tulis di India sehingga pekerjaan kasar semacam melayani meja makan bukanlah pekerjaan yang pantas baginya, jabatannya pun dinaikkan menjadi "Munsyi".



Dalam buku hariannya, Sri Ratu mencatat bahwa perubahan ini ia lakukan agar Abdul merasa betah: "Aku secara khusus ingin untuk tetap memanfaatkan jasa-jasanya karena ia membantuku mempelajari bahasa Hindustan, yang sangat menarik bagiku, ia pun sangat cerdas dan berguna." Foto-foto Abdul semasa bekerja sebagai pelayan meja makan dimusnahkan dan ia pun resmi menjabat sebagai sekretaris pribadi pertama yang berkebangsaan India bagi Ratu Victoria
 


"Dalam surat-suratnya (kepada Abdul) selama bertahun-tahun setelah ia tiba di Inggris sampai kematiannya pada 1901, ratu menandatangani surat dan menyebut sebagai "ibu yang mencintaimu" dan "rekan dekatmu". Di surat-surat lain, ia menambah tanda ciuman- sesuatu yang sangat jarang terjadi pada saat itu." Kata Shrabani Basu (Penulis kisah Victoria & Abdul) pada kantor berita BBC.
 
Dibakar Dan Dihapus
 

 
Hubungan yang akrab antara Abdul dan Ratu Victoria menimbulkan keretakan dalam Rumah Tangga Istana karena sebagian warga Rumah Tangga Istana menganggap derajat mereka lebih mulia daripada Abdul. Ratu Victoria bersikeras mengikutsertakan Abdul dalam perjalanan-perjalanannya, sehingga menimbulkan perdebatan antara Sri Ratu dan para pengiringnya yang lain.
 
Sejarawan Carolly Erickson dalam bukunya Her Little Majesty menulis, "Bagi orang India berkulit gelap dan disejajarkan dengan pembantu kulit putih ratu merupakan satu hal yang tak bisa diterima, duduk di satu meja bersama mereka, dan bersama-sama dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu penghinaan."


 
Sepeninggal Ratu Victoria, putranya, Raja Edward VII, membebastugaskan Sang Munsyi beserta orang-orang dekatnya dan memulangkan mereka ke India. Tetapi Edward mengizinkan Sang Munsyi menjadi orang terakhir yang melayat jenazah Ratu Victoria sebelum peti matinya ditutup dan ikut serta dalam arak-arakan pemakamannya. Nyaris seluruh surat-menyurat antara Ratu Victoria dan Karim habis dibakar atas titah Raja Edward

Masa Tua



Sang Munsyi meninggal dunia pada usia 46 tahun di kediamannya, Loji Karim, yang berdiri di atas tanah miliknya di Agra (Pakistan) pada 1909. Ia meninggalkan dua orang istri, dan jenazahnya dimakamkan di dalam sebuah mausoleum mirip pagoda di area pemakaman Panchkuian Kabristan di Agra bersebelahan dengan ayahnya.

Atas instruksi Raja Edward VII, Komisioner Agra, W. H. Cobb, berkunjung ke Loji Karim untuk mencari sisa-sisa surat-menyurat antara Sang Munsyi dan Sri Ratu atau warga Rumah Tangga Istana beliau, yang kemudian disita dan dikirim kepada Raja.



Raja Muda India (saat itu dijabat oleh Lord Minto), Letnan-Gubernur John Hewitt, dan para pejabat sipil di Jawatan India tidak membenarkan tindakan penyitaan itu, dan mengajukan usulan agar surat-surat tersebut dikembalikan. Pada akhirnya Raja mengembalikan empat pucuk surat, dengan syarat surat-surat itu harus dikirim kembali kepadanya bilamana istri pertama Sang Munsyi meninggal dunia.

Diabadikan Lewat Buku dan Film



Shrabani Basu mengungkap persahabatan antara Ratu dan Abdul setelah berkunjung ke kediaman musim panas Ratu dan menulis buku Victoria & Abdul: The True Story of the Queen's Closest Confidant.
Basu berhasil melacak buku harian yang masih disimpan anggota keluarga di India dan Pakistan, sejak Abdul meninggal pada 1909. Buku harian ini mengisahkan 10 tahun hidupnya di Inggris.
Buku harian dan jurnal lainnya dibawa Abdul dan keponakannya Abdul Rashid ke India setelah mereka dipecat. Mereka pindah ke Pakistan 40 tahun kemudian saat terjadi perpecahan.
Seorang anggota keluarga Abdul membaca tentang buku Basu di surat kebar Pakistan dan memberitahukannya tentang berbagai catatan yang masih tersimpan di Karachi.
"Saya cukup beruntung dapat mengungkap kisah cinta menakjubkan ini," kata Basu.

 

Pada tahun 2017, kisah ini diangkat ke layar lebar dengan judul "Victoria & Abdul" yang disutradarai oleh Stephen Frears dan diproduseri oleh Tim Bevan, Eric Fellner, Beeban Kidron dan Tracey Seaward. Naskah film ini ditulis oleh Lee Hall berdasarkan buku Victoria & Abdul karya Shrabani Basu. Film ini dibintangi oleh Judi Dench, Ali Fazal, Eddie Izzard, Tim Pigott-Smith (dalam peran film terakhirnya), Adeel Akhtar dan Michael Gambon.

Ada cerita juga dibalik peluncuran film ini di Inggris sono pas pemutaran perdananya tahun 2017 kemarin. Mulai dari warga biasa sampai pesohor yang pro kontra sama kisah ini. Dan mungkin juga agan sista dimari udah pada nonton film ini bisa share dimari.

Terima kasih udah mau mampir dan ngebaca tulisan ane yang agak morat marit, maklumin aja ya gan sist.
:toast

sumber:

https://www.bbc.com/indonesia/trensosial-41378800
https://id.wikipedia.org/wiki/Victoria_%26_Abdul
https://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_..._(Sang_Munsyi)
dari pemikiran sendiri

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel