Qurban Pertama yang di Terima Allah SWT

 
Qurban Pertama yang di Terima Allah SWT – "Ceritakan kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil ) menurut agama yang sebenarnya ketika keduanya mempersembahkan Qurban, maka diterima dari seorang dari mereka berdua (Habil ) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil) : "Aku pasti membunuhmu". (Habil) berkata : " Sesungguhnya Allah hanya menerima (Qurban ) dari orang-orang yang takwa". (QS. Al-Maidah : 27)


Dari penjelasan ayat diatas dapat difahami bahwa sejarah pertama kali qurban dilaksanakan oleh putra-putranya Nabi Adam As yaitu bernama Qabil dan Habil. Kekayaan yang dimiliki oleh Qabil mewakili kelompok petani, sedang Habil mewakili kelompok peternak. Saat itu sudah mulai ada perintah, siapa yang memiliki harta banyak maka sebagian hartanya dikeluarkan untuk qurban.
Setelah pasangan Nabi Adam As dan Hawa turun ke bumi, Allah Swt mengaruniakan anak keturunan kepada mereka. Tidaklah Hawa melahirkan kecuali selalu kembar laki-laki dan perempuan.

Pada kehamilan Hawa yang pertama dan yang kedua, lahirlah anak kembar yang sepasang, yaitu  Qabil dan Iqlima dan yang kedua Habil dan Lubuda. Saat keempat putera-puteri Nabi Adam as mencapai usia remaja dan memasuki baligh di mana nafsu berahi dan syahwat serta hajat kepada hubungan kelamin makin hari makin nyata dan nampak pada gaya dan sikap mereka. Hal ini menjadi pemikiran kedua orang tuanya dengan cara bagaimana menyalurkan nafsu berahi dan syahwat itu agar terjaga kemurnian keturunan dan menghindari hubungan kelamin yang bebas di antara putera-puterinya.

Kepada Nabi Adam as, Allah Swt memberi ilham dan petunjuk agar kedua puteranya dikimpoikan dengan puterinya. Qabil dikimpoikan dengan adik Habil yang bernama Lubuda dan Habil dengan adik Qabil yang bernama Iqlima.
Akan tetapi dengan tanpa diduga dan disangka rencana yang diputuskan itu ditolak mentah-mentah oleh Qabil dan menyatakan bahwa ia tidak mau mengawini Lubuda, adik Habil dengan alasan bahwa Lubuda adalah buruk dan tidak secantik adiknya sendiri Iqlima. Ia berpendapat bahwa ia lebih patut mempersunting adiknya sendiri.


Selengkapnya Klik : https://nusantarapeduli.com/qurban-p...ima-allah-swt/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel