Tata Cara Menyembelih Hewan Qurban


Tata Cara Menyembelih Hewan Qurban -  Kurang lebih satu bulan lagi kita sebagai umat islam akan merayakan hari idul adha. Idul adha identik dengan menyembelih hewan qurban. Bagaimana tata cara dalam islam?
 
Ada 2 Tata Cara Dalam Menyembelih Hewan :
Cara Pertama,
 
Nahr  ???, menyembelih hewan dengan melukai bagian tempat kalung (pangkal leher), ini adalah cara menyembelih hewan unta.
 
Allah berfirman,
 
??????????? ???????????? ????? ?? ????????? ???? ?????? ?????? ?????? ??????????? ????? ???? ????????? ?????? ??????? ???????? ?????????? ????????
 
Telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu bagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah… (QS. Al Haj: 36)
 
Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma menjelaskan ayat di atas, (untanya) berdiri dengan tiga kaki, sedangkan satu kaki kiri depan diikat. (Tafsir Ibn Katsir untuk ayat ini)
 
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu 'anhuma, beliau mengatakan, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat menyembelih unta dengan posisi kaki kiri depan diikat dan berdiri dengan tiga kaki sisanya. (HR. Abu daud dan disahihkan Al-Albani).
 
Cara Kedua,
Dzabh  ???, menyembelih hewan dengan melukai bagian leher paling atas (ujung leher). Ini cara menyembelih umumnya binatang, seperti kambing, ayam, dst.
 
Pada bagian ini kita akan membahas tata cara Dzabh, karena Dzabh inilah cara menyembelih yang banyak dipraktikkan di Indonesia dan di beberapa tempat lainnya.
 
Beberapa Adab yang Perlu Diperhatikan:
 
1. Hendaknya yang menyembelih adalah shohibul qurban sendiri, jika dia mampu. Jika tidak maka bisa diwakilkan orang lain, dan shohibul qurban disyariatkan untuk ikut menyaksikan.
 
2. Gunakan pisau yang setajam mungkin. Semakin tajam, semakin baik. Ini berdasarkan hadits dari Syaddad bin Aus radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
 
??? ????? ?????? ??????????? ????? ??? ?????? ??????? ?????????? ???????????? ??????????? ??????? ?????????? ???????????? ?????? ?? ?????? ?????????? ?????????? ?????????? ???????????
 
"Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan dalam segala hal. Jika kalian membunuh maka bunuhlah dengan ihsan, jika kalian menyembelih, sembelihlah dengan ihsan. Hendaknya kalian mempertajam pisaunya dan menyenangkan sembelihannya." (HR. Muslim).
 
3. Tidak mengasah pisau dihadapan hewan yang akan disembelih. Karena ini akan menyebabkan dia ketakutan sebelum disembelih. Berdasarkan hadits dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma,
 
?????? ??????? ????? ???? ????? ???????? ??????? ????? ???????? ? ?????? ???????? ???? ????????????
 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk mengasah pisau, tanpa memperlihatkannya kepada hewan." (HR. Ahmad, Ibnu Majah ).
 
4. Menghadapkan hewan ke arah kiblat.  Hewan yang hendak disembelih dihadapkan ke kiblat pada posisi tempat organ yang akan disembelih (lehernya) bukan wajahnya. Karena itulah arah untuk mendekatkan diri kepada Allah. (Mausu'ah Fiqhiyah Kuwaitiyah, 21:196).Dengan demikian, cara yang tepat untuk menghadapkan hewan ke arah kiblat ketika menyembelih adalah dengan memosisikan kepala di Selatan, kaki di Barat, dan leher menghadap ke Barat.
 
5. Membaringkan hewan di atas lambung sebelah kiri. Para ulama sepakat, bahwa cara membaringkan hewan yang benar adalah ke arah kiri. Karena ini akan memudahkan penyembelih untuk memotong hewan dengan tangan kanan dan memegangi leher dengan tangan kiri. (Mausu'ah Fiqhiyah Kuwaitiyah, 21:197).
 
6. Menginjakkan kaki di leher hewan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu, beliau mengatakan,
 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berqurban dengan dua ekor domba. Aku lihat beliau meletakkan meletakkan kaki beliau di leher hewan tersebut, kemudian membaca basmalah …". (HR. Bukhari dan Muslim).
 
7. Bacaan ketika hendak menyembelih. Beberapa saat sebelum menyembelih, harus membaca basmalah.
 
8. Dianjurkan untuk membaca takbir (Allahu akbar) setelah membaca basmalah.
 
Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallampernah menyembelih dua ekor domba bertanduk,…beliau sembelih dengan tangannya, dan baca basmalah serta bertakbir…. (HR. Al Bukhari dan Muslim).
 
9. Pada saat menyembelih dianjurkan menyebut nama orang yang jadi tujuan diqurbankannya hewan tersebut. Setelah membaca bismillah Allahu akbar, dibolehkan juga apabila disertai dengan bacaan berikut:
 
hadza minka wa laka." (HR. Abu Dawud, no. 2795) atau hadza minka wa laka 'anniatau 'an fulan (disebutkan nama shohibul qurban). Jika yang menyembelih bukan shohibul qurban atau berdoa agar Allah menerima qurbannya dengan doa, "Allahumma taqabbal minni atau min fulan (disebutkan nama shohibul qurban)."
 
Catatan: Bacaan takbir dan menyebut nama sohibul qurban hukumnya sunnah, tidak wajib. Sehingga kurban tetap sah meskipun ketika menyembelih tidak membaca takbir dan menyebut nama sohibul qurban.
 
10. Disembelih dengan cepat untuk meringankan apa yang dialami hewan kurban. 
  
11. Pastikan bahwa bagian tenggorokan, kerongkongan, dua urat leher (kanan-kiri) telah pasti terpotong. 
 
12. Sebagian ulama menganjurkan agar membiarkan kaki kanan bergerak, sehingga hewan lebih cepat meregang nyawa. Imam An-Nawawi mengatakan, "Dianjurkan untuk membaringkan sapi dan kambing ke arah kiri. Demikian keterangan dari Al-Baghawi dan ulama Madzhab Syafi'i. Mereka mengatakan, "Kaki kanannya dibiarkan…(Al-Majmu' Syarh Muhadzab, 8:408)
 
13. Tidak boleh mematahkan leher sebelum hewan benar-benar mati.
 
Para ulama menegaskan, perbuatan semacam ini hukumnya dibenci. Karena akan semakin menambah rasa sakit hewan qurban. Demikian pula menguliti binatang, memasukkannya ke dalam air panas dan semacamnya. Semua ini tidak boleh dilakukan kecuali setelah dipastikan hewan itu benar-benar telah mati.
 
Sebagai tambahan, berdasarkan pengalaman dan pengamatan di tempat penyembelihan hewan qurban, terutama di wilayah-wilayah perdesaan dan kampung, ternyata masyarakat masih kesulitan dan perlu waktu cukup lama untuk menjatuhkan/merobohkan hewan qurban yang berbentuk sapi atau sejenisnya. Tidak jarang hewan-hewan qurban tersebut meronta-ronta karena ditarik dengan tali/tambang sehingga memungkinkan sebagian tubuhnya terluka, bahkan juga suka terjadi hewan qurban mengamuk dan kabur.
 
Sumber : https://solusizakat.com/konten-islam...wan-qurban.szi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel