Alasan Ilmiah Mengapa Manusia Mudah Gemas Pada Kucing
Friday, September 21, 2018
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak ada yang bisa menahan wajah imut dari seekor kucing atau binatang lainnya.
Seketika, wajah lucu ini akan menghangatkan jiwa dan membuat senyum jadi merekah. Ini adalah reaksi yang wajar ketika melihat hewan yang hangat dan berbulu. Namun mengapa hal ini bisa terjadi?
Mengutip Nine, ada alasan ilmiah mengapa otak manusia tak bisa menahan kelucuan hewan berbulu termasuk kucing.
Tahun 1940, ahli zoologi Austria dan ahli etologi Konrad Lorenz mengidentifikasi fitur-fitur tertentu yang dikategorikan sebagai sisi imut. Ciri-ciri tersebut adalah kepala besar, dahi tinggi, mata besar, hidung dan mulut kecil, dan pipi tembam.
Karakteristik ini dikenal sebagai kindschenschema atau kinderschema. Secara fisik, bentuk kelucuan ini diterjemahkan dalam bentuk bayi.
Dengan melihat fitur atau karakteristik imut dan lucu seperti di atas, ketika melihat bayi yang baru lahir dan punya karakteristik tersebut, otak secara tak langsung akan 'memaksa' Anda untuk merawat bayi.
Hal ini tak cuma terjadi pada bayi manusia. Otak juga akan mengenali kinderschema pada bayi binatang atau bahkan benda mati dengan karakteristik demikian.
Bayi kucing atau bayi anjing kerap diasosiasikan dengan binatang terimut dengan cat eye atau puppy eye-nya.
Tahun 2014, tim dari University of Portsmouth menemukan bahwa anjing secara aktif sering mengangkat alis dalam dan melebarkan mata mereka. Gaya inilah yang dikenal sebagai puppy eye yang sulit ditolak kelucuannya. Dengan gaya ini, anjing lebih cepat menemukan rumah barunya dibanding mereka yang tak mengeluarkan jurus maut kelucuannya ini.
"Studi kami menunjukkan bahwa gerakan wajah anjing telah berevolusi sebagai tanggapan terhadap preferensi manusia untuk karakteristik seperti anak," tulis pemimpin studi Bridget Waller.
Majalah Smithsonian juga menuliskan bahwa hal tersebut juga terjadi pada tak saat melihat bayi panda.
"Berbeda dengan anjing yang dibiakkan menjadi lucu, panda adalah binatang yang lucunya tak disengaja. Seperangkat fotur yang kebetulan mengaktifkan aww-spot di otak kita," tulisnya.
"Kepala besar, hidung pesek, dan ilusi mata hitam yang besar akan merangsang sirkuit otak yang berhubungan dengan interaksi dengan bayi manusia." (chs)
Sumber: https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidu...as-pada-kucing
Bagaimana, apakah Anda tertarik untuk memelihara kucing?