Seorang Karyawan yang Hobi Main Game & Dipecat Gara-gara Game, Tragis Cuy #AslinyaLo


Halo Mas Gan. . . 
Sebenarnya agak ragu untuk membuat trit #AslinyaLo, karena apa? Yah, ane malu-malu kucing untuk menceritakan 'pribadi yang asli' selain itu ane juga introvert, tapi apa boleh buat.

Cerita ini berawal ketika aku pindah ke rumah tanteku untuk melanjutkan kuliah. . . .tunggu, ini kan cerita . . :shutup:

Alkisah, ane adalah seorang karyawan (dulunya) yang hobi banget main game moba analog 8 bit. Sayangnya hobi ane malah melebihi porsi pekerjaan, yah alhasil kerjaan jadi amburadul dibuatnya.

Dulu di akhir tahun 2017 ane di doktrin temen ane untuk bermain game ini, sebab dari sekian keryawan kantor, hanya ane orang yang benci main game tersebut. Bagaimana tidak, setiap ngumpul bukanya ngobrol malah pada mengheningkan cipta dengan posisi muka menghadap ke ponsel. Ane bertekad untuk menghapus kebiasaan mereka. Berhasilkah? Ternyata tidak! Malah ane ikut terjerumus ke jurang dunia game moba analog.
Quote:


Pada tahun 2018 ane cabut dari kantor dan berpisah dengan kawan-kawan yang sudah ane kenal sejak masa SMA yang indah dulu. Alasan ane mundur cukup sederhana, yah karena kantor tersebut tidak meliburkan karyawanya,. Selama dua tahun ane bekerja disana, ane baru menikmati libur selama 1 minggu, serius? Iya, itupun cuti lebaran.
Memang bekerja untuk dapat uang, waktu adalah uang, tapi apakah uangmu cukup untuk menganti keluargamu?

Quote:


Pindahlah ane ke sebuah perusahaan kecil di kota kecil. Dengan hobi yang masih sama, yaitu main game. Karena rumah ane susah sinyal dan baru lancar ketika tengah malam, ya mau tak mau ane harus main game ketika tengah malam. Padahal besoknya masih harus bekerja. Karena porsi tidur kurang dari 5 jam inilah yang membuat prestasi kerja menjadi anjlok, jika pekerjaan dinilai dengan raport maka raport ane warnanya merah full HD. Apakah dengan nilai kerja seperti itu ane masih di pertahankan oleh perusahaan? Tentu tidak, mengingat diluar sana masih banyak pengangguran yang lebih "niat" dari ane. 

Ane di putusin pas lagi sayang-sayangnya. Sebetulnya ane sudah sadar diri bahwa hal ini pasti terjadi, karena kesadaran itulah yang membuat ane untuk "mencuri" ilmu tentang dunia kepenulisan. Berbekal ilmu itulah ane berani nganggur cukup lama (mungkin sekitar 5 bulan) ane merasa jenuh dan mencoba mengembangkan apa yang sudah ane pelajari. 

The power of kepepet, mungkin itu ungkapan yang pas untuk mengambarkan keadaan ane dulu. Entah bagaimana ane melihat potensi yang tidak terlihat sebelumnya. Ya, ane kenal dengan platform Kaskus Kreator, dari sini ane mulai suka menulis. Ini adalah platform pertama yang menerima hasil tulisan tangan ane yang masih jelek tak tertata. Sepengetahuan ane, baru Kaskus yang bisa menerima artikel dengan bahasa 'japri', ane bukan menjilat tapi memang itu faktanya. Gak percaya? Coba cek media mana yang bahasanya seluwes kaskus?

Dari Kaskus inilah ane dipertemukan dengan pekerjaan di bidang kepenulisan dan baru ane jalani awal bulan ini. Dari kisah-kasih di atas, apa pesan moral yang dapat kita ambil? Gak adaa!

Gagal dalam ujian, bukan berarti gagal dalam kehidupan. . .

Terimakasih, semoga bermanfaat. .  . .

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel