Heboh! 'Jurrasic Park' Rusia berniat bangkitkan Mammoth dan hewan prasejarah lainnya
Monday, September 3, 2018

Kalo ente gatau Mammoth, tonton deh film Ice Age, nah pemeran utamanya itu Mammoth
Mammoth sendiri termasuk salah satu hewan terbesar yang pernah hidup. Kalo jaman sekarang masih ada mungkin udah banyak orang yang pelihara buat dipamerin ke Instagram. :wagelaseh
Dan kabarnya suatu laboratorium yang mirip Jurrasic Park di Rusia berniat ngebangkitin Mammoth serta beberapa hewan pra-sejarah laennya lho gan. Kalo beneran iya ngeri juga sih :takut
Quote:
Apa jadinya jika gajah raksasa berbulu, atau dikenal dengan nama woolly mammoth, dihidupkan kembali? Mammoth berbulu merupakan salah satu spesies awal gajah dan merupakan hewan yang sangat terkenal pada zaman es. Mammoth merupakan nenek moyang gajah dan ukurannya tidak jauh berbeda dari gajah Afrika yang hidup saat ini.
Dan Rusia pun berencana menghidupkan mammoth lagi. Dilansir Express, Kamis (30/8/2018), Rusia sedang bersiap membangun sebuah fasilitas kloning senilai 4,5 juta poundsterling (Rp86,7 miliar) untuk menghidupkan kembali gajah dan badak berbulu raksasa serta hewan lainnya yang telah punah puluhan ribu tahun lalu.
Fasilitas yang mirip seperti pusat Jurassic Park itu disebut akan menjadi "pusat ilmiah paleo-genetik dunia". Fasilitas ini akan dibangun di kota terdingin di dunia, Yakutsk, di bagian timur laut negara itu.
Yakutsk atau biasa disebut Yakutia adalah ibu kota Sakha Republik yang kaya berlian. Rencananya, proyek tersebut akan diresmikan bulan depan (11 September) saat Presiden Vladimir Putin menjadi tuan rumah Eastern Economic Forum ke-4.
Pembuatan laboratorium kloning ini bermula dari banyaknya penemuan fosil yang terkubur di permafrost (tanah beku) Siberia.
Menurut Siberian Times (30/8), hampir 80 persen sampel yang ditemukan di sana berasal dari hewan Pleistocene dan Holocene yang jaringan lunaknya telah terawetkan dengan sempurna selama puluhan ribu tahun.
Diharapkan dengan keberadaan laboratorium kloning itu, para peneliti juga bisa mendapatkan informasi dan pemahaman lebih baik tentang biologi di balik beberapa makhluk terbesar yang pernah berkeliaran di Bumi.
Semasa hidupnya; mammoth berbulu tinggal bersama dengan manusia purba yang memburu hewan itu untuk menggunakan tulang dan taringnya sebagai perkakas, tempat berlindung, dan makanan.
Hewan yang mampu membawa muatan maksimum 6.000 kg itu menghilang dari habitatnya pada akhir era Pleistocene, sekitar 10.000 tahun yang lalu.
Namun, populasi hewan yang terisolasi diyakini selamat. Mereka menjadi penyintas di Pulau St. Paul, Alaska, hingga 5.600 tahun lalu; dan di Pulau Wrangel, Rusia, pada 4.000 tahun lalu.
Adapun proposal pembangunan laboratorium kloning ini akan dipresentasikan oleh Northern-Eastern Federal University (NEFU) di Yakutsk. NEFU kebetulan sudah terlibat jauh dalam kolaborasinya dengan para ilmuwan dari Korea Selatan yang dipimpin oleh ahli kloning Profesor Hwang Woo-Suk.
Peneliti terkemuka Pusat Internasional untuk Penggunaan Kolektif "Paleontologi Molekuler" dari Institut Ekologi Terapan Utara NEFU, Dr Lena Grigorieva, mengatakan Yakutsk memang tempat paling unik di dunia dan tak ada duanya.
"Universitas ini telah menjalin kerjasama erat dengan SOOAM Biotech Research Foundation Korea Selatan. Kami tidak hanya mempelajari hewan Pleistocene, kami juga mempelajari studi tentang sejarah pemukiman di Timur Laut Rusia," kata Dr Grogorieva.
"Kelompok etnis Utara memiliki struktur genetik kuno yang unik. Studi semacam ini akan membantu studi penyakit genetik langka, diagnosis, dan pencegahannya pada manusia," pungkasnya dalam Mirror (30/8). Selain dengan dengan Korea Selatan; para ilmuwan Rusia juga menjalin hubungan dengan ahli genetika Universitas Harvard, Profesor George Church. Ia pun berencana memasukkan DNA mammoth yang ditemukan tersimpan sempurna 42 ribu tahun lalu ke embrio gajah Asia pada 2020.
"Kami telah menghidupkan kembali lusinan gen dan menguji mereka dalam sel gajah. "Saat ini kami akan fokus pada gen mammoth dan membuat hibrida gajah-mammoth untuk disebarkan ke iklim yang sangat liar dan Arktik," kata Church kepada The Sun(30/8).
Dengan menggunakan teknik rekayasa genetika yang disebut penyuntingan gen CRISPR-Cas9, tim ilmuwan dapat "memotong dan menempel" untaian DNA ke dalam sel induk gajah dengan presisi yang tidak terlihat sebelumnya hingga membuka jalan bagi embrio mammoth berbulu.
Jika rencananya berhasil, maka akan tercipta hibrida gajah-mammoth baru. Setidaknya proses ini membutuhkan waktu 22 bulan. Nantinya, spesies tersebut akan dilepasliarkan bebas di Siberia's Pleistocene Park.
Nah kalo misalkan bener, jangan kaget di Thailand yang biasanya atraksi gajah, malah diganti nanti ada atraksi Mammoth :ngakak
Quote:
:hn Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat
di sini :cystg
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh :cendolgan
SUMUR :
Beritagar.id
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan :thumbup:thumbup:bigkiss
Quote: