Hidup Di Pedesaan
Tuesday, September 25, 2018
Quote:
Quote:
Kehidupan seperti apa yang kamu inginkan di Jakarta? Apa kamu ingin dapat pekerjaan dengan gaji besar? Atau kamu ingin jadi keren karena menjadi anak kota? Apa kamu malu jadi anak desa?Aku sudah menemukan banyak hal istimewa dari hidup di desa.
Quote:
Quote:
Jaringan internet dan teknologi
Di desa saat ini tidak selalu tertinggal. Kemajuan teknologi sudah masuk ke desa. Jaringan 4G? Sudah ada. HP canggih? Ada. Meski belum ada toko yang menjual IPhone XS di desa, kamu bisa beli secara online lalu karyawan JNE, J&T, Pos Indonesia atau Ninja pasti akan mengantarnya ke desamu. Laptop, PC dan teknologi lain juga sudah ada. Aku sendiri sudah bisa dan terbiasa ngaskus meski di desa. Apa seorang anak yang biasa buat thread di kaskus disebut anak gaptek? Tentu saja tidak. Teman-temanku banyak yang bisa mengoperasikan atau memperbaiki peralatan elektronik.
Teknologi di desa tidak kalah jauh dengan di kota.
Quote:
Quote:
Biaya hidup
Uang seratus ribu dapat apa? Banyak. Kamu bisa makan kenyang selama dua minggu di desaku. Nasi, lauk tahu atau tempe, lengkap dengan lodeh/sup asem/sup kunci hanya Rp. 4000. Kopi segelas (±200 ml) Rp. 2000, begitu juga teh. Sate sepuluh tusuk plus nasi Rp. 15.000 (bukan di dusunku, tetangga desa). Nasi goreng Rp. 9.000.
Beras Rp. 9500-an. Tempe 1000-an satu kotak (± selebar HP IPhone XS). Tahu lima ribuan dapat tiga kotak (kadang lebih).
Kalau di kota, seratus ribu bertahan berapa hari ya?
Quote:
Quote:
Alam & lingkungan
Meski sudah tidak alami lagi. Alam di desaku (yang berada di ketinggian ± 250 dpl) masih cukup enak untuk dinikmati. Sungainya jernih, meski tak layak untuk diminum. Udara pagi segar untuk dihirup, meskipun saat siang hari, pada jam-jam kerja, debu yang disapu truk menyesakkan dada.
Lingkungan yang bersahabat bisa menjadi alasan bagimu untuk betah hidup di pedesaan. Bukan berarti tidak akan ada yang memusuhimu, karena selama kamu masih hidup tidak mungkin tidak ada yang berlawanan denganmu. Persahabatan dan persaudaraan warga kampung akan membuatmu senang dan betah.
Quote:
Kalau kamu ke kota untuk mendapatkan pendidikan formal yang lebih maju, itu alasan yang baik dan keren. Jika kamu ke kota untuk menaikkan status, mendapatkan uang yang lebih banyak, maka ingatlah bahwa nasi yang dimakan orang kaya, terkenal, orang kota itu sama dengan yang dimakan orang desa, tidak terkenal dan orang miskin.
Ini yang bisa aku katakan sebagai anak yang bersyukur terlahir di desa
Ini yang bisa aku katakan sebagai anak yang bersyukur terlahir di desa
dusun Tawar, 25 september 2018